Palestina Membutuhkan Tentara Kaum Muslimin untuk Melenyapkan Entitas Penjajah




Oleh : Ummu Aimar



Sejak balasan Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023, tercatat sudah sebanyak 23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari 60.317 lainnya luka-luka.

Protes pro-Palestina di seluruh dunia - dari Johannesburg hingga Washington, DC - menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza.

Serangan semalam oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah menewaskan 14 orang Palestina, termasuk seorang anak perempuan berusia dua tahun.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Sabtu bahwa perang Gaza "menodai kemanusiaan" menjelang hari ke-100 ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggandakan sumpahnya untuk mengalahkan Hamas.
(https://priangan.tribunnews.com )

Hingga hari ini, sudah 100 hari lebih kekejaman zionis belum berakhir, bahkan menunjukkan peningkatan intensitas tindak kekerasan yang terus menerus dan semakin brutal terhadap Palestina.

Sebagimana kita lihat Kaum muslim seluruh dunia melakukan aksi bela palestina diberbagai negara untuk menghentikan genosida zionis Israel terhadap Palestina. Namun hingga saat ini belum ada titik terang menghentikan kebrutalan Israel.

Memang pada faktanya negeri muslim tidak banyak yang membantu untuk melenyapkan penjajah. Dan yang dapat membantu pun mengalami keterbatarasan akibat adanya hukum-hukum internasional dan sekat nasionalisme yang menghalangi satu negara masuk negara lain.

Kaum muslim Palestina sejati jelas membutuhkan bantuan senjata, khususnya tentara muslim yang akan membantu perjuangannya melawan zionis. Palestina membutuhkan adanya pergerakan dunia Islam untuk membangkitkan umat, yang mampu mewujudkan bantuan nyata dari negeri-negeri muslim berupa pengiriman pasukan tentara untuk Palestina.

Kaum muslim senantiasa siap mati demi mempertahankan agama, harta, dan kehormatan mereka. Sebabnya, mereka amat yakin dengan dengan membela agamanya dan keluarganya merupakan jihad yang diperintahkan Allah.

Inilah yang menjadikan kaum muslim amat kuat, tidak lemah, dalam melawan musuh-musuh mereka. Itulah pula yang ditunjukkan oleh kaum muslim Palestina, khususnya warga Gaza, khususnya H4m4s dengan Brigade Al-Qasam-nya.

Dengan kekuatan akidah (ideologi) Islam, kaum muslim pun sangat memahami arti penting dan wajibnya jihad fi sabilillah (Lihat, misalnya, QS Al-Anfal [8]: 39).

Selama kaum muslim masih mempunyai akidah Islam yang terpatri kokoh di dalam jiwa mereka, maka selama itu mereka tidak akan bisa dijajah. Bahkan mereka bisa membebaskan bangsa-bangsa lain dari kekuatan kekufuran. Itulah yang terjadi sejak era Daulah Islam di Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah saw., yang dilanjutkan oleh kekhalifahan Islam era Khulafaurasyidin, era Umayah, era Abasiyah, dan era Utsmaniyah.

Hanya saja, seiring dengan kekuatan akidah (ideologi) Islam yang makin melemah dalam diri kaum muslim, pada akhirnya Khilafah Islam terakhir, yakni era Utsmaniyah, berhasil dihancurkan pada 1924 oleh kaum kafir penjajah, yakni Inggris, melalui anteknya, Mustafa Kemal Ataturk. Sejak itulah dunia islam yang sebelumnya satu di bawah kekuasaan Khilafah Isla dipecah-belah oleh kaum kafir Barat penjajah menjadi puluhan negara-bangsa yang dipimpin oleh para penguasa yang lemah dan tidak berdaya. Saking lemah dan tidak berdayanya, mereka tidak sanggup melawan entitas Yahudi Zionis Israel yang sebetulnya negara kecil dan terbukti lemah.

Sungguh, penjajahan dan penindasan yang masih terjadi di kalangan umat Islam baik di Palestina maupun wilayah yang lain semakin membuktikan bahwa tidak ada keadilan bagi Islam dan kaum Muslimin dalam sistem sekuler demokrasi. Sistem buatan manusia yang sarat akan kepentingan para kapitalis dan penjajah tidak akan pernah membawa kemaslahatan bagi umat Islam dan umat manusia.

Kaum Muslimin membutuhkan adanya pelindung dan perisai yang mampu menjamin hidup mereka. Lebih dari itu, kaum Muslimin juga membutuhkan negara penerap syariat Islam yang akan menjaga kehormatan mereka.

Kaum Muslimin membutuhkan seorang imam sebagaimana sabda Rasulullah Saw. Imam Bukhari dan Muslim telah meriwayatkan hadis dari jalur Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallama, bersabda:
“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng." [Hr. Bukhari dan Muslim].

Imam yang dimaksud disini tidak lain adalah khalifah. Pemimpin yang akan mengerahkan pasukan untuk memerangi kaum kafir dalam satu komando dan berjuang bersama dengan jihad melawan zionis Israel.

Sedangkan sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang khalifah tidak lain adalah khilafah. Khilafah adalah satu-satunya sistem pemerintahan yang menerapkan semua syariat Islam. Khilafah yang sebelumnya telah berdiri lebih dari 13 abad telah mampu menjamin hidup kaum Muslimin dan menebar rahmat ke seluruh alam dan tidak ada penindasan seperti yang terjadi saat ini dipalestina.

Lihatlah bagaimana Khalifah Al-Mutashim Billah di era Khilafah Abbasiyyah, memenuhi jeritan wanita Muslimah yang kehormatannya dinodai oleh tentara Romawi. Khalifah Al-Mutashim lantas menaklukkan kota Amuriah dan membuat 9000 tentara Romawi terbunuh sedangkan 9000 lainnya menjadi tawanan. 

Sudah saatnya kaum Muslimin bangkit dan bersatu untuk kembali menegakkan perisai umat yakni khilafah. Sebab, jika bukan khilafah, siapa lagi yang akan mampu menjaga kehormatan Islam dan kaum muslim.

Oleh karena itu, agar Dunia Islam kembali kuat sebagaimana dahulu tidak mudah dikalahkan, apalagi dijajah dan ditindas mau tidak mau kaum Muslim harus menegakkan kembali Khilafah Islamiah. Kaum muslim dan Dunia Islam harus dipersatukan kembali di bawah kekuasan Khilafah. Khilafah inilah yang kelak akan menjadi kekuatan adidaya global dengan menyebarkan rahmat Islam ke seluruh penjuru dunia, sebagaimana dahulu.

Adanya negara adidaya global, yakni Khilafah, yang menyatukan kaum muslim sedunia saat ini hukumnya wajib. Pasalnya, tanpa Khilafah, umat Islam akan selamanya lemah, terus dikalahkan, dijajah dan ditindas oleh kekuatan lain, sebagaimana saat ini.

Maka solusi tuntas yang sesungguhnya untuk pendudukan Palestina hanya akan tuntas dengan keberadaan Khilafah. Khilafah akan membebaskan Palestina dengan segenap kemampuan karena menjadi kewajibannya sebagai pelindung kaum muslim .

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak