Oleh : Maulli Azzura
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan bahwa selama 2023, perempuan semakin berdaya yang ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Gender.
"Perempuan semakin berdaya, mampu memberikan sumbangan pendapatan signifikan bagi keluarga, menduduki posisi strategis di tempat kerja, dan terlibat dalam politik pembangunan dengan meningkatnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. Ini ditunjukkan dengan meningkatnya Indeks Pemberdayaan Gender," kata Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA Lenny N Rosalin dalam keterangan di Jakarta, Sabtu. (ANTARA.com 06/01/2024)
Kesetaraan gender sudah menjangkiti seperti wabah di negeri tercinta. Pasalnya hal ini di gaungkan demi mewujudkan pemberdayaan politik pada kaum hawa. Seperti yang kita ketahui bahwa ide ini begitu terlihat manis hingga racun di dalamnya sudah terbungkus rapi sampai mempengaruhi hampir seluruh perempuan dan generasi.
Belum cukup ruang hidup kita yang sudah terampas, kini dengan di gaungkannya kesetaraan gender menjadi pelengkap bahwa penjajahan pemikiran oleh budaya barat semakin mendalam merasuki masyarakat.
Ide kesetaraan gender yang ada di era kapitalisme menjadikan perempuan terlalu sibuk dengan ego sektoral diranah sesama perempuan saja, sedangkan krisis sosial kemasyarakatan di barat juga tak kalah rusaknya.
Perlu kita pahami bahwa ide kesetaraan gender berawal dari ide sekulerisme yang di usung barat dan berhasil masuk dalam masyarakat. Tapi ide yang tercipta tidak sepenuhnya mampu mengatasi berbagai persoalan permpuan, bahkan nyata banyak sekali perempuan yang mengalami kedzoliman sampai angka perceraian tinggi, KDRT, kekerasan seksual dan lain-lain. Dan yang paling nyata adalah sekulerisme terbukti selalu memihak dan memberi panggung bagi pemilik modal selaku pihak yang terkuat dalam kekuasaan, sehingga mereka bisa dengan mudahnya berkamuflase melalui sistem kapitalis, dan mudah dalam menghasut pemikiran masyarakat.
Lalu bagaimana pandangan Islam?. Islam sangat memuliakan perempuan. Islam mendidik perempuan berperan sebagai ummun warobbatulbait dengan akidah yang sesuai fitrah, memuaskan akal, dan menenteramkan jiwa. Maka jika didalam masyarakat menemukan persoalan terkait perempuan, maka Islam memiliki solusi yang bisa secara tuntas menyelesaikannya tanpa menciptakan persoalan yang baru.
Rasulullah saw bersabda :
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang salihah.” (HR Muslim).
Kesetaraan gender hanyalah selingan bagi kapitalis untuk menutupi betapa bobroknya sistem dalam mengatasi persoalan perempuan karena ketidakmampuan mereka dalam mencari solusi. Yang nyata hanyalah dengan kesetaraan gender, malah makin membuat perempuan semakin sekuler dan sama sekali tidak menjadikan agama sebagai cara untuk hidup.
Perempuan ahli surga adalah perempuan yang digambarkan di dalam sabda Rasulullah SAW seperti Khadijah ra, Aisyah ra, Fatimah ra, Asiyah ra dan lain-lain. Bukan para feminis pejuang kesetaraan gender yang yang mengusung ide kufur.
Wallahu A'lam Bishowab