Oleh: Dea Rodiatul G
Kepolisian Korea Selatan sedang menyelidiki apa yang menyebabkan pengunjung acara Halloween berdesak-desakan di satu ruas jalan sempit di ibu kota, Seoul pada Sabtu malam (29/10) yang mengakibatkan setidaknya 154 orang meninggal dunia.
Setidaknya 82 orang terluka dalam insiden di kawasan hiburan malam Itaewon yang menggelar perayaan Halloween pertama sejak Covid.
Laporan-laporan menggambarkan orang-orang yang putus asa akibat berdesak-desakan dan bertumpukan di atas satu sama lain.
sumber: bbc.com
Halloween adalah budaya yang berasal dari barat, khususnya Amerika Utara. Dan telah menjadi fenomena global yang cukup terkenal. Halloween pertama kali berasal dari festival samhain, yaitu sebuah perayaan Celtic kuno, yang ditujukan untuk merayakan akhir musim panas dan awal musim gugur. Dalam sejarah, Halloween juga berkaitan dengan tradisi kristen. Selama berabad-abad, elemen pagan dan agama kristen digabungkan menjadi perayaan Halloween yang kita kenal saat ini. Perayaan Halloween ini juga berkaitan dengan tradisi kristen, seperti yang tadi di jelaskan.
Kenapa bisa terjadi seperti ini? Karena, sistem yang terlalu bebas yang membuat para remaja rela berdesak-desakan demi mengikuti perayaan Halloween yang bahkan, tidak memberikan manfaat, dan hanya merugikan, serta membuang-buang waktu saja.
Tapi karna sistem yang sedang di terapkan adalah sistem sekulerisme jadinya merasa bebas.
Islam sudah memberikan kejelasannya pada hadist, "Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud ).
Tapi, kebanyakan para remaja saat ini, tetap mengikuti perayaan Halloween, dan mengabaikan larangan Islam tentang tidak boleh nya menyerupai perbuatan suatu kaum. Bukan hanya menyerupai suatu kaum, tapi perayaan Halloween ini juga menjadikan para remaja melakukan ikhtilat (campur baur antara lelaki dan perempuan), yang dimana ikhtilat ini juga dilarang dalam Islam.
Perayaan Halloween ini dapat dicegah,
dengan cara memberi tahu para remaja saat ini, agar selalu menghindari hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai Islam. Bukan hanya itu, kita juga butuh sistem yang dapat mencegah perayaan-perayaan yang jauh dari syariat, dan hanya merugikan para generasi. Generasi muda yang seharus nya memiliki peran penting dalam ummat, malah mengalihkan perhatiannya pada perayaan Halloween yang bahkan tak sesuai dengan hukum-hukum Syara'.
Sistem Islam adalah solusi. Bukan hanya bisa menjaga para remaja dari pergaulan yang tak sehat, tapi juga bisa menjadi solusi bagi permasalahan seluruh ummat. Dan, sudah tugas kita lah, pada generasi muda, untuk berjuang agar sistem Islam kembali di terapkan, sehingga seluruh masyarakat bisa merasakan nikmatnya Islam rahmatan lil'alamin.
Tags
Opini