Oleh: Ayu Susanti, S.Pd
Pangan adalah kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh semua orang. Namun apa jadinya jiga harga pangan ini merangkak naik? Bisakah masyarakat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan baik?
Harga pangan di sejumlah daerah terpantau mengalami kenaikan, mulai dari beras hingga cabai rawit merah. Ternyata, beberapa warga pun mengeluh akibat kenaikan harga pangan ini. Salah satunya diungkap oleh Waluyo, seorang warga di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan. Dia mengaku cukup terbebani dengan kenaikan harga pangan, utamanya yang sering dikonsumsi. (Liputan6.com, 26/11/2023).
Kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Tak sedikit warga yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hariannya dengan baik, karena harga melambung tinggi. Sebagian warga mungkin berpikir akan makan apa hari ini dengan jumlah uang yang pas-pas an. Boro-boro memikirkan gizi seimbang, untuk bisa makan hari ini pun masih menjadi bahan pertimbangan.
Dengan mahalnya harga pangan saat ini, pemerintah belum bisa mewujudkan dan menjamin kebutuhan pangan dengan murah dan terjangkau. Seharusnya perlu adanya berbagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga karena berbagai persoalan. Tentu hal ini akan sulit, jika yang dijadikan landasan aturan adalah sistem kapitalisme - sekulerisme. Yang mana sistem ini hanya mendorong pemerintah sebagai regulator saja, tanpa adanya penjamin dalam memenuhi kebutuhan primer semua masyarakat. Menjamin kebutuhan primer untuk masyarakat merupakan sesuatu yang sulit di sistem kapitalisme saat ini. Seharusnya pemerintah mampu untuk bisa mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan dengan berbagai cara sehingga masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan pangan dengan mudah.
Sistem kapitalisme - sekulerisme yang berlandaskan pada asas materi, hanya mengandalkan manfaat saja dalam melahirkan sebuah aturan. Jika hal tersebut bermanfaat maka akan diambil dan diberlakukan. Dengan adanya asas ini, maka kebutuhan rakyat bukanlah menjadi utama untuk terpenuhi. Bahkan para pemilik modal yang mendapatkan ruang besar untuk menguasai berbagai bidang termasuk bahan pangan. Sehingga sudah menjadi hal wajar jika harga bahan pangan melambung naik dan tidak bisa diantisipasi. Dan hal ini berefek kepada kebutuhan rakyat yang tidak terpenuhi.
Dalam Islam, penguasa adalah ra'in yang bertanggung jawab untuk mengurusi rakyat dan wajib untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Negara harus melakukan berbagai macam cara untuk mewujudkan hal tersebut. Dan Islam memiliki berbagai macam mekanisme untuk menjaga kestabilan harga pangan di Tengah masyarakat. Pemerintah bukan hanya sebatas mengatur kebijakan saja, tapi mengurusi semua kebutuhan primer warganya per individu. Pemerintah pun akan memperhatikan kestabilan harga dengan menyeimbangkan penawaran dan permintaan di pasar. Sehingga dengan berbagai mekanisme ini, kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dengan baik.
Oleh karena itu, jika kita ingin mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan dengan baik, maka seharusnya kita kembali kepada Islam secara keseluruhan.
Wallahu'alam bi-shshawab.
Tags
Opini