Harga Pangan Makin Melejit, Rakyat Kian Terhimpit




Oleh: Ummu Nadya

Beberapa bulan ini rakyat makin dikejutkan dengan tingginya harga bahan pangan yang kian hari makin melejit. Terutama beras yang notabene adalah makanan pokok rakyat Indonesia kini menembus harga 14.000 rupiah sampai 15.000 rupiah perkilonya, kemudian gula mencapai harga tertinggi dalam sejarah yakni 17.000 rupiah perkilonya, disusul cabe rawit yang saat ini harganya sudah mencapai hampir 100 ribu perkilonya.
(cnbcindonesia.com 29/11/2023)

Kanaikan harga pangan terus berulang dari tahun ke tahun, hal ini menunjukkan bahwa gagalnya pemerintah untuk mengatasi lonjakan harga di setiap tahunnya. Solusi yang diberikan pemerintah belum menyentuh ke akarnya dalam menyelesaikan masalah pangan yakni penerapan sistem kapitalis, sehingga masalah pokok yang harusnya diatur oleh negara bebas di kelola pihak swasta.
Negara sebagai pengatur urusan umat seharusnya mampu mengendalikan lonjakan harga yang kian melonjak dengan cara memperbaiki tata niaga dan kelola desain pangan dan memastikan setiap individu tercukupi pangan serta terhindar dari gizi buruk. Bukan malah menyerahkan hak pengelolaan distribusi pangan kepada para korporasi.

Sudah saatnya pemerintah menerapkan syariat Islam yang akan memberikan kesejahteraan bagi warganya, karena sistem ekonomi Islam sangat berbeda dengan sistem ekonomi kapitalistik neoliberal. Dalam Islam masalah pangan disejajarkan dengan kebutuhan sandang dan papan. Mekanisme yang ditempuh adalah menciptakan lapangan pekerjaan dengan begitu kepala keluarga dapat memberikan nafkah pada anggota keluarga dengan layak. 

Sistem ekonomi Islam tidak memungut pajak yang memberatkan para pelaku pasar, untuk menstabilkan harga pemerintah menyerahkan pada ahli finansial yang ditunjuk oleh negara untuk melakukannya. Baitulmal bertindak sebagai penjaga harga dipasar dengan operasi pasar, dan masih banyak lagi mekanisme yang dilakukan pemerintah untuk mensejahterakan warganya. Semua ini hanya akan terwujud dalam sistem Khilafah dalam naungan Daulah Islamiyah. 

Waallahu'alam bisshawabb

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak