Sekularisme Melahirkan Generasi Rapuh




Oleh : Anggy
(Pelajar Santri Ponpes Al Husna Karawang)



Jakarta, Aparat kepolisian menyelidiki kasus seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga Surabaya, yang ditemukan tewas dalam mobil di halaman apartemen, Jalan H. Anwar Hamzah. Pelaku diduga membunuh dirinya menggunakan tabung helium. 
Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu pagi.
Sumber;CNN indonesia.id 

Bunuh diri (suicide) adalah tindakan mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja, maraknya kasus bunuh diri ini kebanyakan terdapat dari kalangan remaja, berbagai cara mereka lakukan untuk mengakhiri hidupnya, entah itu lompat dari gedung yang tinggi atau gantung diri.

Alasan mereka melakukan hal ini beragam. Akan tetapi, pada dasarnya mereka melakukan ini karena mereka berfikir, tidak ada lagi jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya, dan kematian adalah jalan keluar satu satunya. Sikap labil dan tekanan yang mereka rasakan, entah itu dari keluarga, teman, atau bahkan beban pelajaran yang semakin berat, membuat mereka tak kuasa untuk melanjutkan hidup, dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri nyawa nya sendiri sebagai solusi. Padahal, bunuh diri tidak pernah menjadi solusi, justru akan menjadi masalah berat karna harus mempertanggung jawabkan perbuatannya selama di dunia. Ini bukan hanya sekedar darurat kesehatan mental, tetapi juga darurat iman dan akidah.

Akar masalah dari kasus bunuh diri ini adalah sistem sekuler yang diterapkan di dunia saat ini, yang menyebabkan generasi hari ini tidak memahami jati dirinya sebagai seorang muslim, sebab pemisahan agama dari kehidupan menjadikan mereka jauh dari agamanya, dan tak ada upaya untuk memahami agamanya, sehingga menjadikan mereka tidak memiliki tolak ukur dalam berbuat, tak lagi memikirkan halal haram dalam bertindak.

Para remaja seharus nya paham bahwa kehidupan di dunia, hanyalah berisi ujian dan cobaan yang sifatnya sementara. Dimana Allah SWT terkadang memberikan ujian dan cobaan bagi hambanya, untuk mengetahui sejauh mana batas kesabaran dan keimanannya. Seorang muslim seharusnya bersabar apabila di landa ujian, sebab didalam ujian terdapat  banyak kebaikan bagi dirinya, dan Allah tidak akan menguji hambanya, diluar batas kemampuan hamba tersebut, dan ujian yang Allah berikan adalah bagian dari kasih sayangnya Allah, bahwa Allah ingin hamba nya menjadi seseorang yang lebih tangguh.

Satu-satu nya solusi agar kasus bunuh diri ini tidak terulang kembali adalah dengan mengganti pola pikir mereka yang sekulerisme (memisahkan agama dari kehidupan), menjadi pola pikir Islam secara kaffah (menyeluruh). Karena, remaja yang berpola pikir dan berpola sikap Islamiyyah, sangat lah dibutuhkan, agar bisa bermanfaat bagi ummat, tentunya dengan menerapkan aturan Islam dalam sebuah negara,  dengan mendakwahkan Islam Kaffah di tengah tengah umat. 

Wallahu'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak