Oleh : Wahyuni Mulya
(Anggota Aliansi Penulis Rindu Islam)
Di Indonesia, tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus Hari Jadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Peringatan tahun ini merupakan yang ke-78. Mirip dengan peringatan-peringatan lainnya, akan ada banyak kegiatan yang dilakukan selama HGN, salah satunya upacara bendera. Sesuai yang tertulis dalam Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023, akan dilaksanakan upacara bendera peringatan HGN. Upacara itu dijalankan di sekolah, kantor kementerian, kantor perwakilan Indonesia di luar negeri dan sebagainya.
Hari Guru Nasional atau HGN dianggap mempunyai kaitan erat dengan perjuangan guru-guru di Indonesia pada masa lalu. Semua setuju jika guru merupakan sosok yang perlu digugu dan ditiru. Mereka punya tugas berat karena nasib masa depan anak bangsa ada di pundaknya. Oleh karenanya sangat wajar jika kita berterima kasih kepada mereka ‘sang pahlawan tanpa tanda jasa’.
Hari Guru 2023 diperingati pada Sabtu (25/10/2023). Peringatan tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”. Dari tema yang disampaikan lewat Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023 tersebut, kita dapat melihat kata “Merdeka” yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka. Kurikulum merdeka dibuat untuk mewujudkan kemunculan SDM Unggul Indonesia yang mempunyai Profil Pelajar Pancasila. Dengan begitu, tema ini dapat dianggap relevan dengan kondisi pendidikan saat ini.
Kondisi Generasi
Peringatan Hari Guru kali ini seolah ingin menegaskan bahwa pemerintah benar-benar serius menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Sebagaimana kita ketahui, kurikulum yang digagas oleh Mas Menteri ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan siap kerja dan dapat memenuhi kebutuhan industri.
Sayangnya, peringatan ini harus bersanding dengan kondisi generasi sekarang. Generasi penerus bangsa yang sarat dengan problema, seperti maraknya kasus bunuh diri yang dilakukan oleh generasi muda. Alasannya bermacam-macam, ada yang karena cinta, terlilit utang, hingga permasalahan keluarga. Masalah lain yang turut menerpa adalah perundungan, perkelahian, perzinaan, narkoba, hingga pembunuhan yang dilakukan pemuda.
Fenomena kerusakan generasi menunjukkan bahwa pembelajaran selama ini tidak berjalan dengan baik. Kurikulum akan ikut berganti setiap adanya pergantian menteri. Akan tetapi, bukannya generasi bertambah baik, yang ada justru mengalami degradasi. Sudah sepatutnya kita mengoreksi akar masalah sebenarnya.
Faktanya penguasa saat ini menganut paham sekularisme, konsep yang menyatakan tidak ada campur tangan Sang Pencipta dalam kehidupan bernegara. Hasilnya, semua aturan dibuat oleh akal manusia. Manusia, sebagai makhluk yang tidak pernah puas, menjadikan hawa nafsu sebagai tuntunan. Hasilnya, hanya ada keinginan untuk mendapat materi atau kepuasan dunia semata.
Islam Memuliakan Guru
Bagi Islam, guru memiliki kedudukan yang tinggi. Mereka adalah orang-orang berilmu yang mendapatkan perhatian khusus dari Allah Swt.. Sebagaimana firman Allah Swt. “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Al-Mujadalah 11).
Islam memandang generasi sebagai aset besar bagi bangsa dan negara. Mereka adalah calon pemimpin masa depan yang akan menyebarluaskan Islam ke seluruh penjuru dunia. Dalam hal ini. Islam memiliki konsep khusus untuk mewujudkan generasi emas yang berkepribadian Islam. Konsep pembelajaran sistem pendidikan Islam pun jauh berbeda dengan sistem sekarang. Pembelajaran dalam Islam adalah lebih untuk diamalkan. Apa pun yang dipelajari, nantinya untuk diamalkan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Alhasil, generasi akan selalu berpikir membuat karya untuk umat, bukan untuk kepuasan akal pribadi.
Generasi Islam adalah generasi yang tidak mudah rapuh karena memiliki dasar akidah yang kuat. Pendidikan Islam memberi porsi besar untuk pembentukan akidah sehingga terbentuk generasi yang berkepribadian Islam. Pendidikan dalam Islam juga tidak hanya bersandar pada sosok guru di sekolah namun keterlibatan orang tua, masyarakat dan negara dalam sehingga terwujud generasi gemilang yang tangguh seperti masa kejayaan Islam.
Tags
Opini