Oleh : Mawaddah-Sopie
Usia muda adalah usia yang paling indah. Diberikan raga yang sehat, fisik yang prima sehingga mudah untuk melakukan apa saja. Masa muda, masa yang paling membahagiakan. Terukir banyak cerita indah. Namun dibalik semua kesenangan itu. Muda mudi perlu untuk mawas diri. Karena kata agama bersiaplah untuk hal yang 5 sebelum datanga yang 5. Yakni masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa miskinmu, masa hidupmu sebelum masa matimu, masa lapangmu sebelum masa sempitmu dan masa mudamu sebelum masa tuamu.
Besar harapan agama dalam mempersiapkan generasi muda untuk berperan dalam keberlangsungan tegaknya dienulloh. Begitupun dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berharap Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 karena kondisi demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 dalam rangka memajukan Indonesia.
Menurut Pak Jokowi orang Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang ini melalui dua peran strategi utama. Pertama mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia agar siap memasuki pasar tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi. Kedua, meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan rakyat melalui eksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. (Beritasatu.com. 28/11/2023).
Namun harapan tinggal harapan. Pada faktanya. Muda mudi zaman sekarang lebih banyak bermental rapuh. Bahkan dikenal dengan generasi sandwich atau generasi strawberry. Kurang pekerja keras, terlalu hedon, gampang menyerah, individualistis, kurang peka terhadap lingkungan dan sikap - sikap lain yang jauh dari harapan ummat.
Hal demikian terjadi karena sistem sekulerisme yang memisahkan agama dengan kehidupan, telah menjangkiti kehidupan masyarakat. Terutama hadir ditengah kauwla muda. Serta merebaknya sistem kapitalisme yang dijadikan acuan dalam kehidupan.
Berbicara pemuda di bulan November ini, mengingatkan kita pada peringatan sumpah pemuda. Hari sumpah pemuda seharusnya dijadikan refleksi peran para pemuda hari ini untuk memajukan bangsa.
Namun amat sangat disayangkan sekarang ini banyak berbagai program pembajakan potensi pemuda dalam berbagai bidang. Serta sistem hari inipun mengakibatkan lahirnya pemuda yang berpikir pragmatis, dan individualistis.
Islam memperhatikan peran pemuda dan mengarahkan negara untuk membangun pemuda menjadi generasi pembangun peradaban mulia yang berkepribadian islam, orientasi hidup jauh ke depan, bukan hanya duniawi semata.
Dalam kacamata Islam peran pemuda itu sangatlah penting, Al-qur'an pun mengenang cerita para pemuda Ashabul Kahfi. Yakni dalam Qur'an Surat al-Kahfi ayat 13 sebagai berikut:
"Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya.Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka*. (QS Al-Kahfi :13).
Gambaran pemuda ideal dalam Al-quran karakteristiknya adalah sebagai berikut :
1. Pemuda yang selalu menyeru kepada al-haq (kebenaran). Seperti dijelaskan dalam Qur'an surat al-A’raf ayat 181.
2. Mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka. Al-Qur'an Surat al-Maidah ayat 54.
3. Mereka saling melindungi dan saling mengingatkan satu sama lain serta taat menjalankan syariat Islam. Qur'an surat At-Taubah ayat 71.
4. Mereka adalah pemuda yang memenuhi janjinya kepada Allah SWT. Qur'an surat Ar-Ra’d ayat 20.
5. Mereka tidak ragu-ragu dalam berkorban dengan jiwa dan harta untuk kepentingan Islam. Qur'an surat Al-Hujurat ayat 15.
Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslimpun dijelaskan serta dihimbau agar setiap pemuda selalu beribadah kepada Allah dan hatinya senantiasa terpaut dengan masjid dan Allah SWT sangat kagum terhadap pemuda yang tidak memiliki sikap shabwah, yaitu kecondongan untuk menyimpang dari kebenaran (HR Ahmad).
Di masa kejayaan Islam. Banyak contoh sosok pemuda yang patut dijadikan suri tauladan seperti Rasulullah SAW, para sahabat, Umar bin abdul Aziz, Sholahuddin Al - Ayubi, Muhammad Al - fatih dan sebagainya yang berhasil menaklukkan dakwah dan musuh Islam. Dan gambaran pemuda yang diharapkan Islam tersebut hanya akan tumbuh jika Islam tegak di muka bumi ini.
Tags
Opini