Oleh : Epi Lisnawati
Gaza Palestina kian mencekam, serangan militer Israel semakin menggila dan membabi buta. Kini, Israel mengincar target-target di bawah tanah. Dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (28/10/2023), sejumlah jet tempur Israel membombardir 150 target bawah tanah di wilayah Jalur Gaza bagian utara.
Gempuran itu terjadi saat militer Israel mulai melancarkan operasi darat ke Gaza pada Jumat (27/10) malam. Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza setelah serangan mengejutkan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu. Serangan Hamas itu dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel.
Laporan otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas menyebut lebih dari 7.300 orang, kebanyakan warga sipil, tewas akibat serangan udara Israel. Situasi kemanusiaan di Jalur Gaza juga mendorong Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meloloskan resolusi yang isinya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.
(detiknews, 28 Oktober 2023).
Agresor Zionis Yahudi terus membombardir Palestina dengan ribuan bom bahkan disinyalir beratnya lebih dari 4 ribu ton. Mereka juga menggunakan bom fosfor putih, padahal jenis bom tersebut sesungguhnya telah dilarang penggunaannya di medan perang. Mereka juga membom fasilitas-fasilitas umum, dan tempat tinggal penduduk yang banyak dihuni oleh para wanita dan anak-anak.
Akibat dari serangan brutal ini menyebabkan penderitaan warga Palestina semakin berat. Fasilitas air bersih hancur, listrik padam dan hubungan internet pun diputus oleh pihak zionis Israel. Rumah tempat berlindung mereka hancur berkeping-keping . Para zionis tidak lagi memperhatikan aturan perang. Mereka memporak-porandakan semua tempat dengan alasan menghancurkan tempat persembunyian para pejuang Hamas
Setiap hari kaum zionis melakukan penggusuran, pengusiran, dan pembunuhan terhadap rakyat Palestina termasuk membunuh wanita, anak-anak dan lansia. Mereka para zionis ini ingin mengambil semua tanah Palestina. Dulu mereka mendapatkan tanah Palestina lewat bantuan Inggris dan Prancis melalui perjanjian Sykes-Picot, setelah mereka menghancurkan Khilafah Utsmaniyah.
Tanah Palestina hakikatnya adalah tanah milik kaum muslimin. Telah berabad-abad menjadi bagian dari wilayah Islam. Tanah Palestina statusnya merupakan tanah kharaj sejak masa kekhalifahan Umar Bin Khattab ra. yang ditaklukan melalui perang pada tahun 637 M. Saat itu pun Khalifah Umar bin Khattab menandatangani perjanjian Umariyah bersama Uskup Sofronius salah satu pasal dalam perjanjian itu adalah tidak mengizinkan seorang Yahudi pun tinggal di Palestina. Kemudian pada waktu itu Uskup Yerusalem Sofronius menyerahkan kunci kota Yerusalem kepada Khalifah Umar Bin Khattab ra. Status tanah kharaj ini akan tetap berlaku hingga hari Kiamat.
Maka haram hukumnya zionis Yahudi menduduki tanah Palestina yang merupakan milik kaum muslimin. Kaum muslimin pun tidak boleh mengakui negara Yahudi penjajah di tanah kaum muslimin. Penjajahan dan perampasan tanah kaum muslimin oleh Zionis Yahudi ini menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan bagi warga Palestina. Maka satu kata bagi penjajah Yahudi yaitu usir mereka dari tanah kaum muslimin dengan jihad.
Allah Swt. telah berfirman di dalam Al-Qur'an surat Al- Baqarah ayat 191 yang artinya " Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian" ( TQS Al-Baqarah : 191).
Kaum muslimin satu dengan yang lainnya dimanapun berada adalah saudara tanpa memandang batas negara. Jika salah satu wilayah kaum muslimin dijajah dan diserang oleh musuh-musuh Islam maka kaum muslimin yang lainnya wajib membela. Kaum muslimin tidak boleh membiarkan saat saudaranya dizalimi. Allah telah berfirman di QS Al Hujurat ayat 10 yang artinya " Sungguh kaum mukmin itu bersaudara" ( TQS Al Hujurat : 10). Rasulullah pun telah bersabda " Muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya. Dia tidak layak menzalimi dan meyerahkan saudaranya kepada musuh"
( HR Bukhori dan Muslim).
Serangan zionis penjajah kepada kaum muslimin di Palestina hakikatnya merupakan serangan kepada seluruh umat Islam. Maka seluruh umat Islam wajib membela. Terutama negara-negara yang dekat dengan Palestina, seharusnya para penguasanya mengirimkan tentaranya untuk membantu Gaza Palestina. Negara-negara yang dekat dengan Palestina diantaranya Yordania, Mesir, Libanon dan Suriah.
Jika seluruh bangsa bangsa arab bersatu sangat mudah untuk mengancurkan Israel. Kemudian seluruh kaum muslimin di semua belahan dunia membantu juga terutama para pimpinan di negeri-negeri muslim dengan mengirimkan militernya untuk membantu Palestina bukan hanya sekedar mengutuk atau memberi bantuan logistik.
Saat ini zionis Yahudi kuat karena mereka didukung oleh kekuatan besar terutama Amerika Serikat (AS), dengan lantang dan terang-terangan AS menyatakan mendukung sepenuhnya terhadap zionis Israel dan berdiri di belakang Israel. AS pun secara rutin setiap tahun menggelontorkan USD3,8 miliar ( lebih dari Rp 54 triliun) untuk militer Zionis Yahudi.
Maka untuk mengimbangi kekuatan Zionis Yahudi yang didukung oleh kekuatan negara besar yaitu AS dan sekutunya, umat Islam harus bersatu di bawah satu kepemimpinan yang akan melindungi seluruh kaum muslimin. Sistem kepemimpinan Islam ini yang akan membebaskan tanah Palestina dari cengkraman penjajah Zionis Israel. Kemudian menyelamatkan kaum muslimin yang sedang tertindas di berbagai negeri.
Maka saat ini kaum muslimin harus bersungguh-sungguh dan berupaya sekuat tenaga untuk mewujudkan sistem kepemimpinan umat Islam sedunia yaitu khilafah yang akan melindungi seluruh kaum muslimin dari penindasan dan penjajahan.
Wallahu'alam Bissawab
Tags
Opini