Oleh: Tri S, S.Si
Buruh kembali berunjuk rasa. Mereka menuntut haknya dipenuhi. Kali ini mereka turun dengan jumlah ribuan orang untuk menunjukan betapa mereka butuh diperhatikan. Kalau negara bisa menaikkan gaji PNS atau ASN, kenapa buruh tidak diperlakukan sama? Mereka bekerja dengan waktu optimal tapi gaji tak proporsional.
Bukan kaleng-kaleng tuntunan buruh dalam demo kali ini. Seperti dikutip dari CNBC Indonesia disebutkan para buruh menuntut untuk kenaikan upah minimum sebesar 15 persen pada tahun 2024 dan setop perang Israel-Palestina," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal melalui keterangan resmi, dikutip Jumat, 27 Oktober 2023.
Miris memang menyaksikan kondisi kehidupan buruh hari ini.Tenaga mereka diperas dan dieksploitasi, namun gaji tak seberapa. Di berbagai lini kehidupan dibutuhkan biaya hidup yang terus meningkat, tapi gaji buruh sering kali tak semulus naiknya harga kebutuhan pokok.
Sistem kapitalisme yang memegang prinsip ekonomi liberal memiliki prinsip bahwa pengorbanan sekecil-kecilnya untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya. Maka demi keuntungan suatu perusahaan di sistem ekonomi yang cenderung liberal dan orientasi profit ini, buruh sering dianggap menambah biaya produksi, alias menihilkan laba suatu perusahaan. Sehingga buruh dengan mudah dipangkas, di PHK atau di jadikan tenaga kontrak. Paling sering dilakukan kepada buruh adalah gaji yang tidak proporsional. Padahal kerjanya bisa tujuh hingga delapan jam sehari.
Maka sudah selayaknya buruh menuntut gaji yang layak. Karena antara kebutuhan hidup dan penghasilan jarang imbang, bahkan sering kali minus. Persoalan buruh dalam kapitalisme sulit diuraikan atau susah diperoleh titik temu karena buruh menuntut gaji sesuai kebutuhan hidup sedang pihak perusahaan juga mencari untung alias tidak mau rugi, jadilah masalah ini seolah benang kusut yang tak kunjung terurai. Sehingga buruh sering kali hanya bisa gigit jari kala realisasi dari tuntutan mereka tidak seindah harapan.
Biaya hidup dalam sistem kapitalisme di Indonesia atau di negara mana pun di dunia hari ini semakin tinggi. Kenaikan harga barang, meningkatnya biaya pendidikan, biaya kesehatan dan lain-lain tentu butuh diberi solusi. Maka buruh sebagai pekerja pun menginginkan hidup layak dan tak berutang. Namun, rasanya hal ini sulit tercapai dalam sistem kapitalisme.
Berbeda dengan pandangan Islam, buruh sebagai bagian dari pekerja akan dipandang sebagai individu rakyat yang kebutuhan individual dan kolektifnya akan difasilitasi dan dipermudah oleh negara. Dalam hal ini kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan keamanan akan diberikan oleh negara dengan pelayanan terbaik, bahkan bisa gratis.
Para pekerja akan memperoleh upah yang layak dan tidak perlu demo menuntut kesejahteraan. Karena negara hadir dan mengurusi semua kebutuhan individu rakyat tanpa pandang bulu. Baik pekerja, petani, karyawan atau apa pun status sosialnya dalam hal pelayanan publik akan mendapatkan hak yang sama.
Dalam Islam gaji buruh akan diperhitungkan oleh khubara atau ahli yang cakap di bidangnya. Penggajian buruh juga dinilai dari keahliannya. Tidak ada istilah upah minimum. Karena setiap orang punya keahlian yang beragam. Di sisi lain, adanya jaminan kebutuhan pokok yang terjangkau dan pelayanan publik yang digratiskan negara akan membuat buruh bekerja lebih tenang, profesional dan tidak akan banyak tuntutan. Karena kebutuhan pribadi dan kebutuhan kolektifnya sudah dijamin oleh negara. Tidak akan demo menuntut ini dan itu karena pekerja sudah mendapatkan hidup layak walau gaji tidak tinggi tapi kebutuhan hidup tetap terpenuhi dengan mudah.
Hal ini bisa terjadi karena negara dengan segala perangkatnya bisa memastikan bahwa rakyatnya sudah diberi kehidupan layak dari hasil pengelolaan sumber daya alam yang melimpah. Pemimpin di setiap level pemerintahan tekun melayani semua kebutuhan individu rakyat satu persatu. Rakyat mana pun dan agama apapun akan diberi hak yang sama dalam semua kebutuhan pelayan publik.
Negara dan pemimpinnya hadir sebagai bentuk keimanan dan pertanggungjawaban kepada Allah Swt yang telah memberi amanah. Setiap individu rakyat wajib dipenuhi kebutuhannya. Karena setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban kelak di hari akhir nanti. Maka sebagai pemimpin beriman tentu akan menjalankan kepemimpinan sesuai syariat Allah dan memperlakukan setiap individu dengan manusiawi. Baik rakyat biasa, buruh, pegawai atau apapun jenis pekerjaannya. Hal ini dalam rangka menunaikan dan mengimani hadis Rasulullah saw berikut:
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya" (H.R. Bukhori).
Dengan pengurusan seorang pemimpin yang adil dan amanah niscaya kehidupan buruh akan sejahtera. Buruh akan hidup nyaman. Bisa berkarya lebih optimal dalam naungan sistem Islam dan pemerintahan Islam.
Wallahua'lam.[]