Khilafah Solusi Nyata bagi Palestina




Oleh: Julia Ummu Adiva


Memasuki pekan ketiga atau hari ke 25 Israel terus menggempur Gaza tanpa henti. Sejak serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.400 orang, dan menahan lebih dari 200 sandera, Yahudi Zionis akan terus memberangus Hamas sekalipun rakyat Gaza menjadi taruhannya. Untuk itu ia terus mengencangkan senjata-senjata nya ke Gaza. Walaupun sudah banyak nyawa yang hilang. Tercatat dalam data yang masuk ke Kementerian Kesehatan Gaza menyebut 8.525 orang tewas. Sebanyak 3.500 adalah anak-anak.
(CNBCIndonesia, 01/11/2023)

Dan ternyata serangan demi serangan yang dilontarkan oleh Zionis Yahudi semakin membabi buta, hingga tepat pada 27/10/2023 hari Jum'at sejak pukul 20.00 waktu setempat hingga dini hari kurang lebih 4 jam mereka melakukan genosida, mereka terus melepaskan bom-bom lewat udara hingga mengakibatkan internet off, listrik padam dan inilah serangan terbesar pertama kali dalam durasi terlama yang di luncurkan kepada kaum muslimin di Gaza. Ribuan kaum muslim syahid, foto-foto dan video-video berseliweran di sosial media dan hingga saat ini pun masih terus berjatuhan. Sebagian besar ialah anak kecil dibawah range usia 18thn kebawah. Banyak yang terluka parah, kepala pecah, wajah dan tubuh berlumuran darah hingga kakinya putus dan tangannya lepas dari tubuhnya. 

Sungguh meringis menangis melihat pembantaian keji yang kurang lebih 75 tahun sejak 1948. Tentu ini bukan waktu yang sebentar. Karena yang dipertontonkan Yahudi Zionis ini memang benar-benar tak lagi memiliki hati nurani, kepala jernih. sekalipun banyak yang turun aksi bela Palestina sebagai bentuk solidaritas. bahkan pemimpin-pemimpin negeri di dunia hanya  mengecam dan mengutuk. Sungguh ini sejatinya tak cukup. Kabar Zionis Yahudi semenjak zaman dulu memang sudah dikabarkan bahwa ia adalah kaum yang  khianat tak bisa diajak kompromi apalagi amanah akan pernjanjian yang disepakati, selain itu mereka terkenal dengan kaum pembangkang. Mereka melakukan invasi terus menerus ke tempat tinggal kaum muslim, rumah sakit, rumah ibadah dan pertahanan sipil pun dibombardir.

Dalam kancah dunia banyak para pemimpin yang bungkam. Hanya sedikit yang berbicara atau menyuarakan kebenaran. Mereka seperti orang yang seolah-olah tuli dan buta. Padahal nyawa seorang muslim itu lebih berharga, dikatakan di dalam sebuah hadits Rasulullah saw: "Kehancuran dunia ini lebih ringan di sisi Allah dibandingkan dengan pembunuhan seorang muslim" (HR. At-Tirmidzi dan An-nasai)

Jika kita menyelami lebih dalam tidak ada pembelaan yang siginifikan kepada kaum muslim di Gaza sekalipun PBB. karena yang mengkotak-kotakkan itu semua adalah Nasionalisme yang mengakibatkan para penguasa Muslim khususnya hanya mementingkan negeri mereka masing-masing. Mereka tak peduli atas kejadian yang menimpa kaum Muslim di Palestina. Selain itu kebanyakan para penguasa Muslim ialah antek Barat dan antek aseng yang sejatinya mereka hanya memuaskan kebijakan-kebijakan untuk para tuannya.

Maka sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim harus membela satu sama lain. Sekalipun kita berbeda wilayah selama masih ada ukhuwah Islamiyyah yang dimana kita adalah seorang muslim maka wajib kita membela. Karena saudara semuslim diibaratkan seperti anggota tubuh. Jika satu merasakan sakit maka yang lain pun ikut merasakan sakit.

Diantara konsekuensi keimanan kepada Allah menjadikan kita harus terikat Islam secara kaffah. Dan hanya Islam yang akan melindungi jiwa, harta dan kehormatan kaum Muslim, serta menghilangkan penderitaan di seluruh negeri-negeri Muslim. Termasuk Palestina.

Perang  yang terjadi di Palestina dan berbagai masalah dunia merupakan akibat dicampakkannya hukum Allah dan diterapkannya hukum buatan manusia. Padahal dahulu saat diterapkannya Islam secara sempurna pernah mengantarkan Islam dan kaum muslimin pada puncak kejayaan dan menjadi mercusuar dunia, memimpin lebih dari empat belas abad lamanya, menorehkan tinta emas dalam peradaban umat manusia.

Oleh karenanya, penting untuk mengupayakan penerapan Islam kaffah agar keberkahan hidup melimpah. Dan solusi untuk menyelesaikan persoalan Palestina tidak lain ialah dengan kembalinya Khilafah yang kelak kita kan berjihad dalam menegakkan kebenaran dan menyebarkan dakwah Islam ke seluruh dunia.


“Sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan karena perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96)


Wallahu-a'lam bish-shawab [].

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak