Oleh: Sulistyawati, IRT
Entah siapa pencetus pertama kali, setiap kejadian seakan harus diperingati secara global, tak terkecuali hari kesehatan. Tapi tetap gak ada perubahan signifikan, kecuali sekedar seremonial di tiap negara mengadakan upacara dan peringatan.
Tahun ini Hari Kesehatan Nasional diperingati di negeri tercinta dengan mengangkat tema "Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju". Indonesia maju tentu membutuhkan SDM yang berkualitas. Namun sayangnya banyak persoalan kesehatan menghambat kemajuan SDM berkualitas ini, seperti stunting dan kemiskinan, mahalnya layanan kesehatan dan kualitas layanan kesehatan yang masih jauh dari harapan.
Transformasi kesehatan seharusnya mengarah pada terselesaikannya persoalan kesehatan, hingga ke akar persoalan, sehingga masalah yang dihadapi masyarakat secara tuntas. Bukan memprioritaskan transformasi ekosistem digital, tanpa wujud nyata. Bukan sekedar diperingati setiap tahun, tahun, yang hasilnya sangat jauh panggang dari api. Yang bisa menyelesaikan PR menyehatkan masyarakat itu adalah negara, karena memiliki semua potensi untuk penyelesaian itu semua, mulai tenaga medis, infrastruktur gedung, armada yang mempercepat pelayanan, obat obatan dll yang itu semua bisa dinikmati rakyatnya dengan biaya yang sangat murah atau bahkan gratis. Kembali kepada ke political will pemimpin, mau atau tidak memberikan itu semua kepada seluruh rakyatnya.
Islam menjadikan layanan kesehatan sebagai kebutuhan dasar masyarakat yang menjadi tanggung jawab negara untuk memenuhinya. Sehingga masyarakat mendapatkan layanan secara maksimal dan biaya yang sangat murah bahkan gratis.serta mudah terjangkau, karena semua fasilitas kesehatan tersebar merata ke seluruh pelosok wilayah yang dihuni rakyatnya dengan kualitas terbaik dan layanan terbai pula.
Islam memiliki berbagai post pendapatan negara yang menjadikan negara mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan terbaik untuk rakyat dengan biaya sangat terjangkau bahkan gratis. Karena Islam memiliki sistem ekonomi yang terintegrasi dalam Ideologi Islam yang utuh dan menyeluruh sehingga meniscayakan melayani seluruh masyarakatnya dengan mudah dan murah. Dan pemimpin dalam Islam adalah pelayan bagi rakyatnya, siap melayani rakyatnya dengan kasih sayang, tanggung jawab dan takut kepada Allah SWT SWT. Yuuk kembali kepada Islam.
Wallahu a'lam bishawwab
Tags
Opini