Kenapa dengan Islamofobia?




Oleh: Bunda Eshtree 
(Aktivis Dakwah)



Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia sebanyak 278,8 juta jiwa pada tahun 2023. Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun lalu sebanyak 275,7 juta jiwa. Begitu juga populasi dunia terus bertambah setiap detiknya, jumlah penduduk dunia telah menembus 8,05 miliar jiwa, kemungkinan jumlah tersebut masih bisa bertambah sampai akhir tahun 2023 nanti. Dan Indonesia menempati posisi ke 4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Data-data yang dipaparkan di sini tidak selalu yang terbaru, tetapi setidaknya cukup akurat. 

Indonesia menjadi negara dengan jumlah  penduduk muslim terbanyak di dunia, kendati demikian bukan berati Islam menjadi satu-satunya aturan yang harus diterapkan di negeri ini. Malah sebaliknya, negeri yang mayoritas penduduknya muslim, menampilkan diri dengan sikap moderat. Islam dikatakan agama impor dan agama "perang", penghinaan terhadap Alquran, menghina Nabi Muhammad, umat Islam dilecehkan dengan sebutan kadrun dan sebutan lain yang merendahkan. Pelakunya oknum non muslim bahkan dari muslim sendiri. Sebutan radikal, ekstrem, teroris terhadap Islam dan umat Islam sudah sangat lama didengungkan. Auranya bersumber dari Islamofobia, arti dari Islamofobia sendiri adalah suatu pandangan yang mengandung prasangka, ketakutan, dan kebencian terhadap Islam dan orang-orang Islam. 

Islamofobia muncul 
dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan menengah 
ke atas, mulai dari mereka yang mencela maupun yang 
mengkritik Islam. Kecurigaan dan ketakutan terhadap Islam menyusulnya kasus 11 
September 2001 yang mempertegas ketakutan mereka. Barat menghimbau bahwa terorisme bukan hanya ancaman untuk 
rakyat Amerika saja melainkan ancaman bagi seluruh negara 
di dunia. Oleh sebab itu, teroris atau hal-hal yang berkaitan 
dengan teroris harus dimusnahkan dan diperangi supaya 
tercipta keamanan, kenyamanan dan kedamaian di bumi. Dalam hal ini kata teroris selalu dikaitkan dengan Islam, maka PBB memperingati setiap tanggal 15 Maret sebagai hari Internasional membasmi Islamofobia.

Barat dengan gencarnya mempromosikan Islamofobia, karena barat mengetahui pemeluk agama Islam menempati porsi teratas di dunia. Mereka mengetahui bahwa kaum muslim itu orang yang taat, tidak suka manipulasi, tidak mudah disesatkan, karena mereka disiplin, punya keimanan yang kuat dan patuh terhadap syari'at. Lalu kenapa Islamofobia juga menyerang Indonesia yang notabene jumlah pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Jika saat ini seluruh penduduk muslim di Indonesia benar-benar mengikuti aturan Islam, mengetahui dengan benar ajaran Islam, maka berbagai industri yang dilarang dalam Islam dan mengarah ke kemaksiatan pasti lumpuh total.

Apalagi seluruh penduduk dunia beralih ke agama Islam, bisa dipastikan berbagai industri yang diharamkan dalam aturan Islam, sebagai contoh industri miras, perbankan, perjudian, prostitusi dipastikan akan hancur. Maka hal itulah yang menjadi ketakutan barat terhadap Islam, dan yang menjadikan alasan mereka berusaha keras untuk mengahancurkan reputasi Islam khususnya di negara mereka. Mereka berusaha memodernisasi dan menghapus kebiasaan mereka agar Islam menjadi lemah sehingga praktek kegiatan kemaksiatan tetap terus berjalan dan menjadi ladang pendapatan negeri-negeri barat agar terus eksis dan negeri-negeri muslim menjadi pangsa pasarnya. Dibutuhkan penguasa muslim yang berani dan paham terhadap syari'at, sehingga umat Islam tidak lagi bergelut dengan keharaman dan tercipta negeri Islam yang berdaulat tanpa mengekor kafir Barat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak