Oleh : Leni Setiani
(Aktivis Muslimah Karawang)
Bebas, itulah keinginan insan muda mudi di zaman ini. Jiwa yang muda dengan nafsu bergelora mendorong mereka untuk berbuat suka-suka. Pergaulan yang tiada batas menyebabkan mereka terjerumus pada arus pergaulan bebas.
Miris dan teriris musti ada di dalam dada. Melihat berita berseliweran tentang pergaulan bebas membuat para ibu yang memiliki anak perempuan menjadi was-was.
Bagaimana tidak? Sebuah klinik aborsi berkedok salon yang berada di Ciracas, Jakarta Timur berhasil mengelabui warga bahkan aparat setempat seperti Pak RT. Dalam penggeledahan, aparat kepolisian ditemukan sedikitnya tujuh kerangka janin di dalam tangki septik tank (tvonenews.com 5/11/23).
Aborsi yang semakin marak menandakan rusaknya masyarakat. Pergaulan bebas telah merasuki generasi. Berita tentang percintaan muda mudi yang berujung MBA (married by accident), pembuangan bayi hingga aborsi terus disuguhkan.
Perilaku remaja yang mendewakan kebebasan bertingkah laku termasuk dengan bergaul dengan lawan jenis termasuk buah dari sistem rusak. Baik dari sistem pendidikan, informasi maupun sanksi.
Sistem pendidikan kapitalisme telah melahirkan pandangan sekuler-kapitalis yang menjauhkan agama dari kehidupan. Dampaknya generasi hari ini bergaul tidak menggunakan tuntunan agama melainkan hawa nafsu belaka. Aktifitas ikhtilat, pacaran dan zina menjadi hal yang biasa, aborsi dan pembuangan bayi pun tak terelakkan.
Media informasi di era kapitalis-sekular hampir semua media seperti iklan dan film menampilkan pornografi. Hal ini merangsang syahwat bangkit yang akhirnya menuntut pemenuhan. Tak heran banyaknya kasus perzinahan dan pemerkosaan.
Anehnya aborsi aman terus di kampanyekan dengan alasan demi keselamatan Ibu dari kematian tak ketinggalan juga kaum feminis yang menyuarakan bahwa mereka berhak atas reproduksi mereka. Alhasil hak perempuan baik itu menggugurkan janin atau mempertahankannya. Ide ini adalah yang digabungkan barat kepada dunia.
Oleh karena itu persoalan aborsi takan pernah usai selama sistem kapitalisme-sekular tetap eksis di negeri ini.
Islam Punya Solusi
Sistem yang menerapkan Islam secara Kaffah akan mampu menghapuskan perilaku rusak dan merusak. Negara yang menerapkan Islam secara sempurna akan melarang perbuatan zina sebab Islam mengharamkannya.
Upaya pembunuhan manusia seperti pembuangan bayi dan aborsi dilarang dalam negara Islam. Begitupun aborsi aman tidak akan difasilitasi karena Islam tidak mengakui hak reproduksi sebagaimana Barat.
Sistem pendidikan Islam yang berlandaskan kepada Aqidah Islam akan mencegah individu berbuat kemaksiatan. Mereka akan senantiasa berusaha taat karena tahu tujuan mereka hidup adalah untuk beribadah kepada Allah.
Masyarakat yang Islami juga akan melahirkan individu yang beramar ma'ruf nahi mungkar saling mengingatkan akan kebaikan dan menjauhi kemaksiatan. Mereka menjadi individu yang saling peduli sehingga tidak Ridho jikalau ada orang di sekitar mereka yang melakukan kemaksiatan.
Selain itu negara Islam juga menerapkan sistem pergaulan media dan sanksi sesuai syariat Islam. Hasilnya masyarakat akan terhindar dari maksiat dan selalu dalam suasana taqwa.
Media dipastikan terbebas dari konten-konten yang merusak. Sebaliknya media dijadikan sebagai sarana dakwah, meningkatkan ketakwaan dan memberikan informasi yang benar.
Demikianlah Islam memberi solusi untuk pergaulan bebas yang menjangkiti generasi hari ini. Wallahu 'alam bish shawab.
Tags
Opini