Oleh : Khusnawaroh
(Pemerhati Masalah Umat)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan berdasarkan hasil Asesmen Nasional pada 2022, terdapat 36,31 persen atau satu dari tiga peserta didik (siswa) di Indonesia berpotensi mengalami bullying atau perundungan.
Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kemendikbudristek, Rusprita Putri Utami mengatakan, kasus perundungan maupun kekerasan lainnya yang terjadi di sekolah sudah sangat memprihatinkan.
Adapun target di tahun 2023, akan dilaksanakan bimtek Roots secara luring dan daring pada 2.750 satuan pendidikan jenjang SMP, SMA, dan SMK, serta melakukan refreshment pada 180 orang fasilitator nasional (REPUBLIKA.CO.ID, 20/10/2023).
Bullying masih saja terus terjadi. Jika tidak mendapatkan tindakan yang serius, hal ini bisa menjadi sesuatu yang fatal bagi perkembangan perilaku anak- anak. Bullying bisa menjadi suatu kebiasaan, pada awalnya dilakukan dengan gurauan yang dilakukan secara berulang, kemudian timbul sakit hati, sehingga sampai terjadi pemukulan bahkan pengeroyokan hingga berujung pada kematian, pemukulan dan pengeroyokan atau melakukan kekerasan secara fisik inilah yang sering terjadi.
Seperti kasus perundungan yang terjadi pada siswa SMP di Cilacap. Tampak seorang siswa dianiaya oleh siswa lain dengan cara dipukul dan ditendang. Adegan ini disaksikan beberapa siswa lain dan tidak ada yang melerai. Kasus serupa juga terjadi di Balikpapan dengan korban siswa SMP. Kekerasan ini dilakukan teman sebaya dengan memukul dan menendang kepala korban ( tirto. id) (22/10/2023).
Sangat miris kasus perundungan, bahkan terjadi tindakan kekerasan fisik. Nyatanya masih banyak terjadi di lingkup pendidikan, inilah yang harus dicermati. Seyogianya lingkup pendidikan haruslah bisa menjadikan peserta didik berakhlak yang baik, tetapi semoga dengan berjalannya program-program pemerintah benar-benar mampu mengatasi masalah bullying. Namun yang pasti untuk menyelesaikan bullying secara tuntas membutuhkan peran serta semua pihak dan solusi komprehensif dan tidak akan cukup hanya dengan gerakan pelopor anti bullying. Sebab penyebab dari maraknya bullying ini pun sangat kompleks.
Peran orang tua, masyarakat dan negara haruslah menjadi satu kesatuan yang senantiasa beriringan untuk mengatasi bullying. Namun pada faktanya ini semua sulit untuk terwujud dalam kehidupan saat ini . Sistem kapitalis sekuler Demokrasi menjadi salah satu penyebab utama dari segala permasalahan yang membelit negeri ini termasuk bullying. Karena sistem ini telah memisahkan peran agama dari kehidupan sehingga manusia bertingkah laku sesuai dengan kehendaknya masing-masing tanpa menyandarkannya pada aturan Allah SWT. Pantaslah jika pendidikan dalam sistem ini tidak mampu mencetak generasi yang cemerlang, yakni generasi yang nantinya akan mampu berperan dengan benar, baik sebagai individu, orang tua, masyarakat, dan bernegara. Sistem kapitalis sekuler Demokrasi hanya selalu menciptakan masalah dan tidak mampu memberikan solusi yang tepat. Karena berasal dari aturan manusia yang lemah dan terbatas.
Hanya satu sistem hidup yang dapat menyelamatkan kehidupan manusia dari keruwetan hidup, Dimana penyebab bullying yang komprehensif hanya akan tuntas dengan kita menerapkan sistem Islam secara kaffah yang dapat mengatur seluruh aspek dalam kehidupan. Sejarah membuktikan bahwa hanya Islam yang mampu menjaga umat, dapat mencetak generasi yang berkepribadian berakhlak mulia dan cerdas. Dalam Islam anak-anak adalah amanah dan tanggung yang harus dijaga karena dipundak merekalah yang akan meneruskan perjuangan Islam, bangsa dan negara. Jika saat ini banyak tumbuh generasi pembully lantas bagaimana gambaran kehidupan ke depan?
Masihkah kita kita berharap pada di sistem yang buruk saat ini. Tentu saja tidak, memilih sistem Islam sebagai jalan hidup adalah sikap yang terbaik, sebab Islam adalah agama rahmatan lil'alamin, jika diterapkan secara kaffah. Yang didalamnya, baik individu keluarga masyarakat dan negara taat terhadap syariat.
Jika Islam tegak, Pendidikan berbasis Islam akan terwujud, begitu pula segala hal yang menjadi penyebab terjadinya bully akan ditiadakan, seperti pengaruh buruk dari HP ataupun televisi yang tidak sesuai dengan Islam. Dan yang paling terpenting adalah amal ma'ruf nahi munkar selalu menjadi rutinitas muslim sebagai wujud cinta kepada sesama manusia dan perintah dari Allah SWT. Itulah kesempurnaan dan keindahan sistem Islam semoga akan segera terwujud dalam kehidupan ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
" Dan barang siapa berpaling dari peringatanku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. "( QS Taha : 124). Wallahu A'alam.