Bullying Menjadi Trendy, Bukti Kerusakan Pada Generasi




Oleh : Diajeng Tiara Anjani 

kerusakan remaja hari ini ibarat besi yang digerogoti karat, pemuda yang memiliki potensi kuat seperti besi telah dirusak oleh karatnya racun pemikiran. bukanlah hal yang tabu bagi kita melihat pemandangan pemuda telah kehilangan jati dirinya sebagai seorang muslim yang seharusnya menjadikan agama sebagai tolak ukur dalam berbuat sekarang sudah tarkikis oleh rusak pemikiran. padahal potensi remaja adalah potensi besar karena perannya adalah sebagai agent of change atau agen perubahan yakni sebagai penjuang islam dalam memperjuangkan agama Allah. sektor pendidikan, keluarga dan lingkungan tak mampu mencetak generasi islam yang hakiki sebab telah rusak dari akarnya yakni  sistem negara tidak mengatur setiap sektor kehidupan dengan aturan yang benar, generasi tidak diperhatikan perkembangan pola pikir dan karakternya tetap pada koridor yang benar, hari ini remaja mudah dirusak sebab pengaruh lingkungan dan trend atau gaya hidup disebabkan tidak punya pondasi agama yang kuat, dan telah dipercontohkan dan dipertontonkan seakan-akan posisi trendy hari ini adalah nomor satu tanpa dilihat apakah yang dicontoh yang baik atau buruk, sebab usia remaja adalah masa pencarian jati diri atau fase menempah diri, gairah remaja adalah gairah muda yang kuat kemauannya maka apabila gairahnya tidak diarahkan atau diatur dengan baik maka ia akan kehilangan arah, banyak trend-trend yang ada disekitar remaja hari ini yakni berkaitan dengan gaya hidup dan berprilaku yang menjadi media bagi remaja untuk menunjukan naluri sebagai sesorang yang dominan dan pemuasan diri serta pengakuan dari orang-orang bahwa dirinya luar biasa yakni hal ini berkaitan dengan ghorijah baqo.

kita lihat hari ini remaja telah menjadi kan bullying tidak lagi sebagai perliku buruk yang asing untuk dilakukan namun telah dijadikan sebagai gaya berprilaku dikalangan remaja, membully dapat menonjolkan eksistensi dirinya dimata seseorang karena menurutnya sesuai yang ia pahami, ketika ia berhasil tinggi dan menang adalah suatu pemuasan dan prestasi diri bahwa ia bisa lebih berpower dari pada orang lain. pembullyan tidak hanya tertuju pada teman sebaya namun hingga tertuju pada guru, ini adalah kerusakan remaja bukti kegagalan negara dalam mencetak generasi yang berkarakter islam. 

bullying yang terjadi sektor pendidikan hari ini sangat disoroti pasalnya kejadian tidak hari terjadi pada 1 moment saja namun terjadi dibeberapa jenjang sekolah dan ini tidak pernah selesai dan kian menjamur. mulai dari kejadian di sekolah SD, SMP hinggal SMA ,yang mirisnya korban bully tidak hanyak luka luka namun sampai pada ujung kematian. keresahan sungguh sangat terasa isak di keluarga korban, karena ia merasa gagal untuk menyerahkan anaknya pada satu pendidikan padahal harapannya anak akan diperlakukan dengan baik dan aman selaku sebagai seorang yang belajar yakni mengenyam pendidikan. namun ternyata itu menjadi harapan yang hilang, sebab kerusakan yang dialami oleh remaja telah menggerogoti remaja yang lain, sungguh ini memiliki dampak besar bagi lingkungan sekitar terkhusus remaja yakni akan meninggalkan luka yang dalam bagi korban bullying seperti trauma, rusaknya psikologis remaja, tidak fokus belajar dikarenakan tekanan, tidak percaya diri dan was was akan ancaman, takut mencoba dan cenderung agresif terhadap sekitar sebab ketakutan yang mendalam. 
dari hal ini tentu solusi harus dipikiran oleh negara dan segera mengerahkan aturan yang benar untuk diterapkan pada setiap lini aturan sebab negara memiliki peran besar dalam mengurusi urusan rakyat dan mengayomi rakyat. 

1. negara memperhatikan kualitas pendidikan sesuai dengan islam  
2. negara menjaga kualitas yang mendukung penciptaan keluarga yang baik dan sejahtera sesuai dengan islam
3. negara harus memperhatikan dan memfilter tontonan dan suasana lingkungan yang baik sesuai dengan islam tidak menyajikan tontonan buruk yang dapat memotivasi remaja untuk berbuat buruk 
4. negara menerapkan aturan islam secara keseluruhan dalam khilafah islamiyah  karena setiap sektor memiliki peran yang saling berhubungan untuk mencetak generasi islam 
kenapa harus aturan islam? karena islam bukanlah sekadar agama keyakinan namun islam adalah sebagai aturan yang mengatur kehidupan manusia tanpa melihat ras dan bahasa, lihatlah kerusakan hari ini ketika kita telah mencampakkan aturan islam dari kehidupan sehari-hari padahal islam adalah agama yang sempurna bahwa islam yakni rahmatan lil alamin (membawa rahmat bagi semesta alam) 
sudah seharusnya kita sadar bahwa solusi tuntas hari ini tentu adalah islam, sebab islam adalah agama yang Allah ridhoi.

wallahu a'lam biashawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak