Wajah Kelam Kehidupan Anak dalam Kapitalisme




Elis Sulistiyani
(Muslimah Perindu Surga)



Prostitusi anak kembali menyeruak setelah Polda metro jaya menangkap seorang mucikari yang mempekerjakan anak di bawah umur. (Media Indonesia, 24/9/2023) Kasus ini sangat miris karena anak yang notabenenya dalam usia sekolah justru dieksploitasi demi mendapatkan keuntungan.

Prostitusi memang menjadi sumber yang menjanjikan, tak ayal hal ini juga mendorong mucikari untuk merekrut barang baru tak terkecuali anak-anak. Anak-anak dimanfaatkan guna meraup keuntungan yang berlipat, karena dianggap sebagai barang "fresh" yang mau dibayar tanpa tarif oleh mucikari.

Hal ini bukanlah perkara baru, karena telah banyak kasus prostitusi yang memanfaatkan anak-anak. Padahal hal ini dapat menghancurkan masa depan anak, hancurnya mereka maka akan semakin mendorong negeri ini pada hancurnya generasi penerus bangsa.

Tak bisa dipungkiri saat ini kita harus hidup diatas kaki sendiri, karena tak ada yang menjamin kebutuhan hidup rakyat terpenuhi. Sistem saat ini adalah biang kerok dari ketimpangan ekonomi yang terjadi sehingga praktik prostitusi ini menjadi tumbuh subur. Rusaknya akidah juga aturan hidup yang tak memanusiakan manusia semakin membuat prostitusi menjadi sulit untuk di berantas.

Hal ini sangat jauh berbeda kala kita melihat aturan Islam diterapkan menjadi aturan dalam sebuah negara. Islam memandang anak sebagai penerus peradaban maka harus diperhatikan secara seksama dalam hal pengasuhan juga kebutuhan pokoknya.
Islam mewajibkan orang tua untuk memberikan pengasuhan yang terbaik. Islam telah perintahkan seorang ibu menyusui anaknya selama 2 tahun guna menunjang tumbuh kembangnya. Islam wajibkan seorang ayah untuk memberi nafkah bagi anak-anaknya.

Selain itu Islam wajibkan negara untuk memastikan anak-anak mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti keamanan, pendidikan,kesehatan, sandang, pangan juga papan. Hal ini dapat dipenuhi dengan kebijakan negara yang memudahkan rakyatnya untuk mengakses kebutuhan dasar tersebut entah itu secara langsung ataupun tidak langsung. 
Secara langsung, pemenuhan kebutuhan ini dilakukan dengan pengondisian fasilitas kesehatan, pendidikan juga kebutuhan pokok dengan harga yang mampu dijangkau masyarakat. Secara tidak langsung negara menyediakan lapangan pekerjaan bagi para ayah supaya dapat mencari nafkah, sehingga bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.

Inilah cara Islam yang diterapkan dalam sebuah negara, mampu memberikan solusi tuntas guna menjamin terpenuhinya kebutuhan anak juga menjaga nya suapa kelak siap untuk menjadi penerus peradaban Islam yang cemerlang. Dan solusi ini tidak akan bisa kita temukan dalam sistem saat ini, yang hanya menjadikan keuntungan materi sebagai fokus utamanya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak