Oleh : Nunik Hendrayani, Ciparay - Kab. Bandung.
Palestina masih membara. Perang antara Palestina dan Israel terus berlanjut, korban pun berjatuhan dikedua belah pihak, sejumlah media internasional pada pekan ini masih melaporkan korban tewas di Israel mencapai 1300 orang, untuk korban terluka dilaporkan 3227 orang, usai Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya baik dari udara, laut, dan darat pada tanggal 7 Oktober 2023. Dengan begitu jumlah korban tewas dalam perang Hamas - Israel terbaru mencapai 3629 orang dan korban terluka total 12941 orang. Sedangkan di Palestina sendiri Ahad 15 Oktober 2023, pagi waktu setempat kementrian kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan Israel di jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 2329 orang, sedangkan korban terluka di Gaza mencapai 9714 orang.
Dengan bertambah nya korban jiwa sejumlah warna negara mendorong Israel untuk menghentikan agresi militernya ke jalur Gaza, sejak sepekan lalu Israel telah membombardir Palestina secara membabi buta, mereka menghancurkan rumah penduduk, masjid, hingga rumah sakit. Mereka juga memblokade total aliran listrik, makanan dan kebutuhan obat-obatan, tidak ada tempat aman bagi rakyat Palestina untuk berlindung.
Mirisnya masih saja ada muslim yang berdiri dalam barisan pendukung israel, mungkin mata hati dan pikiran jernih nya sudah mati dan tergadai oleh kesenangan dunia yang melenakan. Lebih mirisnya lagi manakala kita melihat diamnya penguasa negeri-negeri muslim atas genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina, sejauh ini para penguasa muslim hanya bisa mengecam, mengutuk, dan menyerukan penghentian perang tanpa aksi yang nyata.
Sekat-sekat nasionalismelah yang membuat penguasa negeri-negeri muslim terhalang menolong saudara muslimnya di Palestina, mereka lebih memilih mengirimkan bantuan atau dana kemanusiaan ketimbang harus mengerahkan pasukan militer untuk memerangi Israel, padahal itulah yang Palestina butuhkan dari kita. Nation-state telah mengikis ikatan akidah Islam antar kaum muslim, padahal umat Islam bagaikan satu tubuh, yang jika sebagian tubuhnya sakit bagian tubuh yang lain akan ikut merasakan sakit.
Umat Islam adalah umat yang satu dan bersatunya umat Islam haruslah dalam bentuk institusi yang telah dicontohkan oleh baginda Rasulullah Saw yaitu Khilafah Islam. Dengan bersatunya umat Islam dibawah naungan khilafah, umat Islam akan memiliki Izzah atau kehormatan dihadapan umat yang lain karena Khalifah yaitu pemimpin dalam pemerintahan khilafah akan melindungi warga negaranya hingga tetes darah penghabisan.
Dalam memberikan solusi permasalahan Palestina, Khalifah akan segera mengirim pasukan untuk membebaskan Palestina dari kebengisan Israel dan menindak tegas siapapun yang mendukung dan membela Israel. Dengan bersatunya umat Islam dibawah naungan khilafah maka kebebasan Palestina akan terwujud dan para penjajah akan ditumpas hingga akar-akarnya
Upaya yang bisa kita lakukan untuk menyuarakan fakta dan kebenaran yang sesungguhnya, dengan mengembalikan kekuatan umat di bawah bendera Ar rayah dan Al liwa' adalah sesuatu perkara yang sangat mendesak. Dengan kepemimpinan umat Islam yang satu akan menjadi perisai dan membawa ke peradaban dunia menuju cahaya Illahi.
Wallahu a'lam bish shawwab.
Tags
Opini