Penulis : Syifa (Guru, Aktivis Dakwah)
Konflik yang kian memanas antara Palestina dan Israel membuat kita terus bertanya akan jalan keluar dari masalah tersebut. Perlawanan dan pertahanan muslim Palestina tidak membuat Israel berniat menghentikan serangan rudalnya. Justru yang ada Israel makin menunjukan kehausan penumpahan darah muslim Palestina. Apalagi setelah serangan badai Al-Aqsa yang dilakukan oleh Al-Qassam Palestina pada sabtu (07/10/2023) yang menggemparkan dunia, semakin menumbuhkan puncak kemarahan Israel baik terhadap anak-anak masyarakat sipil, orang tua, perempuan lebih-lebih kepada pejuang Hamas. Dilaporkan oleh Kementrian Kesehatan bahwa jumlah korban sampai 15 Oktober mencapai 2.450 jiwa termasuk 724 diantaranya anak-anak. Korban luka-luka mencapai 9.200 orang, jumlah bom yang dijatuhkan Israel mencapai 6 ribu bom dengan total berat 4 ribu ton, militer Israel juga menggunakan bom fosfor putih. Bom tersebut sesungguhnya telah dilarang penggunaanya di medan perang karena efek merusaknya yang dahsyat pada korban (Republika.co, 21/10/2023)
Penderitaan warga Gaza semakin besar ditambah hancurnya fasilitas air bersih, pemadaman listrik dan pemutusan jaringan internet oleh Israel. Israel melakukan semua dengan tetap pada watak mereka yang selalu bersembunyi dibalik perbuatan dan selalu mencari kambing hitam atas perbuatan mereka. Bahkan tidak ada rasa malu mereka menyebarkan hoaks bahwa Hamas-lah yang amat keji dan biadab pada mereka.
Klaim Israel dan Barat yang membuat mereka saling bahu-membahu menyerang bangsa arab khususnya Palestina sebagai pembelan diri adalah kebohongan. Juga klaim yang mengatakan
bahwa yahudi penduduk asli tanah Palestina dan pemilik tanah yang dijanjikan Tuhan juga dusta besar. Pernyataan itu sesungguhnya adalah kedustaan yang dikarang oleh Pendiri yahudi Theoder herzl. Hakekatnya mereka adalah agresor keji. Tidak ditemukan satu pun ayat di kitab terdahulu apalagi di Al-Qur'an yang mengatakan bahwa Palestina adalah tanah yang dijanjikan Tuhan untuk mereka. Justru yang ada adalah kaum yahudi mendapatkan tanah Palestina lewat bantuan Inggris dan Prancis lewat berjanjian sykes-picot. Inggris dan Prancis telah mendukung pembentukan negara Israel di tanah Palestina. Kedua negara ini telah bersekongkol untuk melenyapkan Daulah Utsmaniyah. Mereka kemudian menjadikan tanah air kaum muslim, termasuk tanah Palestina sebagai harta rampasan mereka.
Bagaimana membebaskan Palestina? Harus dan Hanya Jihad, kenapa?
Seruan jihad menggema di bumi Palestina. Seruan ini ditujukan untuk seluruh negeri muslim untuk merapatkan barisan dalam melawan Israel. Setidaknya ada tiga alasan kenapa solusi Palestina harus dan hanya jihad. Pertama; mereka yang masih berfikir waras akan memberikan pernyataan jujur bahwa mustahil konflik Palestina selesai selain jalan Jihad. Karena selama ini konflik di sana sudah di coba berbagai bentuk solusi mulai dari jalur politik, perundingan, pengecaman datang dari berbagai organisasi internasional di antaranya PBB maupun dari negeri muslim. Hasilnya tidak memberikan jalan keluar atau titik penyelesaian sedikit pun untuk Palestina. Malah justru sebaliknya, wilayah Palestina terus dicaplok dan dijarah oleh Israel. Resolusi yang dikeluarkan sebanyak 45 kali sejak tahun 2006 yang isinya menantang Israel namun tidak satu pun digubris oleh mereka. Ini sangat menunjukan bahwa solusi tersebut bukanlah solusi yang menyelesaikan urusan Palestina.
Kedua, Islam telah mengharamkan untuk berdamai dan bersahabat dengan entitas yang memerangi kaum muslim. Karena itu, apa pun bentuk perdamaiannya apalagi solusi dua negara yang ditawarkan Barat adalah haram. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam Q.S Al-Mumthahanah : 9.
Ketiga, Islam telah mewajibkan jihad fi sabilillah ketika mereka diperangi musuh. Hal ini diperkuat dengan apa yang disampaikan oleh syekh Taqiyuddin dalam kitab Asy-syaksiyah Al islamiyyah jilid II. Beliau menjelaskan bahwa hukum jihad fardu 'ain jika kaum muslimin diserang oleh musuh.
Fardu 'ain di sini bukan hanya ditujukan untuk muslim Palestina saja. Melainkan juga ditujukan kepada seluruh kaum muslim untuk menolong kaum muslimin Palestina jika penduduknya tidak mampu mengusir musuh. Hal itu dimulai dari yang terdekat dan yang terdekat (Al-Qohtani Al jihad Fi sabilillah. Hlm. 7)
Dari hukum ini wajib bagi kaum muslim di wilayah terdekat Gaza seperti Yordania, Mesir, Lebanon dan Suriah untuk mengumpulkan pasukan untuk bersama mengusir Israel sampai benar-benar terusir dari sana. Haram bagi mereka hanya berdiam diri dan sekedar mengecam. Karena itu hanya jihadlah solusi untuk mengusir penjajah Israel. Hal ini tentu tidak sulit bagi negeri muslim, pasalnya, kekuatan negeri-negeri muslim seperti Mesir dan Yordania secara perhitungan jauh di atas kekuatan militer Israel. Sebagai perbandingan pasukan pertahanan Israel hanya berjumlah 169.500 orang, 1.300 tank. Adapun kekuatan militer Mesir sebanyak 450.000 personel militer aktif dengan tank 2,16 ribu dan 5,7ribu kendaraan perang. Satu negeri muslim kekuatanya sebesar ini, bagaimana kalau seluruh kekuatan itu digabung menjadi satu lahirlah kekuatan besar untuk membuat Israel kocar kacir dan tertunduk hina.
Seruan jihad untuk Palestina amat sulit terwujud dibawah kondisi perpolitikan hari ini. Kita tahu bahwa begitu banyak syariat Islam yang dikerdilkan, salah satunya adalah jihad dan dilabeli sebagai ajaran Islam yang mengerikan. Karena itu mustahil solusi jihad terwujud dalam sistem politik hari ini. Berharap terus pada PBB, AS yang justru mereka adalah pemberi bantuan tersembunyi pada Israel. Bahkan secara jujur pun kita menilai bahwa Israel tampak kuat dan bengis karena dapat dukungan moral dan materi dari negara imprealis Barat.
Oleh sebab itu, Palestina hanya bisa dibebaskan jika Khilafah berdiri untuk melindungi tanah yang Allah berkahi tersebut. Khilafah-lah yang akan mengusir penjajah dari dunia Islam. Sebagaimana dahulu Rasulullah mengusir kaum Yahudi ketika Yahudi melakukan pengkhianatan terhadap negara Islam dan kaum muslimin. Yahudi bani Qainuqa dan bani Quraizah juga diusir dan diserang karena mereka terlibat persekongkolan dengan kaum Quraisy untuk membunuh Rasul di perang Ahzab. Pada masa Umar bin Khattab telah dibuat perjanjian umariyah bersama uskup Yerusalem sofronios yang berisi bahwa tidak akan mengizinkan seorang Yahudi tinggal di tanah Palestina bahkan didetik terakhir Khilafah runtuh tanah Palestina tetap saja dilindungi oleh sultan Abdul hamid II. Karena itu eksistensi Khilafah amatlah vital. Khilafahlah yang akan menjaga seluruh kemuliaan dan kehormatan kaum muslim baik jiwa, harta maupun nyawa.
Wallahu'alam.