Oleh: Yaurinda
Sejarah panjang Palestina terus berlanjut hingga hari ini. Negeri ini merupakan negeri yang diberkahi Allah SWT. Sejumlah nabi dan rasul pernah berada disana bahkan menetap seperti Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Ishak AS, serta Nabi Isa AS. Bahkan, Nabi Muhammad SAW singgah terlebih dahulu di Masjid al-Aqsha saat melaksanakan perjalanan panjang menuju Langit Tertinggi (Isra wa al-Mi’raj).
Palestina dijajah sudah sangat lama namun pada saat Islam dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab Palestina dibebaskan. Umar menunjukkan toleransi yang besar kepada penduduk daerah ini tanpa membeda-bedakan agama yang mereka anut. Umat Kristen dan Islam pun dapat hidup berdampingan karena sedari awal kedatangan kaum Muslim ke Palestina bukan membawa jiwa perang.
Palestina aman dalam naungan khilafah dengan sistem Islam yang terbukti adil. Saat negeri ini direbut kembali Salahudin al ayyubi membebaskannya kembali. Bahkan saat kepemimpinan Islam melemah Pemimpin masih bisa membela dan melindungi tanah Palestina di akhir masa kekuasaan khalifah.
Setelah kepemimpinan Islam benar-benar dihapus Palestina kembali terpuruk hingga saat ini. Tahun demi tahun seolah menjadi jajaran panjang episode penjajahan yang terbuka. PBB pun tak sanggup mengatasi negara kecil Israel. Belakangan Palestina kembali memanas.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu resmi menyatakan keadaan perang setelah Hamas meluncurkan 5.000 roket dan serangan darat, Sabtu (7/10/2023).
"Warga Israel. Kami sedang perang dan kami akan menang," ungkap Netanyahu melalui pernyataan publiknya, dikutip dari Times of Israel, Sabtu (7/10/2023).
"Musuh (Hamas) akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya," lanjut Netanyahu lima jam sejak Kelompok Islam Palestina, Hamas, melakukan serangan kepada Israel (Cnbc Indonesia, 7/10/2023).
Saat hamas menyerang mereka disebut teroris yang harus dimusnahkan, padahal mereka hanya melakukan perlawanan yang selama ini tidak bisa mereka lakukan. Penderitaan Israel hari ini sangat jauh dari penderitaan yang dirasakan masyarakat Palestina berpuluh tahun lamanya.
Penggiringan opini oleh media adalah gambaran nyata bahwa media mendukung Israel. Umat harus sadar bahwa Israel adalah penjajah yang merampas tanah suci Palestina. Kaum muslimin Palestina menanti dukungan penuh dari saudara muslim didunia. Karena sejatinya muslim wajib berjihad saat Palestina dijajah dan mengembalikan kemakmuran Palestina.
Seperti yang ada dalam surat al Baqarah ayat 191 yang artinya: "Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu. Dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Dan janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang kafir."
Dari sini sudah jelas bahwa menyerang balik Israel adalah boleh dalam hukum Islam. Karena dalam sejarah dunia Israel adalah orang baru yang berusaha untuk menduduki Palestina waktu itu. Dan kala itu PBB mengizinkan Israel mendirikan negara disana dan mulai membunuhi orang-orang disana. Dari sini jelas Israel memang penjajah dan muslim berhak melakukan perlawanan.
Sistem yang diadobsi oleh barat juga mayoritas kaum muslim yaitu kapitalisme telah nyata berhasil membiarkan masyarakat tertindas tanpa ada pembelaan yang pantas. Memang hanya sistem Islam yang mampu melindungi umat, bukan hanya muslim namun juga non muslim. Karena dalam Islam negara adalah perisai untuk melindungi umat dari segala macam bahaya. Juga memastikan warga negaranya aman dan terpenuhi kebutuhannya.