Mitigasi Karhutla, sejauh mana keseriusan negara?





Oleh: Susanti Widhi Astuti, S.pd (guru)

Karhutla kembali terjadi diberbagai wilayah hingga menimbulkan bahaya seperti kenaikan kasus ISPA, bahkan juga mengganggu negara tetangga. 

El Nino memang berpengaruh, namun melihat berulangnya kasus selama beberapa tahun, menunjukkan mitigasi belum berjalan baik, optimal dan antisipasif. 

Beberapa bulan lalu Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya.
TEMPO.COM ( 20/08/23).

Hutan adalah paru-paru dunia. Dan memiliki kadar oksigen yang tinggi jika di rawat dengan baik. Selain itu sebagai habitat bagi sebagian makhluk hidup. Serta sumber air tanah yang bisa di konsumsi manusia. 

Apabila persoalan karhutla tidak di tangani dengan baik maka akan menjadi bencana besar bagi negeri ini. 

Indonesia sebagai negeri yang kaya memiliki sebaran hutan yang luas. Sudah selayaknya pemerintah memiliki penanganan tersendiri yang tepat dan baik dalam menangani  karhutla. Mengingat Indonesia negara yang bertetangga dengan negara ASEAN yang lain. 

Makhluk hidup yang ada di permukaan bumi berhak bernafas secara bebas dan baik dengan udara yang bersih. Serta sebagian hewan juga berhak tinggal di dalam hutan sebagai keseimbangan ekosistem.

Namun, mitigasi yang tepat sulit terwujud di dalam kapitalis. Para pemodal hanya bicara untung rugi termasuk negara ini. Hutan hanya fokus diambil keuntungan dan manfaatnya saja, tanpa melakukan tindakan pemulihan dan kelestarian serta penghijauan kembali. Agar semua bisa menikmati keberlangsungan ekosistem hutan dengan layak.

 *Hanya Islam yang mampu mewujudkan nya!* 

Keseriusan mitigasi adalah satu keniscayaan dalam negara Islam, mengingat larangan untuk membawa kemadharatan bagi setiap insan 
Islam mewajibkan negara menjadi pelindung bagi rakyat akan berbagai bahaya yang mengancam di antaranya melalui kebijakan yang komprehensif dan solutif serta efektif tanpa merugikan siapapun. Sehingga keberkahanlah yang akan diraih.
Sesuai Ridha ilahi.

Wallahu 'alam bhi shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak