Memaknai Maulid Nabi dengan Melaksanakan SyariatNya




Oleh: Julia Ummu Adiva 



Tak terasa saat ini kaum muslim sudah masuk dalam penanggalan bulan Hijriyah yang bertepatan dengan Rabiul awwal atau yang kita kenal dengan bulan Maulid yakni bulan kelahiran Manusia Agung nan Mulia yang Allah sudah kabarkan bahwa kelak akan ada nabi akhir zaman dan penutup para nabi yaitu Muhammad Saw kekasih Allah.

Biasanya di bulan Rabiul awwal ini identik dengan Hari Perayaan Maulid nabi Muhammad Saw yang sebagian ulama besar meyakini bahwa Rasulullah Saw lahir pada Senin, 12 Rabiul awwal atau bertepatan pada tahun gajah 570M.

Adapun peringatan hari lahir Nabi Muhammad Saw terdapat beragam versi mengenai awal mula peringatan Maulid Nabi Saw. Sebagian berpendapat, peringatan tersebut dilakukan pertama kali pada saat dinasti Fatimiyah berkuasa. Tapi ada pula yang berpendapat dimulai sejak masa Salahudin Al-Ayyubi.

Salah satu pendapat disampaikan oleh Ahmad Tsauri dalam buku "Sejarah Maulid Nabi" (2015).

Menurutnya perayaan maulid Nabi Saw sudah dilakukan masyarakat muslim sejak tahun kedua Hijriah.

Dalam kitab "Wafa’ul Wafa bi Akhbar Darul Mustafa" karangan Nuruddin Ali disebutkan, Khaizuran atau Jurasyiyah binti 'Atha (170 H/786 M) yang merupakan istri Khalifah al-Mahdi bin Mansur al-Abbas juga ibu dari Amirul Mukminin Musa al-Hadi dan al-Rasyid datang ke Madinah.

Khaizuran memerintahkan agar penduduk Madinah mengadakan perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. di Masjid Nabawi.

Dari Madinah, Khaizuran kemudian pergi ke Mekah dan melakukan perintah yang sama kepada penduduk Mekah untuk merayakan Maulid Nabi Saw. di rumah-rumah.

Karena pengaruhnya yang besar itu, Khaizuran mampu menggerakkan masyarakat muslim Arab untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, Hal ini dilakukan agar teladan, ajaran dan kepemimpinan Nabi Saw. dapat terus menginspirasi umat Islam.
(Dikutip dari baznas.go.id)

Terlepas dari latar belakang hari lahir Nabi Muhammad Saw, ada hal yang paling penting dan urgent yang bisa kita teladani yakni perjuangan dakwah beliau terutama dalam hijrah nya dari kota Mekkah ke Madinah. Allah perintahkan Nabi Saw berhijrah karena dakwah di Mekkah selama kurang lebih 13 tahun namun tak membuah hasil, walaupun sedikit. Namun ternyata Allah memberikan kabar gembira bahwa Madinah ialah kota yang nantinya akan tegaknya daulah khilafah yang dimana orang-orang Anshar beserta suku-suku besar yang berada di daerah Madinah telah menerima Islam atas dakwah yang disampaikan oleh Mushab Bin Umair yang berjalan hanya satu-dua tahun hingga akhirnya penduduk sudah tak sabar menantikan kedatangan Rasulullah. Atas ijin Allah madinah kini menjadi Darul Islam yang menerapkan segala syariat yang Allah perintahkan hingga sampai pada saat ini kita merasakan cahaya Islam yang tidak lain dan kita ketahui bahwa Islam pernah berjaya dan memimpin 2/3 dunia. Sungguh menakjubkan bukan. Bahkan membuat kita terkagum-kagum akan kegemilangan cahaya yang terpancar dari Islam.

Maka sejatinya momen maulid nabi Muhammad Saw yang setiap tahun diperingati bisa menjadi momentum agar kita semangat kembali dalam memperjuangkan Islam sesuai dengan thariqah yang telah di contohkan oleh Rasulullah, selain itu   mencontoh bagaimana Rasulullah bersikap tegas kepada musuh-musuh Allah dalam menegakkan Hukum Allah di tengah-tengah umat, bukan hanya dirasakan kaum muslim saja, tapi juga non-muslim (kafir dzimmi). karena sesungguhnya hanya dengan Islam dan syariat Nya lah akan terasa rahmatan Lil Alamiin dan inilah yang harus diteladani oleh para penguasa saat ini.


Wallahu-a'lam bish-shawab []

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak