Learning Poverty di Asia Timur dan Pasifik: Kondisi Pendidikan dan Solusi Islam



 
Oleh: Sarah Fauziah


 
Laporan Bank Dunia menyebutkan bahwa meskipun sekitar 172 juta anak di 22 negara berpenghasilan menengah di Asia Timur dan Pasifik terdaftar di sekolah dasar, banyak anak di beberapa negara Asia Timur dan Pasifik memiliki kesulitan dalam memperoleh pendidikan dasar meskipun mereka sudah bersekolah. 
 
Laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat "ketidakmampuan belajar" atau "learning poverty," yang didefinisikan sebagai ketidakmampuan anak usia 10 tahun untuk membaca dan memahami bahan bacaan yang sesuai dengan usianya, melebihi 50% di 14 dari 22 negara termasuk Indonesia, Myanmar, dan Kamboja. 
 
Hasil asesmen kognitif baru-baru ini di SMP Negeri 11 Kota Kupang pada bulan Juni 2023 juga mengungkapkan bahwa sebanyak 21 pelajar tidak dapat membaca, menulis, atau membedakan huruf. 
 
Kondisi ini mencerminkan kesalahan dalam kurikulum pendidikan saat ini, yang lebih fokus pada pencapaian hasil materi, seperti nilai dan keterampilan, daripada pada pemahaman konsep dasar pendidikan. Selain itu, perbedaan antara sarana dan prasarana di kota dan desa serta faktor kapitalisasi dan liberalisasi dalam sektor pendidikan telah memperburuk masalah ini. 
 
Pendidikan dalam sistem Khilafah Islam dianggap sebagai kebutuhan dasar publik yang wajib diberikan kepada semua individu, baik yang kaya maupun yang miskin. Dalam Islam, pendidikan dianggap sebagai hak dasar yang harus dipenuhi oleh negara. Pembiayaan pendidikan dalam sistem Khilafah berasal dari harta umum dan harta negara, bukan dari individu atau sektor swasta.  
 
Dengan demikian, pendidikan dalam sistem Khilafah tidak dapat dikapitalisasi atau diliberalisasi, sehingga tidak akan ada kesenjangan pendidikan antara daerah pedesaan dan perkotaan. Semua daerah akan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.  
 
Selain itu, dalam pendidikan Khilafah, pendidikan diarahkan untuk mencetak generasi yang memiliki kepribadian Islam, memiliki kemampuan pemecahan masalah, dan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan kehidupan. Metode pembelajaran juga mengutamakan pemahaman yang mendalam, keyakinan dalam materi yang dipelajari, dan aplikasi praktis dari ilmu yang diperoleh.  
 
Dengan pendidikan yang berorientasi seperti ini, generasi akan terlahir sebagai individu yang tangguh, memiliki kepribadian Islam yang kuat, dan mampu berkontribusi positif dalam masyarakat.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak