Ditulis oleh: Yeni Merlina, S.Pd.
(Aktivis Muslimah Lubuklinggau)
Pria di Depok ditangkap polisi usai diduga mencekik tetangganya hingga tewas. Pria berinisial JJA (45) itu diduga tega membunuh tetangganya, RAS (52), gara-gara urusan game.
Polisi mengatakan pembunuhan itu terjadi pada Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 23.30 WIB di Jalan Masjid Al-Ittihad, Pondok Terong, Depok, Jawa Barat. Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi Kristanto, mengatakan pembunuhan terjadi usai JJA meminta keponakan korban, IR, untuk mengunduh game di HP anaknya.(detik.com,14/10/23)
Masih banyak lagi kasus serupa. Bukan hanya disatu tempat, melainkan menyebar diberbagai wilayah, di desa maupun di kota kasus diatas hanya sebagian kecil fakta yang dipublikasikan ke media. Mungkin Kriminalitas yang tidak muncul dimedia massa, tentu lebih banyak lagi. kondisi ini tentu membuat kita dan masyarakat miris dan prihatin karena kasus kriminalitas begitu merebak di kalangan masyarakat. Tidak dapat di pungkiri,dari tahun ke tahun kasus kriminal terus meningkat, jika kita melihat angka kriminal baik jumlahnya atau pun bentuk kriminalitas merupakan fenomena gunung es.
Tentu kondisi semacam ini jelas membuat kita dan masyarakat merasa khawatir akan keamanan diri mereka. Karena bisa saja sewaktu waktu kejadian akan menghampiri mereka baik menimpa keluarga ataupun orang orang yang terdekat kita. Bahkan tindakan pelaku ini sangat sadis dan membabi buta tanpa merasa bersalah ataupun menyesali perbuatannya itu.
Terkadang perkara yang sepele bisa berujung penganiayaan bahkan tindakan pembunuhan, cemburu, masalah hutang piutang, masalah anak, warisan termasuk juga hoby seperti bermain game.
Game telah menjadi candu masyarakat negeri ini, dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua pun sangat menggemarinya. Tak tanggung-tanggung demi memuaskan hobinya bermain game online rela melakukan hal-hal kriminal. Sungguh miris ketika game online yang digadang-gadang oleh pihak pemerintah akan menjadi program rezim saat ini justru menghasilkan kerusakan di berbagai lini di tengah-tengah masyarakat. Sudah banyak masyarakat yang menjadi korban kecanduan akibat adanya game online ini.
Di satu sisi penyebab terjadinya kriminalitas adalah lemahnya penegakan hukum di negara saat ini, karena kalau kita tidak punya kekuatan dan kekuasaan maka kasus yang terjadi lamban ditangani oleh yang berwajib ditambah membutuhkan biaya yang mahal. Selain itu negara tidak memberi ketegasan dalam menangani kasus semacam ini agar membuat para pelaku tadi jerah, penjara dengan tuntutan misal 5 tahun bahkan 10 tahun tidak bisa menjamin para pelaku ini tidak mengulangi perbuatannya sewaktu waktu bebas, inilah lemah nya penegakan hukum di negara saat ini, bahkan dari pihak oknum aparat, mudah dibeli agar pelaku tadi bisa lepas dari jerat hukum.
Sanksi dan Solusi Islam
Negara menjatuhkan hukuman tegas terhadap para pelaku kejahatan, termasuk orang-orang yang melakukan kekerasan dan penganiayaan bahkan pembunuhan. Hukuman yang tegas akan membuat jerah orang yang terlanjur terjerumus pada kejahatan dan akan mencegah orang lain melakukan kemaksiatan tersebut
Negara menjatuhkan hukuman tegas terhadap para penganiaya anak, termasuk remaja yang sudah balig. Pemerkosa dicambuk 100 kali bila belum menikah, dan dirajam bila sudah menikah. Penyodomi dibunuh. Pembunuh anak akan diqishas, yakni balas bunuh, atau membayar diyat sebanyak 100 ekor unta yang bila dikonversi saat ini senilai kurang lebih 2 miliar rupiah. Dengan hukuman seperti ini, orang-orang yang akan melakukan penganiayaan pembunuhan dan tindakan yg lain nya terhadap anak akan berpikir beribu kali sebelum melakukan tindakan.
Padahal Allah SWT menjelaskan larangan membunuh bahkan terhadap sesama orang yang beriman sekalipun. Berikut ayat yang melarang membunuh sesama mukmin
Firman Allah SWT dalam al-Qur’an juga terang benderang soal larangan membunuh ini, termaktub dalam QS Al-Maidah ayat 32.
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS: Al-Maidah: 32). Membunuh satu orang manusia ditafsirkan dengan membunuh semua manusia. Karena setiap manusia pasti memiliki keluarga, keturunan, dan ia merupakan anggota dari masyarakat.
Pemimpin dalam Islam memiliki dua fungsi pertama, memelihara urusan rakyat nya, kedua perisai yaitu pelindung bagi rakyat nya, dengan dua fungsi ini negara mengurusi dan melindungi rakyat tidak terkecuali baik keluarga masyarakat dan anak anak akan terjamin keamanan dan keselamatan mereka.
Di satu sisi, pengaturan dalam Islam adalah mensejahterakan rakyat nya dengan memenuhi kebutuhan hidupnya berupa sandang ,pangan, papan, kesehatan, bahkan pendidikan dan kemanan, dengan itu bisa meminimalisir terjadinya tindakan kriminalitas dan konflik di tengah masyarakat. Negara yang mampu melakukan fungsi besar itu, adalah negara yang kuat, memiliki ideologi yang dipegang erat, ideologi yang terpancar dari suatu akidah yang tidak lagi goyah. Negara itu adalah negara Islamiyah.
Wallahu a'lam bish-shawwab.
Tags
Opini