Oleh: Kharimah el-Khuluq
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kali ini pemerintah mengupayakan hilirisasi pangan asal ternak. Sebagaimana yang dihimbau oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada saat puncak peringatan bulan bukti peternak dan kesehatan hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (22/9/2023). Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak, sebagai kekuatan utama masa depan bangsa (infopublik.id, 23/09/2023).
Memang tidak bisa dinafikan bahwa Indonesia sangat kaya akan fauna. Akan tetapi, dengan memiliki kekayaan yang melimpah tersebut tidak secuil pun mampu menghantarkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia khususnya peternak semakin terpuruk dan tidak sedikit mereka merasa bangkrut ketika ternak mereka tidak laku. Jerih payah yang mereka keluarkan tidak sebanding dengan harga yang mereka terima. Namun, melalui upaya hilirisasi pemerintah menggadang-gadang bahwa mampu meningkatkan kesejahteraan peternak di Indonesia.
Kesejahteraan peternak melalui hilirisasi hanyalah ilusi semata. Sebab bagaimana mungkin kesejahteraan peternak bisa meningkat sedangkan kebutuhan mereka tidak difasilitasi. Harga pakan, obat-obatan, dll sangat luar biasa mahal. Sedangkan harga jual sangat rendah. Kendati demikian bagaimana bisa mengkalkulasi bahwa peternak akan sejahtera.
Rendahnya harga jual yang didapatkan oleh peternak merupakan biang keladi dari pemerintah membiarkan korporasi menguasai berbagai kebutuhan peternak di hulu. Korporasi dengan modal besar dan teknologi yang tinggi mampu merancang dan menciptakan berbagai terobosan yang berkaitan dengan kebutuhan ternak. Alhasil dengan pengeluarannya itu korporasi akan menjual dengan harga yang tidak tanggung-tanggung juga kepada peternak. Mereka akan memainkan harga sesuka mereka.
Kondisi ini memang akan sangat sulit bagi peternak untuk meraih predikat sejahtera. Karena mereka hanya memiliki modal apa adanya sedangkan peralatan canggih hanya bisa diakses oleh pemilik modal besar. Menjamurnya kaum kapitalis atau pemilik modal merupakan buah dari penerapan sistem kapitalisme sekulerisme. Sistem kapitalisme sekulerisme memberikan kebebasan kepada individu untuk memiliki apapun selagi mereka memiliki modal. Negara dalam sistem kapitalisme adalah milik para pemilik modal, penguasa hanya robot mereka untuk meneken kebijakan yang menguntungkan mereka. Jadi, masyarakatnya jangan terlalu senang di dengan kebijakan pemerintah dalam sistem kapitalisme. Sebab kebijakan yang diselenggarakan sangat jauh dari menguntungkan rakyat, termasuk upaya hilirisasi ini.
Oleh karena itu, untuk meraih kesejahteraan peternak dan seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya maka harus menghapuskan oligarki kapital di negeri ini. Namun, mustahil sistem saat ini menghapuskan oligarki karena pada hakikatnya mereka melanggengkan kedudukan oligarki. Maka dari itu, kalau rakyat Indonesia menginginkan kesejahteraan secara hakiki maka harus menerapkan sistem yang tidak pro terhadap oligarki. Sistem tersebut hanyalah sistem Islam.
Di dalam sistem Islam, negara menjadi pelindung peternak dan membantu menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi peternak, juga dalam membangun ketahanan dan kedaulatan pangan. Untuk memastikan agar produksi domestik negara khilafah tinggi dan bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyatnya. Maka kebijakan negara benar-benar diterapkan dengan baik dan benar. Negara akan memfasilitasi kaum peternak mulai dari pakan, obat-obatan, dll yang berhubungan denga kebutuhan ternak. Tidak hanya itu negara juga akan memfasilitasi jika ada peternak yang akan melakukan riset. Negara juga tidak memberikan jalan kepada kaum kapitalis untuk menguasai dari sektor apapun.
Negara tidak hanya memperhatikan masalah produksi tetapi negara juga memperhatikan masalah distribusi. Sebab, distribusi merupakan kunci dari masalah ekonomi. Jika distribusi mandeg, pasti akan menimbulkan masalah ekonomi. Sebaliknya, ketika distribusi ini lancar maka dengan sendirinya masalah ekonomi ini pun teratasi. Maka dari itu, Islam melarang dengan tegas menimbun harta karena agar harta tersebut berputar di tengah-tengah masyarakat dan bisa menggerakkan roda perekonomian.
Sehingga, dengan proses pengaturan seperti itu negara akan mampu menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya. Maka dari itu, jika kita amati Indonesia sekarang bukan tidak sering meneken kebijakan tetapi kebijakan yang diteken tidak mampu menyelesaikan masalah. Karena kebijakan tersebut lahir dari sistem yang salah. Solusi bagi Indonesia saat ini agar mampu meraih kesejahteraan yakni mengganti sistem saat ini yakni, sistem kapitalisme sekulerisme dengan sistem Islam. Sehingga dengan sistem Islam akan lahir kesejahteraan yang hakiki.
Wallahu'alam Bishawwab.
Tags
Opini