Oleh: Japti Ardiani
Sejak hari pertama serangan HAMAS, tidak kurang dari 5000 roket ditembakkan dari Gaza ke arah kaum Yahudi penjajah yang telah lama merampas tanah Palestina. Tentu saja serangan HAMAS secara mendadak ini banyak memakan korban di pihak Yahudi. Ratusan Yahudi, khususnya para tentara mereka, terbunuh. Ratusan lainnya terluka.
Namun demikian, seperti biasa, pembalasan kaum Yahudi penjajah jauh lebih besar dan lebih brutal. Mereka membabi-buta menyerang warga Palestina. Sebuah sumber koran lokal menyebutkan, serangan brutal Yahudi penjajah tersebut telah menewaskan 770 warga Palestina, termasuk 140 anak-anak dan 120 wanita. Kemungkinan besar jumlah korban dari pihak Palestina akan terus bertambah. Apalagi dikabarkan bahwa Amerika Serikat telah mengirim bantuan militer untuk membantu kaum Yahudi penjajah dalam rangka menumpas perlawanan kaum Muslim Palestina.
Di sisi lain, seperti biasa, tak ada sama sekali bantuan militer dari negara-negara Arab dan Islam untuk membantu kaum Muslim Palestina dalam melawan kaum Yahudi penjajah. Seperti biasa pula, para penguasa Arab dan Islam memilih menjadi pengecut. Mereka hanya berani mengecam. Paling banter mereka hanya menyerukan agar kedua pihak saling menghentikan serangan. Pada saat yang sama, ratusan ribu bahkan jutaan tentara mereka tetap mereka biarkan “menganggur” di barak-barak mereka.
"Musuh (Hamas) akan menanggung akibat yang belum pernah mereka alami sebelumnya," lanjut Netanyahu lima jam sejak Kelompok Islam Palestina, Hamas, melakukan serangan kepada Israel (Cnbc Indonesia, 7/10/2023).
Dari pernyataan diatas, wajar saja jika Israel menyerang dan membombardir besar besaran wilayah Palestine. Dan Negara' yang berada di sekeliling Palestine pun juga hanya bisa diam menonton saudara nya yang sedang diserang.
Pendudukan kaum Yahudi penjajah atas Palestina bukan sekadar mengakibatkan kematian ratusan ribu warganya, tetapi juga menciptakan penderitaan yang terus-menerus yang dialami jutaan warga lainnya. Dengan demikian masih bercokolnya kaum Yahudi penjajah inilah yang menjadi pangkal persoalan di tanah Palestina dan menyebabkan penderitaan kaum Muslim berkepanjangan.
Karena itu kaum Yahudi penjajah wajib diusir dari tanah Palestina. Mereka hanya bisa diusir dari tanah suci tersebut dengan mengerahkan pasukan militer. Allah SWT berfirman:
وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ
Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian (TQS al-Baqarah [2]: 191).
Karena itu sudah sepantasnya para penguasa Arab dan Muslim mengirimkan tentara mereka untuk membantu para mujahidin Palestina dalam mengusir kaum Yahudi penjajah dari negara itu.
Di sisi lain, jihad (berperang melawan musuh) di jalan Allah SWT adalah amalan yang utama. Rasulullah saw. bersabda:
مَوْقِفٌ سَاعَةً فِي سَبِيل اللهِ خَيْرٌ مِنْ قِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ عِنْدَ الْحَجَرِ اْلْأَسْوَدِ
Berjaga-jaga satu jam di medan perang fi sabilillah adalah lebih baik daripada menghidupkan Lailatul Qadar di dekat Hajar Aswad (HR Ibnu Hibban dan al-Baihaqi).
Jika dihitung sejak pendudukan Israel sekaligus pendirian Negara Yahudi itu di Palestina pada tahun 1948 hingga hari ini, maka Tragedi Palestina sudah berumur sekira 75 tahun. Selama itu pula sudah tak terhitung korban di pihak rakyat Palestina oleh kebiadaban Yahudi tersebut. Kekejaman demi kekejaman yang dilakukan oleh Yahudi terhadap rakyat Palestina seolah tak pernah akan berhenti. Terus berulang dari waktu ke waktu. Bahkan hingga hari ini.
Maka dari itu, untuk membantu Palestina sebenarnya adalah adalah persatuan umat Islam dalam satu komando kepemimpinan tunggal, seorang imam/khalifah yang berdaulat penuh atas kekuatan militer kaum muslimin dunia. Palestina terbukti sampai hari ini belum berhasil mengusir kaum penjajah dari Bumi Palestina. Di sisi lain, melibatkan umat Islam dari seluruh dunia untuk membantu Palestina nyatanya saat ini jelas tidak mudah. Karena bila tidak ada komando dari seorang Khalifah maka nasib rakyat Palestina akan tetap sama.
Bukan kita meremehkan perjuangan saudara kita disana, masalah nya disini sebuah negara penjajah akan bisa dilawan dengan sebuah negara pula bukan hanya sebuah jama'ah, karena tidak "Apple to Apple" nantinya.
Bila ada Daulah Islam maka Khalifahlah yang akan menyerukan sekaligus memimpin langsung pasukan kaum Muslim di seluruh dunia untuk membebaskan tanah Palestina dan menyelamatkan kaum Muslim di sana. Bahkan Khilafah pula yang akan menyelamatkan kaum Muslim di berbagai negeri di mana mereka ditindas. Di sinilah pentingnya umat ini untuk serius dan sungguh-sungguh untuk memperjuangkan kembalinya Khilafah ‘alâ minhâjan-Nubuwwah. Semoga saja Persatu umat Islam pun segera terwujud dan Khilafah Islamiyyah segera berdiri tegak, agar tak ada lagi musuh musuh Islam yang berani berbuat semena-mena terhadap ummat Islam seperti saat ini.
WalLâhu a’lam bi ash-shawâb. []