Oleh : Maulli Azzura
Perundungan dan penganiayaan siswa SMP terjadi di wilayah Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Dalam video yang beredar di media sosial, pelaku dan korban terlihat memakai seragam sekolah yang sama. korban perundungan atau bully di Cilacap, mengalami cedera parah hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Pihak kepolisian membantu pembiayaan dan perawatan korban. (Detik.news 30/09/2023)
Generasi rusak begitu banyak bermunculan akhir-akhir ini, tentunya dalam lingkup era kapitalisme. Lantas apakah hanya dengan menangkap pelaku dan membantu biaya untuk kesembuhan korban sudah menjadi solusi tuntas untuk kasus tersebut?.
Ada beberapa faktor yang menjadikan pola pikir remaja menjadi beringas, yakni : yang pertama adalah faktor keluarga. Keluarga adalah bagian dari orang-orang terdekat, karena keluarga adalah ia yang menemani dari anak-anak baru lahir hingga menjadi dewasa, maka dari sinilah pola asuh keluarga sangat mempengaruhi mental generasi.
Yang kedua adalah faktor lingkungan. Lingkungan yang berasaskan sekulerisme menjadikan agama terpisah dengan kehidupan, ketidakpedulian orang-orang sekitar dan hilangnya rasa empati terhadap masalah orang lain, menjadikan manusia enggan mencampuri urusannya, pun termasuk dalam pendidikan yang menjadikan pendidikan agama bukanlah sebagai pelajaran utama yang dihadirkan disekolah. Maka wajar jika generasi tidak mengenal Islam, agamnya sendiri.
Yang ketiga adalah faktor Kenegaraan. Sistem kapitalis telah mendominasi generasi sehingga dengan arus yang kuat memaksa generasi terjerumus dalam asas sekuler. Asas yang dengan kebebasanya melalui HAM menjadikan generasi memiliki kebebasan berekspresi, beropini dan bertindak tanpa memikirkan efek perbuatanya di kemudian hari.
Hilangnya akhlak baik dari jiwa generasi menjadikan generasi makin rusak dan mengganggap hidup adalah kesenangan yang harus dinikmati. Sungguh akar masalah dari kasus ini adalah sistem sekuler yang tidak bisa mengatasi masalah secara tuntas, bahkan tidak mampu memberi efek jera bagi pelaku kejahatan, sehingga pelaku-pelaku lain bermunculan dengan derasnya. Yakinlah hanya kembali pada sistem Islam, bukan hanya generasi saja, tapi keseluruhan dari individu, bermasyarakat dan bernegara akan tercipta kehidupan sesuai dengan fitrohnya. Hanya dengan pendidikan, keluarga, lingkungan, dan negara yg Islami dengan Al-Qur'an dan Sunnah sebagai pedoman, sumber hukum serta aturan-Nya lah yang akan memuliakan manusia dan akan membawa damai dikehidupan mendatang, yakni akhirat.
Wallahu A'lam Bishowab