Potret Buram Sistem Pendidikan Sekuler Kapitalis



Oleh: Kartika Septiani



Dunia pendidikan sedang tidak baik-baik saja. 
Kasus pembunuhan baru-baru ini terjadi, di salah satu kampus ternama di Indonesia. Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang senior kepada juniornya. Mahasiswa berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, dalam keadaan terbungkus plastik, di daerah Depok, Jawa Barat.  Pelaku berinisial AAB (23 tahun), senior dan kenalan korban di kampus.  Motif pelaku di duga karena iri dan ingin mengambil barang berharga korban. 

Selain kasus pembunuhan, maraknya perundungan juga banyak terjadi di dalam satuan pendidikan. Tercatat sudah 16 kasus, sejak Januari-Juli, empat di antaranya bahkan terjadi awal tahun ajaran baru 2023/2024, menurut Federasi Serikat Guru Indonesia. Kasus penikaman juga terjadi di salah satu sekolah menengah atas, Banjarmasin, yang dilakukan oleh seorang siswa kepada teman satu kelasnya saat pelajaran sedang berlangsung. 

Kasus-kasus diatas sudah sangat cukup menggambarkan kebobrokan dan kegagalan sistem pendidikan saat ini. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk menimba ilmu, justru berbalik menjadi menakutkan dan mengerikan. 

Sistem pendidikan hari ini gagal mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Individu-individu yang dihasilkan adalah individu yang rusak. Individu-individu yang bahkan tidak mampu membedakan yang baik dan buruk, yang benar dan salah, yang boleh dan dilarang dilakukan. Individu yang mengedepankan kepentingan pribadi, egoisme, dan tidak beradab. 

Fakta akibat sistem pendidikan sekuler kapitalis yang menjungjung kebebasan dan asas manfaat.  Berbanding terbalik dengan bagaimana islam mengatur seluruh aspek kehidupan, salah satunya dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan yang berasas kurikulum islam akan menghasilkan individu-individu yang hebat, baik dan luhur adab.  Menghasilkan individu-individu yang berkepribadian islam. 

Aturan-aturan islam yang diterapkan di satuan pendidikan akan mendorong individu-individu nya menjadi taat dan patuh terhadap aturan. Tidak berlaku sembarangan, dan tidak melakukan sesuatu atas dasar egoisme dan kepuasan pribadi apalagi merugikan orang lain. Taat dan takwa, karena menyadari bahwa ada Allah yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui. Sehingga setiap perilaku dan perbuatan nya akan senantiasa didasari pada perintah dan larangan Allah. Tidak akan ada kasus-kasus seperti diatas, apalagi sampai pembunuhan, karena di dalam Islam harga sebuah nyawa sangatlah mahal dan berharga di hadapan Allah SWT. 

Allah berfirman ;

"Siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, balasannya adalah (neraka) Jahanam. Dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, melaknatnya, dan menyediakan baginya azab yang sangat besar." (QS. An-Nisa : 93). Wallahualam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak