Oleh: N. Vera Khairunnisa
Sungguh tragis! Dua jasad tinggal kerangka ditemukan di salah satu rumah di Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan VIII Nomor 39, Kecamatan Cinere, Depok pada Kamis, 7 September 2023. Dua jasad tersebut adalah seorang ibu berinisial GAH (64 tahun) dan anaknya DAW (38 tahun). Mayat keduanya diduga sudah lama membusuk di dalam kamar mandi. (tempo. co, 09/09/23)
Kejadian serupa terjadi pada akhir tahun lalu, satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Kasus ini terungkap pada Kamis, 10 November 2022 di Perumahan Citra Garden 1 Extension. Empat orang didapati meninggal dunia. (tempo. co, 09/09/2023)
Namun, yang lebih mengkhawatirkan dari penemuan itu sendiri adalah kita menemukan sebuah fakta bahwa masyarakat hari ini terkesan kurang peduli terhadap lingkungan sosial mereka. Bagaimana mungkin mereka tidak mengetahui bahwa ada tetangganya yang meninggal? Bahkan hingga tetangganya menjadi tengkorak!
Individualisme dalam Masyarakat Kapitalis Sekuler
Ketika kita mendalami kasus penemuan mayat tersebut, kita akan menyadari betapa individualisme telah melekat pada masyarakat modern yang terpengaruh oleh kapitalisme sekuler. Masyarakat hari ini cenderung fokus pada tujuan dan pencapaian pribadi mereka sendiri. Hal ini menyebabkan lahirnya sikap acuh, tidak peduli terhadap lingkungan sosial mereka.
Ketidakpedulian ini, pada akhirnya dapat menyebabkan isolasi sosial dan penurunan kualitas hubungan antarindividu dalam komunitas. Keinginan untuk tidak campur tangan dalam urusan orang lain atau menghindari "masalah orang lain" dapat membatasi pertukaran sosial yang sehat dan menutup pintu bagi empati dan kepedulian.
Di sisi lain, interaksi dan hubungan antar anggota masyarakat hari ini kebanyakan dibangun atas landasan manfaat secara materi dan kepentingan individu semata. Sehingga ketika merasa tidak menemukan manfaat materi ataupun tidak ada kepentingan di dalamnya, maka mengisolasi diri dari lingkungan tetangga pun menjadi pilihan.
Islam dan Kepedulian terhadap Tetangga
Mencuatnya isu ini semestinya membuat setiap individu introspeksi diri. Jangan sampai, kejadian yang sama terus berulang. Islam, sebagai agama yang paripurna memiliki pandangan yang teramat berharga dalam mengatur masalah tetangga.
Dalam Islam, peduli terhadap tetangga tidak hanya dianjurkan, tetapi juga sebagai suatu kewajiban. Islam mengajarkan bahwa tetangga adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita dan bahkan Rasulullah SAW mengingatkan kita untuk menjaga hubungan baik dengan mereka dalam banyak hadis. Di antaranya adalah sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ. رواه البخاري
Artinya: "Dari Aisyah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "Jibril terus mewasiatkanku perihal tetangga. Hingga aku menyangka bahwa tetangga akan menjadi ahli waris." (Hadis riwayat Al-Bukhari)
Di dalam hadis yang lain, Rasulullah SAW. menyebutkan bahwa sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya.
عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه، أن النبي ﷺ يقول: خيرُ الأصحابِ عند اللهِ خيرُهم لصاحبِه، وخيرُ الجيرانِ عند اللهِ خيرُهم لجارِه". أخرجه الترمذي
Artinya, "Dari Abdullah bin Amr ra, bahwa Nabi Saw bersabda, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya." (HR at-Tirmidzi).
Selain mengajarkan kepedulian, Islam juga memiliki mekanisme yang jelas untuk mewujudkan kepedulian dalam kehidupan masyarakat. Seluruh mekanisme ini hanya bisa terwujud dalam sebuah negara yang menjadikan Islam sebagai asas dalam bermasyarakat dan bernegara.
Sebab dalam Islam, masyarakat merupakan sekumpulan individu yang memiliki perasaan, pemikiran dan peraturan yang sama. Hubungan yang dibangun antara sesama anggota masyarakat adalah berdasarkan ketakwaan dan demi kemaslahatan bersama.
Setiap anggota masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap anggota yang lain, terkhusus agar terwujudnya pelaksaan syariat Islam oleh semua anggota masyarakat. Maka, amar ma'ruf nahi munkar adalah aktivitas yang melekat pada masyarakat muslim.
Demikianlah, hanya dengan menerapkan aturan Islam dalam bermasyarakat dan bernegaralah dapat terwujud masyarakat yang peduli satu sama lain, saling mendukung, menolong dan menasehati dalam ketakwaan. Sehingga tidak akan lagi ditemukan anggota masyarakat yang jenazahnya sudah lama membusuk atau mengering, seperti dalam kasus di atas.
Tags
Opini