Oleh: Oktavia (Pelajar Muslimah)
Beberapa bulan terakhir Indonesia dan beberapa negara lainnya masuk pada masa kekeringan yang panjang, hujan tidak turun dalam beberapa minggu bahkan beberapa bulan. Akibat dari musim kekeringan yang panjang, semakin banyak masyarakat yang mengeluhkan kekurangan air bersih.
BMKG mengungkapkan ada sebanyak 24 daerah yang sudah lama tidak mengalami hujan, salah satunya adalah wilayah Jawa, bahkan teradapat daerah yang masuk pada kategori kemarau ekstrem yaitu tersebar di 5 provinsi, yakni ada di NTB berada di Lombok Timur (117 hari), Kota Bima (103 hari), Lombok Utara (102 hari), Sumbawa (64 hari).
Dengan data yang tercantum diatas menunjukkan bahwa musim kemarau menjadi masalah yang seharusnya menjadi perhatian serius. Diberbagai negara menjadikan musim kemarau sebagai salah satu yang diperhatikan, karena akibat dari musim kemarau ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Salah satu akibat yang paling terasa dari musim kemarau panjang adalah krisis air.
Salah satu daerah yang menjadi langganan kekurangan air bersih ialah di Pangasinan RT 1 RW 13, Dusun Girimulya, Desa Binangun, Kota Banjar, Jawa Barat. Mereka memgalami kesusahan mendapatkan air yang layak minum lebih dari 20 tahun. Air sumur milik warga tidak bisa digunakan untuk minum karena terasa asin, sementara tidak ada pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anom.
"Kondisi ini memang sudah lama dirasakan warga dan kami akan terus mengirim bantuan air bersih selama warga belum mendapatkan solusinya. Kami menilai krisis air itu bisa ditangani dengan dua alternatif yaitu pemasangan jalur pipa PDAM dan pemasangan mesin penyulingan," ucap Kalak BPBD Kota Banjar, Kusnadi. (tvonenews.com, 7 Agustus 2023).
Kemarau panjang merupakan fenomena alam yang hampir setiap tahun datang dan dirasakan oleh masyarakat. Akibat dari kemarau panjang dirasakan secara nyata oleh masyarakat, baik secara ekonomi maupun ekologis. Dari penurunan kualitas udara, kekurangan air bersih, krisis pangan, perubahan ekosistem, dan konflik sosial adalah beberapa dampak yang dapat terjadi akibat musim kemarau panjang.
Dilain sisi dari dampak kemarau, salah satu sebab yang mempengaruhi masyarakat kekurangan air bersih dengan adanya pendirian beberapa perusahaan air minum yang skalanya tidak kecil lagi. Air diperjual-belikan secara bebas dikalangan masyarakat ditengah kesusahan mendapatkan air bersih. Keuntungan dari penjualan air bersih ini jelas tidak dirasakan oleh masyarakat, terbukti dengan banyaknya keluhan masyarakat terhadap kurangnya mendapatkan air bersih ditengah kemarau panjang.
Liberalisasi dalam semua aspek terlaksana sudah, bukan hanya liberalisasi barang tambang bahkan liberalisasi terhadap air sudah terjadi. Yang akibatnya dirasakan masyarakat secara nyata.
Jika permasalahan yang terjadi pada rakyat ingin segera diselesaikan, maka diperlukan upaya serius dari pemerintah. Dengan mencari akar masalah hingga mencari solusi prefentif (pencegahan) jikalau terjadi kemarau panjang yang serupa.
Islam sebagai agama paripurna dan sempurna memiliki pandangan tersendiri berkaitan masalah ini.
Didalam Islam pemimpin bukan hanya seseorang yang keberadaanya hanya memerintah atau sejenisnya. Namun lebih dari itu, pemimpin memiliki tanggungjawab yang berat untuk meriayah masyarakat dengan baik, salah satu yang akan dilakukan oleh seorang pemimpin adalah menerapkan syariat secara sempurna oleh masyarakatnya.
Dengan syariat sebagai acuan dalam mengendalikan negara, maka seorang pemimpin atau rakyat akan susah melanggar syariat. Karena Islam mengatur dalam segala sisi. Salah satunya Islam mengatur dalam aspek kepemilikan.
Kepemilikan didalam Islam terbagi menjadi tiga, salah satunya berkaitan air. Air adalah sumber daya alam yang kepemilikannya milik masyarakat, maka tidak boleh satupun individu atau kelompok memilikinya atau bahkan menjual belikan ditengah masyarakat kekurangan air bersih. Jika diketahui ada individu atau kelompok melakukan hal tersebut maka negara akan secara langsung memberi sanksi tegas kepadanya.
Berkaitan kekeringan yang panjang ini adalah fenomena alam yang susah untuk dihindari, namun efek dari fenomena alam ini bisa diminimalisir sehingga tidak akan dirasakan efek yang berlebihan. Fenomena alam ini akan berulang, maka pemerintah harus sigap untuk mengantisipasi dengan berbagai cara,. diantaranya:
1. Daulah akan mensuport semua ilmuan yang berkaitan fenomena alam ini untuk menganalisa bagaimana cara meminimalisir dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat. Penemuan-penemuan dan penelitian yang berkaitan ini akan disuport secara penuh oleh daulah dengan menggunakan dana yang terdapat pada kas daulah.
2. Daulah akan memutus penyebab kekeringan berkepanjangan yang disebabkan oleh ulah orang-orang yang melanggar.
3. Daulah akan mengedukasi masyarakat untuk hidup dengan baik, menjaga lingkungan adalah kewajiban kita sebagai Kholifah fill Ard.
Mitigasi sangatlah penting dalam hal ini, harus dilakukan secara serius oleh semua lapisan masyarakat hingga pemimpin. Alangkah baiknya dan indahnya jika kita menggunakan standar Allah, standar Islam dalam mengatasi berbagai problematika kehidupan. Salah satunya adalah masalah kekurangan air bersih. Meninggalkan pemahaman fasad, beralih kepada Islam adalah solusi yang paling tepat untuk kita lakukan untuk saat ini dan mendatang.
Wallahu alam
Tags
Opini