Manusia Peduli Hanya Lahir di Sistem Ilahi


Oleh: Messy Ikhsan

Langit terasa mau runtuh, sungguh semakin hari semakin membuat sesak dada melihat fenomena yang ada. Peristiwa kejam dan menguras hati nurani terus berdatangan terjadi. Salah satunya yang akhir-akhir ini sempat viral hingga menembus dunia maya. Yaitu adanya penemuan dua mayat di kawasan Cinere. Hal itu bermula ketahuan saat tetangga korban yang akan mengajak korban untuk ikut serta jalan santai yang dilaksanakan oleh RT tersebut.

Mashuri selaku Lurah Cineremengungkapkan bahwa ibu dan anak tersebut merupakan keluarga tertutup. Berdasarkan penuturan RW dan warga sekitar, korban menutup diri dari lingkungannya sejak suaminya meninggal pada 2011 seperti di lansir di laman Tempo, 11/9/23.

Sungguh pilu hal sebelumnya juga pernah terjadi di kawasan Kalideres. Kejadian itu baru ketahuan ketika mayat sudah membusuk di dalam rumah. Melihat kondisi rumah yang terawat, aliran listrik pun sudah mati hingga menimbulkan tanda tanya besar bagi warga sekitar.

Begitulah efek diterapkan sistem kapitalisme yang mengagungkan asas sekulerisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Hal itu menyebabkan lahirnya manusia yang egois dan hanya mementingkan kepentingan pribadi. Tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan orang lain karena telah disibukkan dengan kepentingan diri sendiri .Bahkan tak jarang acuh dan abai dengan kondisi masyarakat.

Yang dipikirkan hanya kepentingan diri sendiri dan golongannya, jika orang lain tak memberikan manfaat padanya secara otomatis akan diabaikan dan tak dianggap. Sedangkan yang memiliki kedudukan tinggi dan kenikmatan dunia akan diberikan tempat istimewa. Sungguh perlakuan yang sangat berbeda, dan itu terjadi saat umat tidak menerapkan Islam dalam kehidupan nyata.

Dalam Islam setiap muslim adalah saudara bahkan dianggap seperti satu tubuh. Jika satu bagian tubuh sakit, maka bagian yang lain juga ikut sakit. Jika satu bagian tubuh tak berfungsi, maka yang lain pun menjadi kendala. Begitulah gambaran satu kesatuan masyarakat dalam negara Islam.

Sistem Islam terbukti mampu berkuasa 13 abad dan berhasil membentuk manusia multitalenta yang tunduk pada Sang Pencipta. Mereka tak akan diam melihat kezaliman terjadi pada saudara seakidahnya. Sikap peduli yang tertanam pada diri mendorong mereka untuk bergerak dan memberikan yang terbaik untuk umat.

Masyarakat yang baik hanya lahir pada sistem yang baik. Sistem yang berisi aturan Allah secara keseluruhan. Maka, tak ada pilihan lain kecuali kita kembali pada identitas Islam dan terdepan berjuang mengembalikan kehidupan Islam.

Allah Swt. memerintahkan hal ini  dalam QS Al-Maidah: 2,

 وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ

”Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya siksa Allah sangat berat.”

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak