Korupsi Terus Meningkat, Pemerintah Gagal?




Oleh: Gyan Rindu
Pegiat Literasi

Ridwan Djamaludin, mantan dirjen mineral dan batubara Kementerian ESDM ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi terkait tambang nikel illegal oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Tambang nikel ilegal tersebut berada di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Kementerian PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Blok Mandiodo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Selain Ridwan, beberapa orang lain yang terlibat adalah HJ sebagai Sub Koordinator Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Kementerian ESDM. Mereka ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung. (cnnindonesia[dot]com/2023/08/11)

Korupsi merupakan kasus yang meningkat dan menjamur di Indonesia. Ini membuktikan bahwa pemerintahan merupakan ladang untuk melakukan korupsi, dan menunjukkan bahwa betapa bobroknya pemerintah saat ini. Salah satunya adalah kasus korupsi tambang nikel illegal di Manado. Mereka menyalahgunakan wewenang dan kekuasaan untuk kepentingan mereka pribadi. Banyak kasus korupsi terjadi di Indonesia. Tidak hanya di sekto pertambangan, tetapi juga di berbagai sektor. Dari pemerintahan paling bawah, hingga yang paling atas.

Kegagalan pemerintah dalam memberantas korupsi menyebabkan kesengsaraan bagi rakyat. Justru banyak undang-undang dibuat yang meringankan para koruptor. Bahkan banyak dari mereka yang tersenyum, tertawa, melambaikan tangan ke para wartawan saat penangkapan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memperoleh perlakuan khusus baik di dalam atau di luar lapas. Bahkan ada beberapa yang bebas berkeliaran setelah penangkapan. Betapa hal ini menunjukkan bobroknya hukum di negeri ini. Mereka yang menikmati dan mencuri uang rakyat, tetapi rakyatlah yang menjerit dan tercekik karena ulah mereka.

Semua itu karena hukum yang dibuat terus dipergunakan untuk menguntungkan pihak penguasa. Hukum yang dibuat diperuntukan agar mereka memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Sehingga tak heran jika hukum-hukum yag dibuat cenderung menyejahterakan para koruptor dan melemahkan KPK. Sehingga para koruptor terus melenggang naik dan bebas. Ini salah satu dampak buruk dari sistem Kapitalis.

Sistem Kapitalis diterapkan untuk mempertahankan dan melenggangkan kekuasaan1. Karena hukum di bawah kendali mereka, mereka dapat mengendalikan dan membuat hukum sesuai keinginan dan kebutuhan mereka. Sistem Kapitalis akan terus membuat rakyat sesangsara. Karena hukum tindak berpihak kepada rakyat. Mereka akan terus mengeruk kekayaan rakyat demi keuntungan mereka pribadi.

Karena itulah kenapa kita tidak bisa menerapkan Sistem Kapitalis jika ingin memperoleh keadilan dan kesejahteraan. Solusi terbaik adalah dengan penerapan Sistem Islam. Kenapa Sistem Islam? Karena hanya Sistem Islam yang mengelola sumber daya alam yang kemudian hasilnya diperuntukkan untuk rakyat. Negara yang menerapkan Sistem Islam membagi kekayaan negaranya ke beberapa kepemilikan. Kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. Sumber daya alam merupakan kepemilikan umum. Kepemilikan umum ialah kepemilikan bersama. Hasil pengelolaan dari kepemilikan umum akan menjadi milik bersama termasuk milik rakyat. Pertambangan, mineral, air, gas, itu semua merupakan bentuk kepemilikan umum. Jadi, hasil dari hal-hal tersebut merupakan milik rakyat.

Islam mengatur segala hukum untuk kepentingan umat. Salah satunya hukum mencuri. Semua sama di mata Islam. Siapa pun yang melakukan pencurian yang melebihi seperempat dinar maka diberikan sanksi sesuai syariat. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada orang yang berani melakukan pencurian termasuk penguasa. Sehingga tindak korupsi dan pencurian dapat ditekan.

Islam memiliki hukum yang tegas. Hal inilah yang ditakutkan banyak masyarakat jika hukum dan syariat Islam ditegakkan. Namun, jika kita lihat dari sudut pandang berbeda, justru dengan penerapan hukum Islam, tindak korupsi, kriminalitas, pelecehan, dapat ditekan karena hukumnya yang tegas. Mereka para pelaku kejahatan akan merasa takut dengan hukum tersebut. Bahkan tidak akan ada yang berani menirunya. Kita pun sebagai rakyat akan mendapatkan keamanan, keadilan, dan kenyamanan di bawah naungan hukum islam.
Sejatinya bukan Islam yang membutuhkan kita, tetapi kita yang membutuhkan Islam untuk menyelesaikan segala persoalan kita. Di balik semerawutnya hukum sekarang di negara ini, kita membutuhkan Islam untuk menyelesaikannya. Karena terbukti dengan penerapan sistem Kapitalis, negeri ini semakin rusak. Hukum hanya berpihak kepada penguasa termasuk para koruptor, kriminalitas meningkat, pembunuhan meningkat, rakyat semakin sengasara dengan ekonomi yang amburadul, pelecehan, dan lain sebagainya. Islam dan syariatnya merupaka jalan terbaik untuk kita seluruh umat di dunia.

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS.Al-Baqarah: 188)

Wallahualam bissawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak