Oleh. Ummu Rofi' (Pemerhati Publik)
Hadis riwayat at-Tirmidzi dari Amr ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya."
Saat ini umat manusia memiliki banyak sekali problematika dalam kehidupan bertetangga, dari soal kurang baik terhadap tetangga, cuek, tidak peduli, kurang empati dan lain lain. Selain itu, masyarakat saat ini pun cenderung tertutup tidak ingin privasinya diketahui para tetangga, padahal seharusnya mampu membedakan mana kehidupan pribadi, mana kehidupan bermasyarakat.
Beberapa pekan lalu kita kembali dikagetkan dengan adanya penemuan mayat ibu dan anak telah membusuk dan tinggal kerangka di kamar mandi di kediaman rumahnya Cinere, Depok. Mirisnya tanpa ada tetangga yang mengetahuinya. Tetangga sekitar mengatakan keluarga tersebut cenderung tertutup, dan jarang bersosialisasi dengan tetangga perumahan setempat. (megapolitan.kompas.com (08/09/2023)
Sebelumnya pun pernah ada berita yang serupa namun di tempat berbeda tepatnya di Kalideres, satu keluarga meninggal tanpa diketahui oleh tetangga setempat, nahas! Kenapa fenomena keluarga tiba-tiba meninggal tanpa diketahui tetangga selalu terulang? Seperti ada yang salah dalam tatanan kehidupan saat ini, khususnya dalam bersosialisasi di tengah masyarakat.
Permasalahan kurang empati, tidak peduli dan cuek, bisa dikatakan itu adalah karakter manusia yang individualis, masing-masing, meski antara satu rumah itu berdekatan. Tapi seperti ada jarak di tengah masyarakat khususnya perumahan-perumahan elite. Karena fenomena yang terjadi di perumahan-perumahan alias komplek elite.
Mengapa karakter masyarakat saat ini individualistis? Jika kita kaji lebih dalam lagi, apakah salah masyarakatnya? individunya? dan atau ada yang lebih dari itu? Jawabannya ialah negara yang saat ini menerapkan sistem kapitalisme - sekularisme, kapitalisme dan sekularisme adalah sistem kufur karena berasal dari kafir Barat. Sistem kapitalisme yaitu orang-orang yang memiliki modal dia yang berkuasa, sedangkan sekularisme memisahkan agama dari negara dan kehidupan, ditambah sistem tersebut mengagungkan paham kebebasan.
Maka lahirlah karakter masyarakat yang individualistis alias masing-masing dalam bermasyarakat, tidak peduli dengan tetangga satu sama lain, ketika kita ingin mengetahui kondisinya, dibilang ikut campur urusan keluarganya. Miris! Besar kemungkinan bisa terulang kembali fenomena di atas. Karena kapitalis sekuler mengagungkan paham kebebasan, kehidupan pribadi itu privasi yang harus dihormati.
Berbeda dengan sistem Islam, dalam Islam Allah sangat memuliakan tetangga, di mana banyak tertuang di dalam nash-nash syara'. Di dalam Al-Qur'an Allah pun berfirman yang bunyinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)
Ayat di atas jelas bahwa Allah memerintahkan hambanya untuk berbuat baik kepada tetangga dekat dan tetangga jauh dan wajib memuliakannya. Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda dalam hadis yang di riwayatkan, At-tirmidzi dari Abdullah bin Amr ra, "Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada sahabatnya, dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah mereka yang paling baik kepada tetangganya." Sangat jelas bahwa Islam mewajibkan umat manusia untuk berlaku baik kepada tetangganya. Tidak hanya termaktub dalam Al-Qur'an namun dalam hadist pun ada. Dalam kehidupan Islam bahwa bersikap baik terhadap tetangga itu adalah kebaikan. Saling membantu dan empati. Dimana Rasul juga bersabda dalam hadis yang lain tentang sebagian hak-hak seorang muslim terhadap sesama saudara muslim lainnya: Ada 5 yakni 1. Menjawab salam 2. Menjenguk orang sakit 3. Menghadiri undangan 4. Mengantar jenazah 5. Mendoakan orang yang bersin.
Maa syaa Allah indahnya Islam jika kita dalam kesehariannya menjalankan hak-hak sebagian muslim terhadap sesama saudara muslim lainnya, pasti akan menjadikan tatanan kehidupan yang harmonis, masyarakat yang saling berempati dan pasti tidak individualistis. Berbeda dengan sistem saat ini, menjadikan masyarakat yang cuek dan individualistis dalam bertetangga. Jika kita bertemu, lalu bertanya, kadang dijawab "mau tahu aja urusan orang"?! Sedih!
Maka, saat ini fenomena dua keluarga meninggal tanpa diketahui tetangganya suatu hal yang mainstream, karena masyarakat saat ini individualistis dan apatis terhadap sesama saudaranya atau tetangganya, lebih sering ditemui di daerah perumahan-perumahan elite. Namun, dalam kehidupan Islam masyarakatnya sangat harmonis karena sebagian hak-hak sesama saudara muslim dilakukan, begitu juga dengan masyarakat nonmuslim tidak akan diganggu dan saling menghormati, jadi tatanan kehidupan pun tidak apatis dan individualistis.
Dan ada peran negara juga yakni khalifah dalam mengurusi rakyatnya, khalifah akan memberikan pemahaman Islam kepada masyarakat, ketika masyarakat sudah memahami Islam dan aturanNya, maka masyarakat akan sami'na wa a'thona (kami dengar dan kami taat), antara negera dan masyarakat saling bersinergi dalam ketakwaan kepada Allah Swt, maka hasilnya tatanan kehidupan pasti penuh dengan keberkahan dan tidak individualistis, karena sudah memahami sesama muslim dan tetangga harus dimuliakan dan juga berlaku baik.
Sudah seharusnya kaum muslim saat ini detik ini mengambil Islam dalam segala aspek kehidupan, baik bernegara, bermasyarakat maupun individu, agar tidak melahirkan karakter masyarakat yang apatis dan individualistis sesama manusia (tetangga), itu semua harus diterapkannya institusi pemerintahan Islam dalam naungan khilafah, maka kapitalis-sekuler akan sirna. Wallahu 'alam bish showwab
Tags
Opini