Oleh : Ummu Hanif, Pemerhati Sosial Dan Keluarga
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo meluncurkan program olahraga sebagai langkah kepedulian Kemenpora, terhadap isu kesehatan mental masyarakat Indonesia, Rabu, 2 Agustus 2023. (www.metrotv.com, 03/08/2023)
Melalui program ini, Kemenpora akan memperhatikan keperluan masyarakat terutama generasi muda terkait keperluan konseling kesehatan mental di fasilitas kesehatan Kompleks Kemenpora. Tak hanya bagi masyarakat umum, Mental Health Center Kemenpora juga akan disertakan sebagai fasilitas kepada atlet Indonesia di semua cabang olahraga.
Buruknya Kesehatan mental remaja terjadi karena eskapisme pada generasi muda yang menjadi pasar bagi industri kapitalis. Selama ini jutaan remaja dan anak muda di Indonesia diasuh oleh produk-produk teknologi, gaya hidup, dan informasi hiburan kapitalistik. Mereka ditarget untuk menjadi penikmat/ konsumen industri hiburan dan gaya hidup dari berbagai platform teknologi global.
Di sisi lain, tambahnya, remaja dan anak muda Indoesia yang merupakan negeri muslim terbesar ini, juga mengalami banyak tekanan dalam hidup baik dari sisi ekonomi, pendidikan, dan sosial.
“Biaya pendidikan yang makin tinggi, tekanan komersialisasi kurikulum yang padat, serta gaya hidup flexing/pamer di sosial media menimbulkan frustasi social. Belum lagi fenomena disfungsi keluarga muslim yang makin mewabah. Kehidupan yang depresif ini sebenarnya konsekuensi nyata dari jauhnya anak muda dari agama.
Interaksi kompleks faktor-faktor di atas, yakni tekanan hidup multidimensi serta arus marketing produk-produk teknologi hiburan kapitalistik, telah menimbulkan gejala serius yang disebut sebagai eskapisme di kalangan generasi muda. Eskapisme adalah sebuah mekanisme coping psikologis, yakni kondisi seseorang yang memiliki perilaku untuk menghindari (escape) pahitnya kenyataan atau peliknya masalah di dunia nyata dengan melarikan diri ke dunia lain. Umumnya dengan hiburan atau sumber kesenangan lainnya.
Eskapisme yang terjadi secara massal, bisa jadi merupakan alarm berbahaya bagi suatu negeri, karena ancaman lost generation yang sekaligus menunjukkan hilangnya kapabilitas problem solver anak bangsa dalam menyelesaikan problem mereka.
Ini hanya sedikit contoh, betapa merealisasi kesehatan untuk seluruh masyarakat, termasuk generasi muda, nyaris utopis dalam sistem yang tidak memiliki visi menyehatkan dan menyejahterakan rakyat.
Ternyata hanya sistem Islam (Khilafah) yang menerapkan seluruh hukum Allah dalam seluruh tatanan kehidupan yang mampu melahirkan generasi sehat dan kuat. Khilafah hadir untuk rakyat agar mereka bisa menjalani kehidupan dengan tenang, tanpa stres dan sehat fisiknya. Ini karena kebutuhan pokok mereka dijamin pemenuhannya oleh negara.
Negara yang berlandaskan akidah Islam akan bertanggung jawab atas rakyat yang ada dalam amanahnya. Kelak, mereka akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Taala. Oleh karena itu, penguasa dalam sistem Islam akan sangat memperhatikan kehidupan rakyatnya, termasuk jaminan kesehatan remaja muslim. Seluruh lini kehidupan, termasuk bidang kesehatan, akan diatur sesuai tuntunan Islam. Rakyat tidak akan dipersulit, justru mereka yang sakit dimudahkan agar segera kembali sehat walafiat.
Sistem inilah yang harus dipahami oleh orang tua, keluarga, masyarakat, termasuk remaja muslim. Untuk kemudian dirindukan dan diperjuangkan kehadirannya di tengah kaum muslim. Remaja muslim yang sehat dan kuat fisik serta mentalnya akan mudah terwujud dalam sistem mulia ini