Oleh : Fenti
Beras merupakan makanan pokok masyarakat, dalam setahun terakhir ini harganya terus melonjak naik dan tak kunjung turun. Tentu saja naiknya harga beras ini, terutama bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan terasa sangat berat, karena mau tak mau beras adalah makanan pokok yang dibutuhkan sehari-hari. Belum lagi mereka juga harus memenuhi kebutuhan lainnya seperti biaya transportasi, pendidikan, kesehatan dan lainnya yang juga tak kalah tinggi biayanya.
Menurut Pengamat Pertanian, Khudori (CNBC, 22-8-2023) ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya lonjakan kenaikan harga beras, diantaranya naiknya harga produksi, dimana produksi beras yang menurun sehingga keseimbangan pasokan dan permintaan tidak seimbang, selain itu El Nino yang menyebabkan kekeringan ekstrim pada pertanian, serta larangan ekspor Negara India sejak Juli 2023.
Para pejabat pemerintah pun berupaya untuk menormalisasi harga beras yaitu dengan cara operasi pasar, impor beras dan lainnya, namun nyatanya harga beras malah terus naik.
Sejatinya ketidak seimbangan pasokan dan permintaan disebabkan karena lahan-lahan yang tersedia berubah fungsi yang tadinya pertanian menjadi tempat industri dan perumahan. Namun sayang, pemerintah disini belum mengambil kebijakan yang jelas mengenai perubahan fungsi lahan ini, karena menimbang pendapatan pajak dari bidang industri dan perumahan yang cukup besar.
Selain itu biaya produksi yang juga mengalami kenaikan, menyebabkan para petani yang tidak memiliki modal lebih memilih pertanian lainnya seperti palawija atau membiarkan lahannya untuk tidak ditanami.
Sudah seyogyanya para pemimpin dan pemangku jabatan memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Apalagi ini menyangkut kebutuhan pokok yang digunakan sehari-hari. Harus ada upaya nyata yang pro rakyat seperti halnya dalam Islam, Islam sangat memperhatikan masalah pangan ini yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintahan dalam Islam akan memberikan kebijakan untuk mewujudkan ketahanan pangan seperti meminimalisir alih fungsi lahan dan meningkatkan kualitas seperti benih, metode pertanian dan lainnya.
Pemerintahan dalam Islam pun akan mengendalikan kenaikan biaya produksi supaya tidak melonjak tinggi, yang akan menyebabkan kenaikan harga beras yang meroket. Selain itu, Islam melarang untuk bergantung kepada asing agar negara bisa bersifat independen namun tetap tidak melarang impor. Diperbolehkannya impor dengan tetap harus memenuhi kriteria syariat, misalnya tidak boleh bekerja sama dengan kafir harbi, atau dengan tujuan yang hanya fokus dalam pendapatan saja tp melihat kemaslahatan bagi umat. Akan ada sanksi bagi pelaku kecurangan sehingga tidak ada yang berani berlaku curang. Semua dilakukan semata karena dorongan iman kepada Allah dan hanya negara yang berlandaskan Islamlah yang dapat mewujudkannya.
Wallahu alam.
Tags
Opini