π™€π™†π™Šπ™‰π™Šπ™ˆπ™„ π™Žπ™π™‡π™„π™ π™π™ˆπ˜Όπ™ π™ˆπ™€π™‰π™…π™€π™π™„π™




Oleh: Usniyah (IRT dan aktivis dakwah)

Jika kita bicara kondisi kehidupan akhir-akhir ini semua kalangan merasakan sulit nya kehidupan terutama dalam urusan ekonomi, kesehatan, pendidikan dan kebutuhan pokok yang semuanya butuh biaya dan melambung tinggi. 

Kebijakan kesehatan misalnya yang telah di buat penguasa hari ini tidak mampu menuntaskan persoalan biaya kesehatan bagi warga miskin atau kurang mampu.

Keadaan kesehatan saat ini jauh berbeda ketika 
masa kejayaan Islam, di masa kejayaannya jika ada seseorang yang berpura - pura sakit memasuki rumah sakit yang ada di negara khilafah, padahal sebenarnya dia tidak menderita sakit apa pun sementara dokter mengetahui bahwa pasien tersebut berpura pura sakit sang dokter tetap tersenyum berpura pura mengobatinya. Lalu setelah tiga hari perawatan berlalu sang dokter menulis surat kepada pasien tersebut yang di dalamnya ada sejumlah uang dan mengabarkan selesai nya masa kunjungan. Si pasien pun mengambil uang tersebut yang cukup baginya sebagai bekal selama ia mencari pekerjaan. Kemudian ia keluar dari rumah sakit dengan perasaan mulia semulia seorang tamu yang berkunjung. 
Lalu bagaimana halnya dengan kondisi kita sekarang??

Kondisi semakin terpuruk saat hutang di negeri ini menembus angka 7,8 triliun rupiah. Kesulitan memenuhi nafkah bagi keluarga juga di rasakan kaum Adam terutama para suami yang bekerja gajinya tidak mencukupi. Sehingga berdampak kepada rumah tangga yang tidak harmonis dan juga berdampak pada perilaku ke anak - anaknya.

Dan akhirnya, masyarakat memilih mencari jalan masing - masing untuk bertahan hidup. Akhirnya banyak kaum hawa terutama para istri ada yang menjadi ART. Dan tak hanya itu dampak dari persoalan ekonomi akhirnya merusak pernikahan hari ini dimana  banyak pasangan suami istri yang melakukan perselingkuhan. Kaum ibu menjadi TKW bahkan ada juga yang menjual diri. Selain itu juga pencurian terjadi dimana-mana.

Inilah yang merusak jantungnya umat Islam. Yaitu pondasi akidah, keimanan dan ideologi Islam tak lagi di terapkan. karena yang diterapkan sistem kapitalis.

Hari ini umat Islam kesulitan menjalankan petintah Allah swt. Karena sistem yang diterapkan ini sistem yang memisahkan agama dari kehidupan. Dan sistem ini juga yang membuat penguasa berfikir untung rugi atau materialistis. Sedangkan rakyat biasa menanggung semua kesulitan didalam negara yang berakibat rusaknya ekonomi masyarakat.

 π™±πšŠπšπšŠπš’πš–πšŠπš—πšŠ πš™πšŠπš—πšπšŠπš—πšπšŠπš— πš’πšœπš•πšŠπš–??

Negara khilafah adalah sebuah institusi yang telah terbukti memberikan rasa aman dan nyaman termasuk kebutuhan pokok terpenuhi.

Pemerintah Islam memiliki Baitul Mall yang di dalamnya tersimpan sumber pendapatan negara dan terkelola dengan baik. Selain itu dalam baitul mal ada pos- pos  pengeluaran yang di tujukan untuk kemaslahatan umat, seperti: untuk pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Di baitul mal juga  Menyadiakan anggaran khusus yaitu harta zakat yang tidak boleh digunakan kecuali untuk 8 asnaf diantaranya untuk kaum fakir miskin dan warga yang terjerat hutang.

Namun Saat ini hukum hukum Islam tidak lagi diterapkan dan diganti oleh hukum- hukum jahilia yang berasal dari manusia sendiri.
Inilah yang mmbuat masyarakat sarat dengan kezholiman ekonomi dan tak terjaminnya rasa aman. Semua itu seharusnya mendorong kita untuk segera menerapkan hukum- hukum Islam untuk mengatur urusan ekonomi dan mengurus segala persoalan yang terjadi. 
Wallahu'alam bhi shawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak