Oleh : Ade Irma
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok, berinisial MNZ (19 tahun) ditemukan tewas dalam keadaan terbungkus plastik di kamar kosnya di Kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023). Polisi kemudian mengungkap bahwa korban dibunuh oleh seniornya sendiri.
Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan mengungkap, korban dibunuh oleh AAB (23 tahun), senior dan kenalan korban di kampus. Terduga pelaku membunuh MNZ karena iri dengan korban dan ingin mengambil barang berharganya.
"Pelaku iri dengan kesuksesan korban dan terlilit bayar kosan serta pijol (pinjam online). Kemudian mengambil laptop dan HP korban," jelas AKP Nirwan Pohan, Jumat (4/8/2023). (republika.co.id)
Bukan sekali dua kali kasus seperti ini terjadi. Sudah berulang kali realitasnya kondisi generasi muda yang dididik saat ini tidaklah sama dengan generasi sebelumnya. Arus kapitalisme modern bahkan tanpa ampun menggilas kaum muda. Apalagi dunia maya mengajari dan menyediakan apa pun untuk kawula muda. Tanpa batas dan kendali kecuali kuota. Maka bisa ditakar bagaimana beban dunia pendidikan.
Indonesia mempunyai Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan. Sayangnya kualitas pendidikan di Indonesia belum se ideal seperti yang tercantum pada UU N0.20 tahun 2003 pasal 2.
Output pendidikan yang dihasilkan saat ini Generasi muda yang sungguh menghadapi problema besar. Sebut saja Citayam Week yang mampu menjadikan mereka bolos dari sekolah, demi konten akun youtubenya. Narkoba, merokok, dugem, tingkat aborsi tinggi, freesex dan yang terbaru perundungan dan pembunuhan. Terbiasanya generasi muda menonton game dan film kekerasan menjadikan mereka tega melakukan kekejian kepada teman atau lingkungan sekitar mereka.
Islam adalah agama yang mulia dan mengajarkan kebaikan. Dalam Islam perundungan atau bahkan pembunuhan dikategorikan sebagai perilaku yang dilarang dan diharamkan.
Islam memerintahkan sesama muslim untuk saling mengasihi, saling mencintai dan menjaga persatuan
Nilai-nilai Islam ini akan diinternalisasikan kepada para pelajar di dalam sistem pendidikan Islam dengan metode pengajaran yang mampu memberikan pengaruh, bukan sebatas teori semata. sistem pendidikan sekuler yang diterapkan di negeri ini terbukti telah gagal melahirkan pelajar yang sholeh yang bertakwa dan sekaligus mampu menjawab tantangan perkembangan zaman. Jika kita membiarkan berlangsungnya sistem pendidikan sekuler, simpulnya, berarti kita membiarkan rusaknya generasi Islam menjadi generasi sekuler, pelaku kebebasan dan penentang syariat Islam.
Tujuan dari pendidikan Islam adalah untuk membangun kepribadian Islam serta penguasaan ilmu kehidupan seperti matematika, sains, teknologi dan rekayasa bagi peserta didik. Hasil belajar (output) pendidikan Islam akan menghasilkan pesarta didik yang kokoh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya (tafaqquh fiddin). Pengaruhnya (outcome) adalah keterikatan peserta didik terhadap hukum Allah SWT (bertakwa). Dampaknya (impact) adalah tegaknya amar makruf nahi mungkar di tengah masyarakat, tersebarnya dakwah dan jihad ke penjuru dunia.
Negara menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam formalisasi pendidikan Islam seperti kebijakan terkait tujuan, strategi, kurikulum dan perbukuan; metode kegiatan belajar mengajar, ijazah dan sertifikasi; penetapan usia sekolah, jenjang pendidikan, kalender pendidikan, standardisasi pendidik dan tenaga kependidikan; sarana dan prasarana; akreditasi lembaga; penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan; kerjasama internasional; serta pembiayaan. Kebijakan ini ditetapkan agar warga negara baik kaum Muslim atau kafir dzimmiy dapat mengakses pendidikan secara mudah, murah bahkan gratis, terjangkau, serta berpengaruh.
Satu-satunya cara pendidikan Islam berfungsi dan menuai keberhasilan hanyalah dengan strategi Islam yang digali dari metode dan ide Islam. Hingga menjadikannya mampu menelurkan generasi terdepan dan maju. Maka sudah selayaknya kita sebagai umat Islam kembali kepada aturan sang pencipta yaitu Allah SWT.
Wallahu'alam bis shawab.
Tags
Opini