Oleh : Eli Supriatin
Baru-baru ini ramai diperbincangkan dengan adanya rencana pembangunan patung Presiden RI pertama, Ir Soekarno atau kerap disebut Bung Karno. Diketahui patung Soekarno akan dibangun di kawasan Perkebunan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Namun rencana ini menuai banyak penolakan salah satunya dari Ikatan Da’i Indonesia se-Jawa Barat yang menolak rencana pendirian patung ini. Menurut IKADI, cara menghormati Proklamator Kemerdekaan RI tidak harus dengan mendirikan patung, namun harus meneruskan cita-citanya yang mulia. Karena dilihat dari segi kemanfaatan dan kemaslahatan, pembangunan patung tersebut, tidak mendesak bahkan menimbulkan kontradiktif dengan situasi dan kondisi Jawa Barat yang masih menghadapi berbagai persoalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastrukrur dan peningkatan SDM. Hidayatullah.com Rabu (23/8/2023).
Selain itu, Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) pun mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menggagalkan rencana pembuatan patung Soekarno ini. Ketua FUUI, KH. Athian Ali, mengatakan rencana pembangunan patung Soekarno telah memantik keresahan di tengah masyarakat Jawa Barat yang mayoritas memeluk agama Islam. Republika.co.id Rabu (23/08/2023).
Sejatinya dalam ajaran Islam setiap Muslim dilarang membuat patung-patung. Seperti dalam sabda Rasulullah saw., “Setiap orang yang membuat patung akan masuk neraka. Allah akan menjadikan nyawa untuk setiap patung yang ia buat, lalu patung itu akan mengazabnya di neraka Jahannam." (HR Muslim).
Dalam catatan sejarah Islam, pembuatan patung pertama kali terjadi pada masa pertengahan nabi Nuh Alaihissalam. Pada masa itu, kaum nabi Nuh membuat patung orang-orang saleh yang telah meninggal dengan tujuan untuk mengenang orang-orang saleh tersebut. Di antara patung itu bernama Wadd, Suwa' Yaghutsz Yau'uq dan Nasr.
Seiring waktu, kaum nabi Nuh justru menyembah patung-patung itu. Mereka melupakan Allah SWT dan memohon pertolongan kepada patung-patung itu. Sejak saat itu lah, penyembahan terhadap berhala menyebar dan terus menerus terjadi hingga zaman Rasulullah SAW. Bahkan, penduduk Arab kemudian menempatkan sebanyak 360 patung di sekitaran Ka'bah dan menyembahnya.
Seyogyanya umat Islam tidak berdiam diri, namun melakukan penolakan terhadap rencana pembuatan patung ini. Karena dapat menjadikan manusia terjerumus pada pengkultusan dan kemusyrikan. Perbuatan membuat patung ini pun menyerupai tradisi orang kafir, atau jika dalam bahasa Arab disebut tasyabbuh bil kuffar. Dimana dalam hadis riwayat Imam Abu Daud, Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang meniru-niru atau menyerupai orang kafir, maka ia termasuk ke dalam golongan mereka.”
Wallahu 'alam bish shawab
Tags
Opini