Oleh: Imroatus Sholeha
(Freelance Writer)
Tanah papua, tanah yang digambarkan sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi, tak lain karena beragam dan melimpahnya kekayaan alam yang dimiliki mulai dari Flora, Fauna, maupun hasil Alamnya. Namun kondisi masyarakat dan kekayaan alamnya berbanding terbalik, kondisi Papua memprihatinkan baik dari sisi pembangunan Insfrastruktur maupun SDM terbilang lambat dan tidak merata.
Kekeringan yang melanda Papua saat ini bahkan menelan korban jiwa. Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk mengklarifikasi penyebab enam warga Kabupaten Puncak, Papua Tengah, meninggal dunia di masa kekeringan.
Ia menyatakan, hanya satu orang yang terdampak langsung dengan kondisi kekeringan dan suhu dingin ekstrem yang memicu gagal panen di wilayah itu. Satu orang warga tersebut menderita diare karena memakan makanan busuk.
"Yang berhubungan langsung dengan kondisi hari ini itu hanya satu orang. Karena diare dan dia konsumsi makanan yang sudah busuk," kata Ribka Haluk usai rapat koordinasi (rakor) di gedung Kemenko PMK, Jakarta Pusat. Kompas.com, 09/08/2023.
Sebenarnya, kekeringan bukanlah alasan utama kemiskinan dan kelaparan yang melanda Papua. Mengingat akan kekayaan alam yang ada di papua tak bisa di pandang remeh. Sebut saja keberadaan tambang Freeport di Papua, adalah salah satu tambang emas yang terbesar di dunia, yang menambang dan memproses bijih sehingga menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak yang bernilai fantastis yang apabila hasil pengelolaannya di distribusikan untuk rakyat niscaya dapat mengentaskan Papua dari kemiskinan dan membawa pada kesejahteraan.
Tak hanya di papua, Indonesia sejatinya menjadi salah satu negeri dengan kekayaan alam yang melimpah, namun problem kemiskinan tak bisa dituntaskan karena sejatinya sebanyak apapun sumber daya alam jika tidak tepat dalam pengelolaan maka rakyat tetap akan sengsara, sebab kekayaan bukan untuk kesejahteraan rakyat tapi milik para pengusaha.
Bagaikan ayam yang mati di lumbung padi Setiap hari ber ton-ton emas dibawa ke luar dari tanah papua, Namun rakyat yang tinggal di dalamnya hidup miskin dan kelaparan hingga meninggal dunia, sungguh miris.
Inilah watak penguasa di sistem Kapitalis yang hanya berpihak pada pemilik modal, penguasa hari ini tak bisa berbuat banyak terkait kebijakan yang ada. Sebab, sistem atau aturan yang ada berjalan diatas sistem Kapitalis berorientasi materi dimana pemilik modal yang berkuasa.
Inilah dari potret pemimpin yang lahir dari sistem kufur Demokrasi-Kapitalis yang hanya memikirkan kepentingan kelompoknya dan segelintir orang. Negara kini hanya berperan sebagai regulator bukan penanggung jawab urusan rakyat. Rakyat dibiarkan menanggung kebutuhan hidupnya sendiri, hal dasar yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara seperti Kebutuhan Pokok, Pendidikan, Kesehatan, dan lainya negara berlepas tangan. Kebijakan yang diterapkan kadang kala malah semakin memberatkan rakyat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sangat berbeda dengan Islam yang mengatur pengelolaan sumber daya Alam untuk kepentingan umat. Dalam sebuah hadis dikatakan :
"Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air, dan api". (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Dari hadis diatas, sudah jelas bahwa yang termasuk ke dalam kekayaan milik umum termasuk di dalamnya sumber daya alam haram dikelola atau dimiliki pihak asing maupun swasta. Negara yang berhak mengelola dan hasilnya di distribusikan untuk kepentingan rakyat, seperti sandang, pangan, papan, sarana umum, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya terkait hak rakyat.
Sebab, peran penguasa di dalam islam sebagai pengurus umat yang wajib memastikan seluruh kebutuhan rakyat tercukupi. Para pemimpin yang lahir dari sistem islam berbekal iman dan takwa kepada allah sehingga merasa takut apabila menzalimi rakyat nya, sebab takut akan pertanggung jawaban dan siksa diakhirat kelak apalagi jika sampai kelaparan dan meninggal dunia.
Memang benar, hanya Islam yang bisa menuntaskan masalah kemiskinan bahkan problem lainya di tengah-tengah umat yang saat ini tak bisa dituntaskan. Sebab, Islam merupakan agama dan aturan hidup terbaik yang diturunkan sang Pencipta alam semesta, segala aturan yang ada tentu membawa pada kebaikan manusia.
Dalam tanggung jawab kebutuhan rakyat negara wajib menyediakan lapangan pekerjaan bagi para suami atau pencari nafkah dalam keluarga. Hasil pengelolaan sumber daya sepenuhnya di distribusikan untuk keperluan rakyat.
Dengan begitu rakyat akan terpenuhi kebutuhan baik sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain. Sungguh hanya kembali pada sistem Islam akan melahirkan Pemimpin yang bertanggung jawab atas rakyat sebab berjalan diatas akidah yang lurus dan akan mendatangkan rahmat bagi seluruh alam.
Wallahualam bi shawab