Oleh : Ummu Yahya (pendidik)
Beberapa minggu belakangan ini, rakyat disibukkan dengan berburu 'melon' yang semakin sulit untuk didapatkan. Betapa tidak, rakyat negeri ini sudah dibuat bergantung dengan energi ini. Sehingga ketika si 'melon' langka di pasaran, pastilah rakyat kelabakan.
Tidak hanya dibuat bingung dengan keberadaannya, harganya yang sudah naik juga membuat rakyat makin pusing. Karena ketika ada kenaikan harga bahan bakar (LPG), pasti akan berimbas pada kenaikan harga-harga barang lainnya. Kenaikan LPG yang mencapai Rp 5.000 - Rp 8.000, sangat berdampak pada kondisi ekonomi rakyat. Karena kenaikan ini terjadi di tengah kondisi ekonomi rakyat yang masih terpuruk akibat kenaikan BBM beberapa tahun lalu.
Adanya tambahan persyaratan agar bisa memperoleh si 'melon', membuat rakyat makin nestapa. Mulai dari rakyat diharuskan membawa fotocopy KTP dan KK, hingga aturan 1 KTP hanya bisa membeli 1 LPG.
Himbauan pejabat pemerintah agar tidak melakukan panic buying menjadi tanda tanya besar akan keseriusan pemerintah mengurus rakyatnya. Bukankah hal yang wajar ketika rakyat 'mengadukan' keperihan hidupnya pada negara yang seharusnya mengurusnya?
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa kondisi ekonomi yang makin sulit saat ini akibat diterapkannya sistem kapitalisme di negeri ini. Karena sistem ini tidak berorientasi pada kesejahteraan rakyat, tapi hanya mementingkan kepentingan swasta. Betapa rakusnya mereka hingga 'membutakan' mata mereka terhadap memburuknya kondisi ekonomi rakyat. Pun sudah saatnya rakyat menyadari bahwa buruknya pengurusan negara, diakibatkan karena penerapan sistem ini. Dan tidak sepatutnya bagi rakyat untuk terus berharap pada sistem ini.
Allah SWT telah menurunkan Islam sebagai aturan sempurna untuk mengatur kehidupan manusia. Islam memiliki aturan lengkap yang mampu mengatur segala bidang kehidupan manusia. Termasuk dalam perkara ekonomi. Islam menjadikan negara berkewajiban mensejahterakan rakyatnya. Karena negara memiliki power penuh dalam mengurus rakyatnya. Sumber daya alam melimpah yang telah disediakan Allah, merupakan milik rakyat yang seharusnya dikelola untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Bukan untuk memuaskan nafsu pribadi maupun swasta. Dalam sistem Islam, negara wajib menyediakan bahan bakar gratis atau murah untuk kelangsungan hidup rakyatnya.
Hanya sistem Islam yang mampu memberikan jaminan hidup sejahtera bagi seluruh rakyat.
Kembali pada penerapan sistem Islam sebagaimana yang telah diterapkan pertama kali oleh Rasulullah dahulu, merupakan satu-satunya solusi terhadap segala keterpurukan hidup yang dialami rakyat saat ini.