Oleh: Khansa Alma
(Aktivis Muslimah)
Berangkat dari fakta dan berita yang berseliweran bagaimana potret dunia pendidikan hari ini, tidak bisa menutup mata dan abai dengan kondisinya. Karena sejatinya, pendidikan adalah segmen penting dalam bangunan sebuah peradaban.
Ramai di pemberitaan, alumni perguruan tinggi menyimpan brangkas narkoba di salah satu universitas di Makassar. (Https://palembang.tribunnews.com/2023/06/11)
Banyaknya pelecehan seksual, miras, pergaulan bebas, kekerasan fisik hingga aborsi menjadi sesuatu hal yang biasa untuk dilakukan.
Ratusan mahasiswa Bandung postiv HIV Aids. (https://www.google.com/amp/s/www.liputan6.com/amp/5051787/ratusan-mahasiswa-bandung-positif-hiv-kenali-gejalanya-sebelum-terlambat)
Belum PR lain bagaimana kesehatan mental pemuda menjadi catatan tersendiri sehingga mental illness dan kasus bunuh diri juga besar di tengah generasi.
Pada porsi lain, masih menjadi tantangan peningkatan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam penalaran yaitu kemampuan untuk analisis, berpikir, kritis, kreatif, kolaboratif, komunikatif bahkan kemampuan menghadirkan problem solving
Analisa
Menilik dalam hasil evaluasi RPJM 2020-2024, setidaknya ada 4 problem yang ditingkat pemerintah untuk menguranginya.
1. Pengangguran
2. Layanan akses pendidikan semakin baik
3. Peningkatan kualitas daya saing
4. Terselesaikan problem pembiayaan
Dunia pendidikan saat ini adalah kooptasi peradaban kapitalis sekuler dan selaras upaya perusakan pemuda muslim secara sistematis. Melihat kurikulum terkini yang gencar diberlakukan yaitu kurikulum merdeka, MBKM nampak upaya di dalamnya fokus merekrut para pekerja. Dunia pendidikan rasa perusahaan menjadikan fokus utama adalah menyiapkan skill. Ketika dunia pendidikan fokus pada serapan dunia kerja mengikuti trend internasional skema globalisasi tanpa batas.
Belajar dari mana saja, tidak ada kekuatan monopoli penyelenggaraan layanan pendidikan, mengganti jam belajar dengan pembelajaran aktif hingga mendesain ulang pendidikan sebagai inspirator dan pengembangan jejaring
( Misal Kampus beauty katering, mahasiswa duta investasi )
Ada upaya pencanangan profile oleh barat dalam kemasan lokal juga kerusakan pemikiran terhadap keyakinan beragama hingga perusakan perilaku melalui berbagai regulasi antara lain Permendikbud ristek tentang kekerasan seksual. Dari sini generasi akan semakin jauh dari gambaran generasi ideal dalam Islam. Jangankan menjadi generasi yang struggle dalam setiap masalah tapi visi misi hidup dia saja tidak tahu yang mana ini khas sekali bentukan sistem sekuler menjauhkan visi misi agama dalam kehidupan.
Islam bawa solusi
Seharusnya pendidikan memiliki visi dan misi secara jelas dan konsisten tidak sebatas mengikuti trend. Suksesnya dunia pendidikan yang memberi sumbangsih dan kontribusi dalam pembangunan peradaban ditopang pada sistem pendidikan yang ditegakkan yaitu dengan ideologi Islam. Dan satu aspek lain adalah sistem politik dan pembiayaan dalam pendidikan menjadi jaminan atas sistem Islam yaitu khilafah. Di sini problem gagal membentuk karakter, problem pengangguran bisa diurai dan diselesaikan.
Motivasi yang dibangun bahwa pendidikan merupakan pelayanan negara terhadap masyarakat dan semua elemen masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan yang mana itu adalah bagian dari ibadah dan amal jariyah. Jadi memang dalam kapitalisme Bagaimana kriteria profil lulusan dengan strategi pendidikan Islam yaitu membentuk generasi berkepribadian Islam, menguasai pemikiran Islam, menguasai ilmu terapan atau iptek dan memiliki keterampilan tepat guna.
Sekolah-sekolah negeri dan sistem periode sekolah
Sekolah terdiri dari tiga jenjang dengan total 36 periode, 1 tahun 3 periode, jenjang pertama jenjang ibtidaiyah ( usia 6 sampai 10 tahun), jenjang kedua mutawasitoh (usia 10 sampai 14 tahun) jenjang ketiga Tsanawiyah (usia 14 tahun sampai selesai jenjang)
Pengajaran dan keterampilan pada jenjang sekolah tingkat pertama yaitu bahasa Arab ilmu pengetahuan dan matematika. Untuk keterampilan dan kerajinan diajarkan komputer keterampilan intelektual,olahraga, menggambar dan perpustakaan.
Materi pengajaran dan keterampilan pada jenjang sekolah tingkat 2 ada materi pokok yaitu sakufah Islam, sejarah Islam, bahasa Arab, matematika, komputer, dan ilmu pengetahuan umum.
Untuk keterampilan dan kerajinan diajarkan menggambar, pertanian, industri, olahraga dan perpustakaan.
Dan di jenjang selanjutnya bisa memperdalam pada jurusan-jurusan tersebut dengan jurusan tsaqafah, jurusan sains, jurusan teknologi, pertanian, perdagangan bahkan jurusan ke rumah tanggaan.
Materi pokok untuk jenjang ketiga adalah penguatan Islam, bahasa Arab matematika, komputer, kimia, biologi, fisika dan geografi. Dan di periode 31 sampai 36 akan mempelajari materi penjurusan.
Pendidikan tinggi adalah pendidikan sistematis setelah pendidikan sekolah
Tujuan pendidikan tinggi yang pertama penanaman dan pendalaman kepribadian Islam secara intensif pada diri mahasiswa perguruan tinggi, bagi yang telah sempurna pembinaannya di jenjang pendidikan sekolah. Kedua membentuk himpunan ulama yang mampu melayani kemaslahatan hidup umat dan mampu menyusun rencana jangka pendek maupun jangka panjang atau strategis. Ketika mempersiapkan sekumpulan orang-orang yang diperlukan dalam mengelola urusan umat seperti para hakim para pakar fiqih, dokter, insinyur, guru, penerjemah manager, akuntan, perawat dan lain-lain.
Semangat yang dibangun pada masa Islam adalah spirit mencari ilmu sebagai sebuah kewajiban di mana dari aktivitas tersebut akan mendapatkan pahala dan akan menjadi amal jariyah. Tradisi keilmuan yang kuat tersuasanakan dan terkondisikan karena didukung oleh para penguasa muslim contohnya bagaimana pada masa Khalifah Harun Al Rasyid keberadaan Baitul hikmah pusat riset dan pengembangan ilmu.
Generasi masa depan Mulia bukan sekedar menjadi buruh semata tetapi mereka harus dipersiapkan untuk mengelola bumi dan mengemban risalah Islam seperti pada masa Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam Khulafaur Rasyidin dan juga khalifah sesudahnya. Sehingga Islam lah yang mampu memberi solusi riil atas permasalahan yang membelenggu dunia pendidikan yang bisa melahirkan generasi-generasi yang sholeh dan siap menjadi ilmuwan memberikan kemanfaatan di tengah-tengah masyarakat. Wallahu A'lam Bisshowwab