Oleh: Syafnarani Siregar (Aktivis Dakwah)
𝗜𝗻𝗶 𝗽𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮𝗮𝗻 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘀𝗲𝗹𝘂𝗿𝘂𝗵 𝗿𝗮𝗸𝘆𝗮𝘁 𝗶𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮, 𝗸𝗲𝗻𝗮𝗽𝗮???
Karena setiap bulan agustus seluruh rakyat indonesia begitu meriah menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia. Dari mulai tulisan tulisan, umbul- umbul, hiasan-hiasan semuanya menunjukkan simbol peringatan hari kemerdekaan. Tidak hanya itu saja, banyak rakyat indonesia memeriahkan peringatan HUT RI ke 78 dengan mengadakan hiburan dari mulai mengundang organ tunggal dan juga berbagai perlombaan dari mulai balap karung, lomba makan kerupuk, tarik tambang, bahkan panjat pucang dan masih banyak lagi yang lain nya. Rasanya seolah olah benar - benar rakyat Indonesia sudah merdeka.
Padahal faktany sudah 78 tahun merdeka, cita-cita yang diharapkan oleh bangsa ini yang adil, makmur, sejahtera gemah ripah loh jinawi, masih jauh panggang dari pada api.
Terbukti angka kemiskinan tinggi, pengangguran semakin meningkat, biaya pendidikan semakin mahal, begitu juga dengan BBM, listrik, dan juga gas.
Belum lagi kesenjangan hidup semakin jauh, kekayaan alam dinikmati segelintir orang. Mereka itu para pengusaha dan koorporasi asing dan juga aseng serta oligarki menguasai sebagian besar lahan termasuk hutan.
Tak kalah memprihatinkan hutang negara yang semakin besar hingga mencapai 7000 triliun, BUMN banyak yang rugi, korupsi merajalela.
Hukum juga tidak adil, hukum seperti pisau tumpul keatas tapi tajam ke bawah.
Dari segi pendidikan, berbagai cara yang di lakukan dari mulai berganti kurikulum hingga program full day school, namun juga tidak dapat melahirkan generasi beriman dan bertaqwa. Justru generasi hari ini sebagian besar tersandung kasus narkoba, tawuran, buliying, hingga ke pergaulan bebas.
Semua fakta tadi sejatinya menunjukkan bahwa Indonesia belum merdeka.
Karena persoalanya adalah aturan yg dibawa penjajah kolonial Belanda masih diterapkan yaitu ideologi kapitalis sekuler, meski pun mereka sudah angkat kaki dari Indonesia.
Nah, jika kita benar- benar ingin merasakan merdeka yg sesungguhnya maka tidak cukup hanya mengusir penjajah nya saja tetapi mengganti idiologi penjajah di negeri ini dengan ideolagi islam (aturan dari Allah) yang akan membawa kebahagiaan tidak hanya dunia tapi sampai ke akhirat.
Sebagaimana firman Allah dalam al-quran surah al -a'raf ayat 96.
Artinya; "jikalaulah penduduk negeri ini beriman dan bertaqwa pastilah akan kami limpahkan keberkahan dari langit dan bumi"
Wallaahu A'lam bissawab