Penderita Sifilis Menjamur, Bukti Moral Anak Bangsa Semakin Hancur






Oleh : Yuli Atmonegoro
Pengemban Dakwah Serdang Bedagai

Geliat pergaulan bebas dikalangan masyarakat negeri ini semakin masif dan terus menerus membujuk, merayu dan menggiring manusia masuk kedalam perangkap syahwat. Melunturkan rasa malu, menyingkirkan nilai-nilai moral dan mencampakkan intelektualitas serta norma-norma agama. Bahkan tak lagi menghiraukan bahaya yang sedang mengintai yakni sebuah penyakit menular akibat sex bebas ini.
Salah satu contoh nyata adalah, Sifilis menjadi kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) terbanyak di Kota Sukabumi, Jawa Barat, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mendata kasus ini hingga Mei 2023. Sifilis atau Raja Singa menginfeksi hampir setengah dari kasus IMS yang terdata oleh Dinkes.
Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumipada periode Januari-Mei 2023 telah terdata 67 kasus IMS. Kepada REPUBLIKA.CO.ID Sukabumi pada Senin(12/6/2023), Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Sukabumi Wita Darmawanti menuturkan bahwa, dari total kasus IMS, 30 diantaranya merupakan penyakit Sifilis.

Dari kasus diatas dapatlah kita membayangkan betapa terancamnya generasi muda kita. Mereka memperturutkan hawa nafsu yang dapat menjerumuskan mereka pada kesengsaraan. Tetapi sayangnya, mereka tidak menyadari bahaya yang sedang mengintai masa depan. Bukan karna mereka tidak berpendidikan, tetapi karena mereka tidak membentengi diri dengan nilai-nilai agama. Serta tidak menghadirkan Allah Sang Pencipta dan Pengatur hidup manusia di dalam diri dan pergaulan mereka.

Bagaimana Islam memandang permasalahan ini?
Allah Yang Maha Sempurna sudah menciptakan aturan pergaulan melalui kesempurnaan agama Islam. Tidak dibenarkan adanya kebebasan dalam bergaul antara laki-laki dan perempuan. Bahkan untuk pergaulan antara sesame jenis sekalipun, Allah juga sudah mengatur dengan sempurna agar tidak terjadi penyimpangan serta hal-hal lain yang tidak sesuai dengan aturan Islam. Kebebasan ini jelas merugikan diri mereka sendiri.

Dalam Sistem Kapitalis ini, orang-orang bersikap sekuler dimana mereka memisahkan agama dari kehidupan mereka. Akibatnya, hidup yang mereka jalani hanya berlandaskan pada kebebasan semata. Akibat dari kebebasan ini, maka manusia terjebak dan masuk kedalam lubang kesengsaraan seperti penyakit menular, hamil diluar nikah, aborsi, dan banyak kasus-kasus lain yang membuat kualitas hidup menjadi semakin buruk. Hidup mereka tak lagi tertata dengan normal sebagaimana yang Allah sudah atur dalam bingkai agama yang sempurna yakni Islam.

Bukan hanya itu, sistem ini juga semakin massif mempertontonkan kepada semua kalangan melalui TV dan sosial media seperti Sinetron dan Film, baik dalam dan luar negeri. Yang mana adegan yang seharusnya hanya dilakukan oleh pasangan suami-istri, sudah marak dilakukan oleh orang yang belum menikah atau pasangan selingkuh, tak ketinggalan anak-anak dan remaja serta para pemuda-pemudi generasi bangsa yang notabene akan mewarisi dan memimpin negeri ini dimasa depan.

Lalu dimana peran Pemerintah dalam mengatasi permasalahn ini? Mampukah negara menyelamatkan generasi muda kita dari kehancuran akibat sex bebas ini? Apabila pemerintah tidak mampu menyelamatkan generasi muda kita, maka bersiaplah kita menerima kehancuran anak cucu kita dimasa depan. Mereka tidak akan bisa lagi diatur dan diarahkan untuk menjalani hidup normal dan baik menurut aturan agama. Ini sungguh sangat disesalkan.

Kita tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan anak bangsa kecuali dengan mengembalikan mereka pada kodrat sebagai hamba Allah, yaitu menjadi diri yang bersedia diatur dan dibimbing dengan aturan agama. Kembali ke fitrah sebagai manusia yang bermoral dan mulia dihadapan Allah, dengan menjaga diri dan pergaulan. Allah sudah memuliakan kita di atas makhluk-makhluk ciptaan-Nya yang lain. Lalu mengapa kita merendahkan diri kita melebihi rendahnya makhluk Allah yang lain.
Wallaahu a’laam bishshawaab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak