Moderasi Menghilangkan Jati Diri



Oleh: Sari Isna_Tulungagung


Jumat (07/07/2023) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaaan dan Nusantara Moderasi Beragama tahun 2023. Adapun jumlah mahasiswa KKN Kebangsaan dari UIN Sayyid Ali Rahamtullah Tulungagung sejumlah lima orang yang terdiri dari dua laki-laki dan tiga perempuan lintas fakultas. Sedangkan peserta KKN Nusantara Moderasi Beragama berjumlah dua mahasiswa saja; laki-laki dan perempuan.

Moderasi beragama terus disosialisasikan hingga ke pelosok-pelosok desa. Salah satu caranya lewat mahasiswa KKN. Harusnya disadari bahwa istilah moderasi beragama itu sendiri berasal dari dokumen Rand Corporation, yang bertujuan sekulerisasi terhadap ajaran Islam. Menjadikan kaum muslimin beribadah mahdhoh, tetapi mengadopsi aturan hidup dari kafir barat. Yaitu kapitalisme,  demokrasi.

Moderasi beragama merupakan cara pandang, sikap, dan perilaku selalu mengambil poros di tengah-tengah, selalu bertindak adil, dan tidak ekstrim dalam beragama, yang berarti kita sedang-sedang saja dalam menjalankan agama. Kita dicukupkan untuk menjalankan ibadah-ibadah spiritual saja, sedangkan untuk urusan lainnya Islam harus menyesuaikan dengan keadaan. Dalam ranah ekonomi, politik, sosial budaya, dan pengaturan negara kita memilih berkiblat pada Barat yang ‘dianggap’ lebih modern. Sedangkan kita diperintahkan untuk ber-Islam secara kaffah.

Jika kita mengambil jalan tengah dalam beragama, lalu apa gunanya Al-Qur’an? Bukannya Al-Qur’an sudah menjadi aturan mutlak dan pasti kebenarannya? Kalau Al-Qur’an sudah mengatakan, maka sebagai muslim bersikap sami’na wa atho’na sudah menjadi kewajiban.

Dalam moderasi, ada pesan terselubung yang jarang diketahui. Moderasi Islam sejatinya adalah bagian dari rencana Barat untuk menyerang Islam dari dalam. Tak heran jika pemuda yang teracuni pemikiran moderat ini sangat jauh dari pemahaman Islam yang hakiki sehingga kehilangan jati diri sebagai seorang muslim. Alhasil banyak dari pemuda muslim yang justru menjadi penjaga sistem demokrasi liberal dan ekonomi kapitalis, serta pendukung agenda Barat.

Berbagai bentuk moderasi beragama sudah digencarkan secara massif di berbagai lini kehidupan. Gagasan untuk menghadang Islam kaffah (menyeluruh) adalah salah satu poin pokoknya. Selain itu, spirit moderasi agama adalah pluralisme yang menganggap semua agama itu benar. Pemikiran seperti ini jelas pemikiran yang salah yang wajib kita luruskan.inilah kenapa moderasi beragama merupakan perang pemikiran (ghazwul fikri). Dan hal ini sangat berbahaya karena pemikiran bisa mengubah kepribadian. Sudah seharusnya sebagai  seorang muslim kita soundingkan kepada masyarakat akan bahayanya Islam moderat.

Dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwa moderasi beragama itu berbahaya karena ini adalah suatu pemikiran yang menjauhkan kaum muslim dari agamanya yang sempurna. Musuh-musuh Islam menginginkan umat Islam asing dari agamanya sendiri, agar umat muslim lemah. Tujuannya adalah agar umat muslim “terhipnotis” untuk ikut pemikiran mereka.

Selain itu moderasi beragama pada akhirnya  memecah belah kaum muslimin itu sendiri. Seolah Islam dikotak-kotak dengan stigma yang mereka tancapkan sesuka hati. Islam moderat versus Islam kaffah sering dibenturkan bahkan oleh kaum muslim sendiri. Kemurnian fikroh Islam pun tak bisa terjaga lagi.

Jika moderasi beragama tidak bisa menjaga fikroh Islam, lain halnya dengan sistem Islam. sistem Islam di bawah naugan daulah Islam akan mampu menjaga fikroh Islam dalam kehidupan. Tsaqofah asing tidak boleh merasuki benak-benak kaum muslimin.  Khilafah akan menjaganya, jati diri setiap umat muslim akan ditampakkan dengan bangga.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak