Oleh: Ayu Susanti, S. Pd
Kriminalitas di negeri zamrud khatulistiwa makin hari makin mengerikan. Tak sedikit kasus pembunuhan terjadi di negeri ini. Hal ini dilakukan dengan berbagai motif.
Polisi telah menangkap pelaku yang memutilasi seorang perempuan menjadi puluhan bagian di Kaliurang, Yogyakarta. Kasus pembunuhan diikuti mutilasi ini merupakan setidaknya yang ketiga dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, beberapa hari lalu, polisi juga menangkap pelaku pembunuhan yang memutilasi korban menjadi empat bagian di sebuah apartemen di Tangerang, Banten, lalu dibuang di beberapa lokasi berbeda. Di penghujung tahun lalu, polisi juga mengungkap pembunuhan yang diikuti mutilasi di apartemen Taman Rasuna, Jakarta. Motif dari ketiga mutilasi tersebut beragam, mulai dari masalah ekonomi hingga hubungan asmara. (BBC News Indonesia, 23/03/2023).
Nyawa manusia saat ini tidak ada harganya sama sekali. Banyak manusia yang lupa diri melakukan tindak kriminal. Banyak faktor yang mempengaruhi orang untuk melakukan pembunuhan, diantaranya faktor individual semisal tidak bisa mengendalikan diri, gampang emosi, kemiskinan dan lain sebagainya. Disamping itu, faktor keamanan pun bisa menjadi salah satu faktor maraknya pembunuhan. Masyarakat kurang terjamin keamanannya saat beraktivitas. Ditambah efek jera dari hukum yang diberlakukan kurang bisa dirasakan oleh pelaku pembunuhan. Sehingga hukum yang berlaku belum mampu menahan seseorang untuk melakukan pembunuhan.
Jika dilihat dari berbagai kemungkinan faktor-faktor penyebab kriminalitas merebak, maka kita bisa melihat bahwa hal ini terjadi karena adanya sebuah sistem hidup buatan manusia yang diberlakukan di negeri ini. Sistem hidup buatan manusia yakni sistem sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan, membuat manusia melakukan berbagai hal tak sesuai aturan Sang Pencipta. Bahkan banyak sekali aturan-aturan dari Allah yang dilanggar. Standar perbuatan pun bukan lagi halal haram tapi apa yang bisa membuat manusia senang dan bahagia maka itu yang dilakukan. Termasuk dalam pengaturan keamanan di masyarakat, maka digunakanlah aturan manusia yang belum tentu bisa menjamin keamanan dengan totalitas.
Hal ini tentu tak bisa dibiarkan. Kasus pembunuhan harus segera ditekan bahkan dihilangkan. Harus ada edukasi dan lingkungan yang bisa membuat masyarakat terdidik agar bisa mengendalikan emosi dan harus selalu mengusahakan diri mengingat Sang Pencipta. Hal ini agar bisa mengerem perbuatan keji dalam diri. Tentu hal ini diperlukan sistem hidup yang berasal dari Allah, yakni Islam. Karena Islam mampu menciptakan lingkungan kondusif yang penuh dengan keimanan. Sehingga masyarakat yang tercipta adalah masyarakat taat yang takut kepada Allah.
Disamping itu sistem hukum yang berlaku pun menggunakan sistem hukum Islam. Sehingga para pelaku pembunuhan akan dihukum dengan hukuman setimpal dan memberikan efek jera kepada sang pelaku. Maka kasus pembunuhan akan minim karena orang yang berniat membunuh akan berpikir ribuan kali untuk melakukannya.
Oleh karena itu, jika kita ingin menciptakan lingkungan kondusif dan aman dari tindakan kriminalitas maka kembalilah kepada Islam kaffah.
Wallahu'alam bi-showab.
Tags
Opini