Oleh : Ummu Hilal el-Rumi
Fenomena inses (hubungan sedarah) kembali marak terjadi. Dengan terbongkarnya banyak kuburan janin bayi hasil dari hubungan terlarang antara ayah dan anak perempuannya menjadi bukti rusaknya tatanan nasab keluarga dan rusaknya akhlak manusia akibat diracuni paham sekulerisme. Seorang ayah yang seharusnya menjadi pelindung keluarga malah merusak masa depan anak perempuannya dengan dalih sebagai syarat untuk mendapatkan kekayaan. Sungguh argumen yang mengada-ada dan di luar nalar sehat.
Selain itu, hubungan sedarah juga terjadi di Sumatera Barat antara ibu kandung dan anak laki-lakinya yang masih pelajar SMA. Hal ini diketahui juga oleh ayah kandung si anak. Tapi tidak bisa berbuat banyak karena si anak saat berbuat maksiat dengan ibu kandungnya berada di bawah pengaruh narkoba, sehingga si anak tidak menyadari apa yang dilakukannya. Tetapi, jika faktanya hal ini terus berulang selama bertahun-tahun, mengapa ayahnya tidak mencari solusi untuk kesembuhan anaknya dari ketergantungan narkoba?
Perilaku inses yang terjadi karena berpedoman hidup serba bebas dan rusaknya akhlak individu karena tidak dilindungi oleh aturan negara. Dengan begitu pula, rusaknya nasab keluarga akibat perilaku serba boleh dan bebas yang kebablasan.
Negara seharusnya wajib untuk menjaga kehormatan dan akhlak setiap warganya untuk tunduk patuh dan taat terhadap aturan agama. Bukan malah membiarkan dan abai terhadap problematika masyarakat yang ada di bawah tanggung jawabnya.
Hanya dengan aturan Islam yang dapat memberikan rasa aman dan tentram, menjamin kehormatan, darah dan harta manusia sehingga seorang muslim akan berpikir ulang untuk melakukan dosa dan maksiat.
Wallahu a'lam
MasyAllah
BalasHapus