Oleh : Lilik Yani (Muslimah Peduli Umat)
Bisa naik haji untuk menyempurnakan rukun Islam. Siapa yang menolak? Semua pasti mau, bukan hanya orang yang mampu harta yang bisa naik haji. Rakyat sederhana pun bisa mengupayakan untuk mendaftar haji. Masalahnya, karena banyaknya peminat haji sementara masing-masing mendapat jatah kuota haji, maka tak bisa dielakkan jika harus terjadi antrean haji yang sangat panjang hingga puluhan tahun.
Ketika sudah waktunya berangkat, masa tunggu sudah dekat, dapat pengumuman kalau pelunasan haji meningkat berlipat. Itulah fakta yang terjadi. Padahal semua muslim juga ingin menyempurnakan rukun islam kelima ini.
Bagaimana peran negara mengatasi masalah ini, agar tak menunggi tua untuk bisa menunaikan haji. Tak ada jaminan hidup hingga berangkat haji, tak adakah solusi mengatasi masalah pelik ini? Ini untuk ibadah, bukan berfoya-foya. Rakyat kecil bersusah payah menabung, bukan hal mudah memperjuangkannya. Akankah harus menunggu hingga usia tua, tenaga mulai melemah, baru bisa menjalankan ibadah haji?
Dilansir dari Bisnis.com, Surabaya - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur melaporkan hingga saat ini sudah ada sebanyak 6.256 orang yang telah diberangkatkan menuju Madinah dari total 14 kloter (kelompok terbang) haji tahun ini. Kepala Kanwil Kemenag Jatim Husnul Maram mengatakan, dari total 14 kloter tersebut, sebanyak 11 kloter telah tiba di Madinah dan 3 kloter sedang dalam penerbangan menuju Madinah.
“Sebanyak 6.256 orang itu, terdiri dari 6.186 orang jemaah, dan 70 orang petugas, dan 1 orang jemaah atas nama Ibu Sofia (42 tahun) dari kloter 6 sedang dalam perawatan di RS Haji,” katanya, Selasa (30/5/2023).
Selain itu, lanjutnya, terdapat 3 orang jemaah yang wafat di Madinah yaitu atas nama Ahmad Syuhada Ridwan (54) kloter 9 dari Kabupaten Gresik, Langin Delem Dusalam (91) kloter 1 asal Bangkalan dan Ibnu Sahid Dasjil (65) kloter 2 dari Kota Madiun.
"Alhamdulillah secara umum pemberangkatan jemaah haji terkait permasalahan-permasalahan yang muncul di lapangan dapat segera di atasi oleh PPIH Embarkasi sehingga berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, untuk menyambut peringatan Hari lanjut usia nasional (HLUN) 2023 ia menyempatkan diri untuk memberi kejutan dengan menyiapkan tumpeng untuk lansia jemaah haji di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Surabaya.
“Ini momentum penghormatan kepada mereka. Kita juga menitip doa kepada para calon jemaah haji begitu pula kita juga mendoakan mereka," katanya. Menurutnya, HLUN ini merupakan salah satu hari penting di Indonesia yang diperingati setiap 29 Mei sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap warga lanjut usia.
Mengapa Usia Tua Baru Berangkat Haji?
Bisnis.com, Jakarta - Harun bin Senar yang berusia 119 tahun merupakan jemaah haji tertua dari Indonesia yang berangkat tahun ini. Dikutip dari Kemenag, Mbah Harun tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (26/5/2023) dini hari dalam kondisi sehat. Adapun Mbah Harun yang berasal dari Pamekasan, Madura, Jawa Timur ini tergabung dalam kelompok terbang (kloter) SUB-6 bersama 449 jemaah lainnya.
Berangkat Haji dari Jualan Ayam Sebetulnya Mbah Harun mendaftar haji tahun 2017 dengan jadwal berangkat tahun 2046. Namun karena tahun ini terdapat kuota prioritas lansia, pria yang bekerja sebagai penjual ayam ini pun berkesempatan ke Tanah Suci. Menurut laporan Kemenag, selain dari hasil berjualan ayam, Mbah Harun juga melunasi Bipih dengan menjual tanah miliknya. Sedangkan, ketika tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Jumat (26/5/2023), Mbah Harun mengaku dalam keadaan baik-baik saja.
"Saya bahagia sudah sampai ke Madinah. Saya tidak sendiri, saya berangkat haji ditemani keponakan saya, Musdi," jelasnya dengan menggunakan logat Madura. Kendati demikian, petugas PPIH yang menjemput Mbah Harun di bandara tersebut menempatkannya di kursi roda. Hal itu karena sudah dini hari dan kondisi kelelahan agar tidak banyak risiko dipandu menggunakan kursi roda hingga ke dalam bus. Mbah Harun bersama rombongannya SUB 06 selama di Madinah akan ditempatkan di Hotel Royal Al Madinah Hotel.
Tak Adakah Solusi Agar Ibadah Haji Tak Menunggu Lanjut Usia?
Ibadah penyempurna rukun Islam ini tak cukup siap materi banyak.
Banyak orang yang diberi Allah materi berlimpah tapi tak bisa berangkat haji. Sakit berat, sibuk, belum ada panggilan, kena waiting list. Bahkan yang terjadi tahun ini, biaya pelunasan haji naik berlipat, banyak yang tak bisa berangkat setelah penantian lama.
Saatnya mau berangkat, terkena peraturan biaya pelunasan melebihi biaya pendaftaran dulu. Jika tidak siap dana, mau mencari kemana? Sementara untuk pendaftaran saja harus menabung bertahun-tahun.
Apa yang bisa dilakukan rakyat kecil untuk bisa mewujudkan impian naik haji jika ada kebijakan demikian? Tugas pemerintah untuk mencari cara agar memberi kemudahan rakyat untuk bisa menunaikan ibadah haji. Bagaimana agar tidak menunggu terlalu lama, dikhawatirkan ajal tiba. Atau kondisi fisik yang makin lemah atau sakit jika usia makin menua.
Apalagi ibadah haji membutuhkan fisik yang tidak ringan.
Ibadah Haji Teladan Nabi Ibrahim
Umat yang terpanggil menunaikan ibadah haji, karena ingin menyempurnakan rukun islam kelima. Sekaligus bisa napak tilas perjalanan Nabi Ibrahim dan keluarganya ketika mendapat ujian Allah dan semua sanggup menjalaninya penuh ketaatan.
Bagaimana dulu kondisi Mekkah sebagai tanah gersang, berkat doa Nabi Ibrahim sekarang menjadi kota yang diberkati. Kemudian Allah memerintah membangun baitullah di kota Mekkah. Di mana sekarang menjadi pusat ibadah Haji dan Umroh, dikunjungi umat seluruh dunia.
Berharap semua umat bisa menunaikan ibadah haji tapi meskipun uang cukup, tenaga kuat, sekarang terkendala waiting list hingga puluhan tahun lamanya. Padahal siapa yang tak ingin bersegera berangkat dan menunaikan ibadah haji?
Rasanya sudah sangat rindu dan ingin segera napak tilas perjalanan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail juga Bunda Hajar dahulu.
QS. Ali 'Imran Ayat 97
فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ
Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.
Di sana, di Masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam Ibrahim, yaitu bekas telapak kaki Nabi Ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun Kakbah; hajar aswad, hijir Ismail dan yang lainnya.
Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang Islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan.
Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran Islam. Ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang kafir.
Suatu bukti lainnya bahwa Nabi Ibrahim-lah yang mendirikan kembali Kabah, adanya maqam Ibrahim di samping Baitullah, yaitu sebuah batu yang dipergunakan sebagai tempat berdiri oleh Nabi Ibrahim a.s. ketika mendirikan Kabah bersama-sama dengan putranya Ismail a.s. Bekas telapak kakinya itu tetap ada dan dapat disaksikan sampai sekarang.
Barang siapa masuk ke tanah Mekah (daerah haram) terjamin keamanan dirinya dari bahaya musuh dan keamanan itu tidak hanya bagi manusia saja, tetapi juga binatang-binatangnya, tidak boleh diganggu dan pohon-pohonnya tidak boleh ditebang.
Setelah Nabi Ibrahim mendirikan kembali Kabah lalu beliau disuruh Allah menyeru seluruh umat manusia agar mereka berziarah ke Baitullah untuk menunaikan ibadah haji. Ibadah haji ini dianjurkan oleh Nabi Ibrahim dan tetap dilaksanakan umat Islam sampai sekarang sebagai rukun Islam yang kelima.
Setiap Muslim yang mampu diwajibkan menunaikan ibadah haji sekali seumur hidup. Barang siapa yang mengingkari kewajiban ibadah haji, maka ia termasuk golongan orang kafir.
Sungguh bukan karena ingin menunda ibadah haji jika saat ini sudah mendaftar bertahun-tahun. Namun karena terkendala daftar antrean maka umat harus menunggu.
Sedihnya, jika masa tunggu sudah selesai, saatnya mau berangkat tapi ada kebijakan baru dimana peluanasan haji naik berlipat. Umat harus mengupayakan lagi. Itulah sebabnya tidak heran jika sampai usia lanjut baru bisa berangkat haji.
Pemimpin peduli umat, mohon dicarikan solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini. Karena berkaitan dengan ibadah jutaan umat muslim. Akankah terganjal hanya karena kebijakan yang memberatkan?
Wallahu a'lam bish shawwab
Tags
Opini