Rapot Biru vs Rapot Catatan Amal di Illiyyin



Oleh : Lilik Yani

Hidup adalah ujian. Setiap detik perjalanan senantiasa ada penilaian. Sekecil apapun perbuatan akan ada catatan amal. Apalagi aktivitas besar mengurus umat. Maka sudah selayaknya ada penilaian.

Penilaian manusia untuk evaluasi diri. Apakah semua aktivitas yang kita lakukan sesuai aturan atau menyimpang. Jika ada kesalahan bisa diluruskan selagi nyawa masih melekat di badan. Ada kesempatan untuk revisi, memperbaiki amal menjadi baik dan benar.

Ketika berakhir kehidupan. Semua amal akan dipertanggungjawabkan. Termasuk saat kita beramanah menjadi pemimpin. Baik pemimpin rumah tangga, komunitas, kerja, keluarga, apalagi pemimpin negara yang jauh lebih besar tanggung jawabnya. Akan ada catatan amal atau rapot penilaian akan diberikan.

Rapot seperti apa yang diharapkan? Rapot merah atau biru? Catatan amal di sijjin atau illiyin? Semua tergantung amal kita selama di dunia ini. Allah sudah memberikan aturan, apakah kita senantiasa taat aturan, atau sering melakukan pelanggaran? Itulah yang menentukan rapat kita nantinya.

Dilansir tvOnenews.com - DPP PKS memberikan rapot merah dan sepuluh tuntutan terhadap pemerintahan Presiden (Joko Widodo) Jokowi dalam rangka Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Senin (1/5/2023).

Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Indra mengatakan pemerintahan Jokowi tidak mengedepankan dan tidak mementingkan posisi buruh WNI. Menurutnya, buruh Indonesia kerap dimarjinalkan, dipinggirkan, dan posisinya semakin terhimpit. 

"Hal ini setidaknya bisa terlihat dalam berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh Jokowi khususnya dalam berbagai produk peraturan perundang-undangan yang ternyata politik hukumnya tidak mencerminkan pentingnya posisi pekerja/buruh dan tidak nampaknya keberpihakkan kepada pekerja/buruh," ungkapnya di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Senin (1/5/2023).

Dia juga mempersoalkan terkait UU Cipta Kerja (Ciptaker) yang membuat kondisi buruh semakin tertindas. Menurutnya, UU tersebut justru terlalu berpihak kepada para pengusaha. Indra menjelaskan UU Ciptaker membuat pengusaha bisa membayar upah buruh dengan murah, tenaga kerja asing semakin banyak dihadirkan, PHK dipermudah, hingga nasib pekerja kontrak yang kurang terjamin.

Kesewenang-wenangan, penyimpangan, dan berbagai pelanggaran norma ketenagakerjaan begitu marak terjadi diberbagai tempat. Banyak PHK sepihak, pesangon yang tidak dibayar, upah dibawah upah minimum, pemagangan-outsourcing-kerja kontrak yang menyimpang, intimidasi kebebasan berserikat, tenaga kerja asing unskill, dan seterusnya yang tidak tersentuh dan tidak mendapatkan penanganan sebagaimana mestinya. Lebih lanjut, pihaknya juga menyinggung nasib pengemudi sopir online yang tidak memiliki payung hukum yang jelas. Hal ini membuat kesejahteraan mereka terabaikan. Dia juga menyoroti persoalan pekerja migran Indonesia yang sangat memprihatinkan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingkat kepuasan publik terhadap Pemerintah terus merosot. Di bulan April ini, tinggal 62 persen. Meskipun kepuasan tersebut merosot, namun rapor Jokowi dianggap masih biru. Karena, angka kepuasan tersebut masih di ambang batas normal, di atas 60 persen.

Anjloknya kepuasan publik terhadap pemerintah bisa dilihat dari hasil survei terbaru yang dirilis Charta Politika, kemarin. Survei tersebut digelar lewat wawancara tatap muka secara langsung terhadap 1.220 responden, pada 10-17 April 2022 dengan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error plus minus 2,38 persen.

Direktur Utama Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah menurun dibanding beberapa bulan sebelumnya. Namun, angka 62 persen yang didapat pemerintah, masih relatif aman.

"Ambang batas biasanya 60 persen, sehingga kalau dilihat angka 62,9 persen, sebetulnya bisa dikatakan pemerintah memiliki rapor biru," kata Yunarto, menyampaikan rilis surveinya secara virtual, kemarin.

Meskipun rapor Jokowi masih biru, Yunarto mewanti-wanti, pemerintah jangan terlena. Karena, tren penurunan angka kepuasan publik itu, sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Yunarto mengingatkan, dalam survei yang digelar Januari 2022, angka kepuasan publik terhadap pemerintah berada di level 71,3 persen. Namun, angka ini terus anjlok tiap bulannya, hingga menyisakan 62 persen publik yang mengaku puas dengan kinerja pemerintah.

Rapot Pemimpin Merah atau Biru Jadikan Evaluasi

Pemimpin yang terpilih dan menjabat sebagai kepala negara, kota, maupun daerah akan mendapatkan penilaian atas kinerjanya selama menjabat. Sudah sewajarnya, mereka terpilih untuk memimpin umat hingga perlu dilakukan evaluasi secara berkala selama masa jabatan berlangsung.

Berbagai penilaian dilakukan oleh beberapa badan yang bertugas. Akankah gentar dengan penilaian yang berujung pemberian rapot? Mengapa takut jika selama menjabat sudah menjalankan amanah sesuai aturan?

Takut itu jika melakukan penyimpangan. Takut itu jika tak menjalankan amanah dengan baik. Takut itu jika bertentangan dengan hukum syara atau aturan Allah. Jika tetap berada di jalan lurus, tak seharusnya ada ketakutan meski ribuan badan atau organisasi yang menyorot dan memberikan penilaian.

Lagi pula bukan kepada manusia jika harus merasa takut. Penilaian manusia yang bersandar dengan aturan Allah hendaklah ditegakkan. Jika manusia memberikan rapot merah sekalipun, selama pemimpin tak melanggar aturan Allah, tak perlu gentar.

Sebaliknya ketika mendapat rapot biru dari berbagai organisasi yang menilai. Membuat bangga para pemimpin, dan berharap jabatan tak lepas tangan. Namun, pemimpin tersebut menyimpang aturan Allah. Aturan yang berlaku selama menjabat adalah aturan buatan manusia. Jika demikian adanya, seharusnya takut azab Allah. Bukan aturan manusia yang mendapat penilaian di akherat tapi aturan Allah. 

Hendaklah waspada dan hati-hati jika terjadi demikian. Allah minta pertanggungjawaban selama di dunia. Allah sudah punya catatan lengkap yang disimpan oleh malaikat Rakib dan Atid. Mereka akan melaporkan lengkap tanpa ada sedikitpun terlewatkan.

Rapot Biru dari Manusia atau Catatan di Illiyin?

Semua catatan amal yang jelek akan disimpan di Sijjin. Sedangkan semua catatan amal baik akan disimpan di Illiyin. Itulah catatan amal di akherat kelak.

Rapot merah atau biru dari manusia bukan nilai sebenarnya. Hanya berlaku di dunia saja. Jadikan evaluasi, apakah kita sudah senantiasa berada di jalan Allah? Sudahkah menjalankan amanah meriayah umat dengan cara terbaik? Apakah aturan yang kita jadikan pedoman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dari Allah atau buatan manusia?

Itulah yang seharusnya senantiasa kita evaluasi setiap hari. Rapot kita di akherat tergantung catatan kita selama di dunia. Apakah kita jadi pemimpin atau orang biasa. Jadi pemimpin umat atau pemimpin keluarga. Jadi pejabat atau masyarakat pada umaumnya. Jadi pemimpin negara atau orang yang dipimpin. Semua akan dimintai pertanggungjawaban. Semua akan mendapatkan rapot atau catatan amal perbuatan.

Rapot apa yang kita inginkan? Sekedar rapot biru dari sesama manusia atau catatan amal yang ada di illiyin? Tentu kita sangat berharap mendapat catatan amal.di illiyin. Apakah itu? Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyn. Semoga kita termasuk di dalamnya.

QS. Al-Mutaffifin Ayat 18

كَلَّاۤ اِنَّ كِتٰبَ الۡاَبۡرَارِ لَفِىۡ عِلِّيِّيۡنَؕ

Sekali-kali tidak! Sesungguhnya catatan orang-orang yang berbakti benar-benar tersimpan dalam ’Illiyyn.

Sekali-kali tidak! Tidaklah sama keadaan orang kafir dan orang mukmin di akhirat nanti. Sesungguhnya catatan perbuatan orang-orang yang berbakti, beriman, dan beramal saleh benar-benar tersimpan dalam ‘Illiyyin.

Dalam ayat ini, Allah membantah tuduhan orang-orang durhaka yang mengingkari hari kebangkitan dan kebenaran Al-Qur'an. Sekali-kali tidak demikian. Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti disimpan dalam suatu tempat yang tinggi yang diberi nama 'Illiyyun, yang disaksikan oleh malaikat-malaikat muqarrabin (yang dekat dengan Allah).

Agar bisa mendapatkan catatan amal baik di illiyyin maka kita harus banyak beramal baik selama di dunia. Amal yang senantiasa bersandar pada aturan Allah dalam setiap aktivitas kehidupan. Tak cukup hanya untuk diri sendiri tapi juga mengajak sebanyak mungkin umat ke jalan taat dan selalu berada di jalan yang benar. Jalan Allah yang membawa pada keselamatan. Jalan Allah yang membawa kita ke surgaNya bersama keluarga dan sahabat surga lainnya.

Wallahu a'lam bish shawwab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak