Oleh : Arini
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data Februari 2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Angka ini 5,45 persen dari total angkatan kerja per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja. Meski masih banyak pengangguran, namun menurut BPS angka ini lebih baik dari jumlah pengangguran tahun 2022. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Edy Mahmud mengatakan tingkat pengangguran terbuka pada periode ini turun 5,68 persen dibandingkan tahun lalu. Tercatat, jumlah pengangguran terbuka pada 2022 kemarin mencapai 8,42 juta orang. Republika.co.id. (5/5/2023)
Tingginya angka pengangguran di negeri ini berkorelasi dengan angka kemiskinan sebagian dampak sulitnya rakyat mencari pekerjaan. Ketersediaan lapangan pekerjaan tidak mencukupi jika dibandingkan dengan jumlah yang mencari kerja, jika pun ada lapangan pekerjaan harus bersaing dengan para tenaga dari luar yang punya keahlian tertentu sedangkan rakyat yang terbatas keahliannya, apalagi yang tidak memiliki keahlian apapun sudah dapat dipastikan kalah bersaing dengan tenaga kerja luar. Hal ini memperlihatkan kepada kita bahwa sistem saat ini yaitu Kapitalisme, sebuah sistem yang melahirkan aturan hidup berdasarkan akal manusia yang serba terbatas termasuk dalam menuntaskan pengangguran. Sehingga sistem kapitalisme terbukti tidak mampu dalam memberikan lapangan pekerjaan bagi rakyatnya yang ada justru rakyat kalah saing dengan pekerja dari luar.
Islam Punya Solusi
Jika kita mau mengembalikan aturan hidup dengan Islam, maka Islam akan memberikan solusi yang lahir dari Sang Pencipta yaitu Allah SWT. Karena Islam merupakan agama yang tidak hanya mengatur perkara ibadah saja namun perkara kehidupan pun,Islam punya aturannya seperti aturan tentang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lainnya termasuk menyelesaikan masalah pengangguran.
Dalam Islam ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mengatasi pengangguran, karena pemimpin merupakan penanggungjawab atas kepengurusan rakyatnya. Sebagaimana dalam sebuah hadits yang menyatakan bahwa :
"Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR al-Bukhari).
Pertama yaitu dalam bidang pendidikan. Pendidikan dalam negara yang menerapkan syariat islam akan dengan mudah di dapatkan bahkan gratis. Tidak hanya itu rakyat itu dibebaskan untuk memilih sesuai dengan potensinya, termasuk memberikan keahlian atau keterampilan kepada rakyat terutama bagi laki-laki yang memiliki kewajiban bekerja.
Kedua, menyiapkan sarana dan prasarana bagi semua rakyat terutama laki-laki agar mau bekerja. Seperti memberikan modal dengan cuma-cuma dan lainnya.
Ketiga, kewajiban bekerja hanya untuk laki-laki saja, ini semua demi menghilangkan persaingan antara tenaga perempuan dan laki-laki. Kecuali pekerjaan yang mengharuskan dilakukan oleh perempuan.
Keempat, sektor industri dalam Islam akan lebih banyak menyerap tenaga dalam negeri dan dikelola oleh negara langsung. Dengan tujuan agar rakyat mudah mendapatkan pekerjaan dan tidak ada yang menganggur.
Dengan beberapa langkah di atas Islam mampu menyelesaikan angka pengangguran, dengan demikian kesejahteraan akan dirasakan oleh umat Islam dan umat nonmuslim pun akan merasakannya. Itulah mekanisme Islam yang insya Allah bisa mengatasi pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan secara adil. Ini hanya akan terwujud jika sistem Islam diterapkan secara menyeluruh dalam bingkai Khilafah Islamiyah.
Wallahu A'lam Bishawab.
Tags
Opini