Oleh : Maulli Azzura
Lahirnya peradaban membawa dampak yang sangat luar biasa bagi kehidupan manusia, lepas itu peradaban yang benar maupun salah. Tetap saja memberi pengaruh besar bagi kehidupan. Peradaban lahir dari buah fikir manusia yang tercermin dari ideologi yang dianutnya. Maka tak heran jika di dunia ini ada beberapa peradaban yang berbeda-beda. Karena kental dipengaruhi oleh mafhum-mafhum yang terkumpul menjadi satu kesatuan terintegrasi.
Kita sebagai seorang Muslim pasti juga mempunyai perabadaban yang khas berbeda dengan yang lain.Islam mampu memberikan kompetisi dikancah dunia yang tak bisa dianggap remeh. Setelah Rasulullah Saw mengukuhkan dan mendeklarasikan diri Daulah Islam pertama di Madinah, dunia barat dibuat heboh. Kala itu hanya ada dua kekuasaan agung Romawi dan Yunani. Dan mereka tidak memperhitungkan jika kelak Islam mampu menandingi bahkan meruntuhkan kedua dominasi kekuasaan tersebut.
Bukan tanpa sebab tanpa tujuan, peradaban yang dibangun Rasulullah Saw berlandaskan Islam untuk memperbaiki dan mengatur kehidupan manusia agar menjadi beradab. Peradaban ini sangat penting karena akan menentukan ke arah mana kita akan sampai. Andai kita tidak mengenal peradaban islam, sudah pasti selamanya kita dalam kegelapan. Meski demikian orang-orang kafir tidak akan pernah ridho jika peradaban islam terus langgeng, hingga akhirnya baik dunia barat dan timur yang masing- masing dipelopori oleh kapitalis dan komunis, berhasrat meruntuhkannya.
Ketiga peradaban tersebut saling bersaing memberikan pengaruhnya , hingga akhirnya peradaban islam- pun runtuh oleh kapitalis barat. Meski telah runtuh, sebagai seorang Muslim tentunya akan sangat ingin mengembalikan kemuliaan islam sebagai peradaban yang agung. Karenanya akan sangat disayangkan jika kita tidak mempunyai keinginan sedikitpun untuk mengembalikan peradaban tersebut. Penting kiranya kita mereview bagaimana kita bisa mengembalikan peradaban tersebut.
Saat ini, umat tidak lagi menerapkan pemikiran Islam dalam kehidupan. Maka, tempat tumbuh dan berkembangnya para negarawan sudah tak ada lagi, sehingga sangat wajar bila orang-orang dengan mentalitas negarawan sangat jarang ditemukan. Itulah sebabnya peradaban islam sulit untuk dibangun kembali. Salah satu cara adalah dengan membangun pemikiran politik yang islami agar kita sadar bagaimana cara mengembalikan peradaban tersebut.
Syekh Abdul Qadim Zallum dalam bukunya, “Pemikiran Politik Islam”. Menyatakan "Bagaimana mungkin kaum muslimin bisa memiliki sikap kepemimpinan politik bila ia tak pernah diberi konsep-konsep kepemimpinan dan pemikiran–pemikiran politik?"
Agar kaum muslimin dapat kembali bangkit, mereka harus mencari jalan untuk menghasilkan para negarawan dan meningkatkan jumlah mereka dari waktu ke waktu. Hal ini tidak dapat dicapai tanpa membina mereka dengan tsaqofah politik yang berlandaskan aqidah Islam, yang merupakan pemikiran menyeluruh tentang manusia, kehidupan, dan alam semesta.
Bila tsaqofah ini tersebar luas di kalangan kaum muslimin dan terwujud dalam kehidupan mereka, maka tempat tumbuh para negarawan itu akan tercipta. Dengan demikian, diharapkan tumbuh dan berkembang dengan subur para negarawan baru, yang mampu membawa umat pada kebangkitannya dan mampu menghasilkan perubahan.
Inilah yang seharusnya terpatri dalam diri seorang Muslim, karena hanya dengan kebangkitan pemikiran, peradaban islam akan bisa dikembalikan.
Fa'tabiru ya ulil albab